Suara langkah kaki terdengar menggema di koridor rumah sakit itu, Yuan menoleh kearah suara tersebut, seketika ia berdiri
"Tuan Jom, Nyonya Lyn..." Sapa Yuan ketika kedua orang itu mendekati mereka
"Yuan, bagaimana keadaan cucuku, kenapa dia bisa seperti ini Yuan?" Tanya Jom
"Maaf Tuan Jom, tadi saya bertemu Nukea di jalan.... Dan, Nukea sudah tergeletak. Jadi saya langsung membawa nya kesini" Lyn menangis, dirinya melihat Nukea melalui kaca pintu itu
"Dijalan? tapi anak buah ku mencarinya kemana-mana Yuan, mereka tidak menemukan Nukea. Dan, kenapa kau tau kalau Nukea adalah cucuku?" Yuan memutar otaknya, ia tidak boleh terlihat gugup supaya Jom tidak curiga
"Saya melihat foto Nukea di meja kantor anda Tuan, saya juga pernah mendengar nama Nukea sewaktu Tuan Jom dan nona Yiwah membicarakan tentang Nukea waktu itu, sewaktu tuan Jom pertama kali memanggil saya ke perusahaan. Dan, saya menemukan Nukea di gang sempit samping sekolah nya" bohong Yuan, ia tidak ingin Tuan Jom mengetahui yang sebenarnya, karena Yuan belum siap menghadapi kepala keluarga Kirati itu
Jom sedikit heran dengan cerita Yuan, karena anak buahnya sudah keliling di sekitar sekolahan itu, tapi mereka tidak menemukan cucunya disana. Tapi apapun itu, Jom bersyukur Yuan menemukan Nukea dan langsung membawanya ke rumah sakit
"Terimakasih nak, terimakasih karena telah membantu Nukea. Kalau kau tidak ada, aku tidak tau apa yang akan terjadi kepadanya" ucap Lyn sambil memegang tangan Yuan, pria tinggi itu tersenyum
"Tidak Nyonya Lyn, jangan berterimakasih" Lyn menunduk dan menangis
Disaat mereka masih terdiam dalam fikiran masing-masing, pintu UGD terbuka, dokter dan dua suster membawa ranjang Nukea keluar, lagi dan lagi hati Lyn hancur melihat cucu nya terluka. Ia segera menghampiri ranjang itu
"Nukea... Nukea cucu Oma, bagaimana bisa seperti ini sayang... Siapa yang melakukan nya nak... Nukea" tuan Jom menahan pundak Lyn yang hendak menghalangi dokter dan suster itu memindahkan ranjang Nukea
"Permisi Nyonya, kami akan memindahkan pasien ke ruang perawatan terlebih dahulu, anda bisa menjenguk nya di kamar VVIP ruang anggrek nomer 173, permisi Tuan, Nyonya" ucap dokter itu, mereka semua menyingkir untuk memberi jalan.
"Terimakasih Yuan karena sudah memesankan kamar rawat untuk cucuku, kami permisi dahulu..."
"Baik Tuan Jom, saya juga harus pergi" Jom tersenyum dan mengangguk
"Silahkan.. sekali lagi terimakasih karena telah membawa Nukea kerumah sakit Yuan"
"Kalau begitu saya duluan Tuan Jom, nyonya... Permisi" Jom dan Lyn mengangguk melihat kepergian Yuan dari hadapan mereka. Lalu keduanya menyusul Nukea yang sudah masuk kedalam ruang perawatan
Yiwah side
Wanita kejam itu sedang menikmati wine di balkon kamar nya, bibirnya tersenyum manis setelah menyesap wine itu
"Kira-kira... Bagaimana keadaan anak sialan itu? Apakah ada yang menyelamatkan nya? Hahahaha.... Kurasa, walaupun ada yang menyelamatkan nya, anak sialan itu sudah mati hahahaha" yiwah tertawa puas
"Oh aku baru ingat, mobil siapa yang mengikuti ku tadi? Sepertinya dia menungguku di luar gerbang apartemen itu.. apa dia mata-mata papa? Ah.. tapi tidak mungkin, lalu siapa?" Yiwah mengingat kembali mobil yang mengikuti nya tadi siang, fikirannya mencoba menerka siapa orang itu dan apa urusannya dengan terus mengikutinya
Dingdong... Dingdong.... Dingdong 3x
Yiwah mengerutkan keningnya saat mendengar bell rumah nya yang berkali-kali berbunyi, ia beranjak dari tempat duduknya
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ANAK HARAM (ZEENUNEW)
Fanfiction⚠️Mohon maaf jika ada kata-kata yang kasar, cerita ini hanya fiksi semata. Tidak bermaksud menjelekkan ataupun menghina siapapun termasuk nama tokoh yang dipakai. Namanya juga fiksi ya Thuk Khun, apapun boleh terjadi☺️🙏