BAB 16

322 26 20
                                    

Yuan masuk kedalam ruangan tempat Nukea di pindahkan setelah operasi. Perlahan kakinya melangkah mendekati ranjang yang ditiduri Nukea, langkah Yuan terasa berat, dadanya sesak, kedua matanya terasa panas melihat anak semata wayangnya terbaring di rajang dengan banyak luka dan selang yang menempel ditubuhnya.

Yuan mematung di dekat tepi ranjang Nukea, ia memperhatikan seluruh wajah dan tubuh Nukea, tanpa permisi air matanya lolos begitu saja. Yuan terjatuh dan menunduk di lantai, ia menangis, hati nya benar-benar terasa perih melihat keadaan Nukea yang sangat memprihatikan. Terlebih saat ini Nukea pun sudah cacat, karena luka parah di bagian bawahnya waktu itu, terpaksa Nukea harus melakukan kolostomi (pembuatan lubang diperut sebagai saluran pembuangan kotoran "fases").

"Maafkan Daddy Nhu... Maafkan Daddy... Daddy terlambat datang padamu... Maafkan Daddy" Yuan terisak, tangannya meremas dadanya yang terasa sangat sesak, bahkan Yuan terbatuk-batuk karena nafasnya terlalu berat

Tidak ada yang mampu Yuan katakan lagi selain meminta maaf pada putra kecilnya ini.
Yuan kembali berdiri dan duduk disamping ranjang Nukea, tangannya menyentuh dan menggenggam tangan kecil yang di tusuk jarum infus dan dibalut dengan perban. Yuan mengelus punggung tangan Nukea dan membawa tangan itu untuk didekatkan di bibirnya. Yuan kembali terisak pilu, ia merasa sangat tidak berguna menjadi ayah, ia gagal menyelamatkan Nukea.

"Aku akan menuntut balas atas kejadian ini padamu Yiwah! Akan aku pastikan kau menerima pembalasan dariku!" Ucap Yuan dengan tatapan mata elangnya, rahangnya mengeras

"Daddy akan menjagamu dengan baik setelah ini sayang... Daddy tidak ingin kau terluka lagi, Daddy janji!" Tangan Yuan mengelus pipi lembut Nukea yang lebam, setelahnya Yuan mencium dahi Nukea, menatap wajah pucat itu lagi, kemudian Yuan keluar dari ruangan.

Di luar ruangan

Kinn memejamkan kedua matanya dengan tubuhnya bersandar di kursi, kedua tangannya melipat didada. Sedangkan Lian, dirinya tidak bisa memejamkan kedua matanya, walaupun tubuhnya merasa lelah, ia ingin menemui Nukea dan melihat wajah nya.

Lian terperanjat ketika Yuan keluar dari ruangan itu dan menatapnya. Lian bisa melihat kedua mata Yuan memerah dan sembap, sebelumnya Lian tidak pernah bertemu dengan pria tampan itu, bahkan dirinya sering main di mansion Kirati dan minap disana, Lian pun tidak pernah melihatnya disana, Nukea juga tidak pernah menceritakan tentang ayahnya, ohh! Lian baru ingat, apakah ini benar-benar ayah Nukea? Yang selama ini tak pernah bertemu dengan Nukea? Meninggalkan Nukea ketika ia masih dalam kandungan? Kenapa orang ini baru datang sekarang?" Itulah isi fikiran Lian saat ini

"Lian..." Lian tersadar dari lamunannya ketika Yuan yang duduk di sampingnya memanggil namanya

"Iya Om, ada apa?" Lian bertanya, karena sepertinya pria itu hendak menyampaikan sesuatu padanya

"Tolong jaga Nukea sebentar, aku akan pergi keluar dan mengurus sesuatu.... Jangan pernah tinggalkan Nukea sebelum aku kembali. Aku akan segera menyesuaikan urusanku dan kembali pada Nukea, apa kau bisa?" Lian menatap kedua mata elang itu

"Baik Om, saya akan menjaga Nukea selama Om pergi... Om jangan khawatir" Yuan tersenyum tipis dan menepuk pundak Lian

"Aku percayakan Nukea pada mu Lian... aku harus pergi sekarang, kau masuk lah ke ruangan Nukea dan tunggu didalam saja mungkin sebentar lagi Papa Jom dan Mama Lyn kembali" Lian mengangguk dan beranjak dari kursinya, ia hendak masuk ke dalam ruangan itu, tapi Lian menoleh kearah Yuan terlebih dahulu

"Masuk lah Lian..." Suruh Yuan yang sudah berdiri, Lian mengangguk

"Om berhati-hati lah dijalan" Yuan mengangguk, ia menatap punggung Lian yang sudah hilang dibalik pintu ruangan Nukea

[END] ANAK HARAM (ZEENUNEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang