BAB 20

347 25 17
                                    

Tubuh Nukea yang sudah berlumuran darah dibaringkan di ruang UGD. Para dokter dan perawat segera mengambil tindakan dan memberikan pertolongan pertama kepada Nukea, dua dokter yang menangani Nukea secara bergantian melakukan CPR kepada Nukea, monitor jantung dan masker oksigen sudah terpasang.

"Ini tidak akan berhasil, siapkan alat kejut jantung cepat!" Perawat itu langsung menyiapkan alat yang diminta

"Bagaimana tekanan darahnya?" Tanya dokter

"Sangat menurun dokter, bahkan detak jantung nya sangat lemah, pendarahan di kepala bagian belakang sulit di hentikan dokter" dokter itu memeriksa nadi Nukea

"Ini dokter" segera dokter tersebut mengambil alat kejut jantung itu

"200 Joule" ucapnya

"200 Joule start" dan dokter itu pun segera menempelkan alat tersebut di dada Nukea, membuat tubuh Nukea terangkat

"220 Joule" pinta nya lagi

"220 Joule start" lagi-lagi tubuh Nukea terangkat, namun monitor jantung Nukea tidak juga meningkat, bahkan semakin turun dengan sangat drastis. Sudah berapa kali mereka mencoba untuk mengembalikan kestabilan detak jantung Nukea, terlihat dari wajah para tenaga medis yang menangani Nukea mereka mulai kelelahan.

Di luar UGD

Lian menyusul Jom, Yuan dan Kinn yang sudah duduk di depan ruang UGD, Lian mendudukkan dirinya disana dengan kepala menunduk, Jom bisa melihat jika anak itu sedang menangis, ia menghampiri Lian dan duduk disampingnya

"Lian..." Panggilnya, Lian tidak menjawab tapi tubuhnya bergetar hebat hingga tangisnya tak bisa lagi ia sembunyikan

Jom ikut merasakan apa yang Lian rasakan, dadanya ikut sesak melihat Lian menangis, tangannya mengelus punggung Lian sebagai penguat sahabat cucunya itu

"Opa... Kenapa Nukea melakukan ini Opa? Bagaimana kalau Nukea meninggalkan kita semua Opa? Lian tidak tau apa yang akan Lian lakukan jika itu terjadi Opa..." Jom meneteskan air matanya

"Tidak! Nukea tidak akan meninggalkan kita, Nukea pasti selamat... Nukea pasti selamat, Kinn katakan jika Nukea akan selamat Kinn... Aku mohon.... Aku belum sempat memberikan kebahagian padanya Kinn, aku belum sempat memeluknya, aku belum sempat membuatnya tersenyum Kinn..." Kinn membawa Yuan dalam pelukannya dan menepuk pelan punggung Yuan m, dari tadi pria tampan itu terlihat seperti orang yang depresi

"Tenanglah Yuan... Para dokter sedang berusaha yang terbaik" Yuan menunduk di dada Kinn, meremas baju sepupunya itu untuk mengurangi rasa ketakutan nya

Keempat pria yang ada di depan UGD itu duduk dalam diam, fikiran mereka masih campur aduk dengan rasa takut dan khawatir, air mata terus mengalir membasahi pipi mereka, tidak ada satupun yang bersuara selain suara dari hidung mereka menarik cairan yang mengalir keluar

*Canda dikit Thuk Khun☺️

Lyn Kirati

Saat ini Lyn sedang terbaring lemah di ruang rawat, setelah dirinya pingsan tadi suster membawanya kedalam dan menempatkan Lyn di ruang rawat. Lyn terlalu lelah, fikiran dan raganya terlalu tegang ketika melihat Nukea berada diatas gedung tadi, Lyn terlalu takut sehingga membuat dirinya tidak mampu lagi mengontrol keseimbangannya dan berakhir pingsan.

"Nhu...." Suster yang baru saja memeriksa Lyn mendengar suara nya langsung kembali melihat kondisi Lyn.

"Nyonya... Apa nyonya bisa mendengar saya?" Tanya suster itu ketika ia melihat Lyn perlahan membuka kedua matanya. Dengan cepat suster itu memeriksa Lyn kembali

"Suster... Dimana cucu dan suami saya" tanya nya dengan lemah

"Mereka berada di depan ruang UGD nyonya" Lyn yang mendengar itu, memaksa untuk bangun

[END] ANAK HARAM (ZEENUNEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang