Suara dari berankar rumah sakit dan langkah kaki yang terburu-buru memenuhi lorong rumah sakit itu, Nukea segera dibawa ke UGD untuk mendapatkan pertolongan segera. Beberapa dokter dan suster dengan sigap melakukan tugas mereka, beruntung disaat itu Pasian dalam ruang UGD hanya Nukea, jadi tidak ada orang lain yang tahu keadaan Nukea.
Lian, Jom dan isterinya menunggu Nukea di depan ruang UGD, kesunyian menjadi penengah diantara ketiganya hanya terdengar suara isakan tangis dari Lyn.
"Pa... Pa, bagaimana jika Nukea... Teman-teman Nukea tau kejadian ini Pah?" Jom mengeratkan pelukannya kepada isteri nya
"Tidak akan ada yang tau mah, papa akan mengurus semuanya... Mama jangan khawatir" ucap Jom untuk menenangkan isterinya
Air mata Lian kembali menetes mendengar pertanyaan Lyn kepada Jom tadi. Lian merasa dirinya lah yang bersalah dalam kejadian ini, karena ia yang meminta Nukea untuk datang ke pertandingan nya. Perlahan Lian berdiri lalu berlutut kepada Jom dan Lyn, mereka terkejud dengan apa yang Lian lakukan
"Lian, kenapa kau dibawah nak... Kembalilah ketempat duduk mu Lian" Lian menundukkan kepalanya, tubuhnya bergetar
"Oma, Opa... Maafkan Lian, semua ini terjadi karena Lian Opa, Lian yang meminta Nukea datang, kalau saja Lian tidak meminta Nhu untuk datang ke pertandingan itu, nhu tidak akan mengalami kejadian ini... Lian salah Opa, Oma... Maafkan Lian" Jom membawa Lian berdiri dan memegang pundaknya
"Lian... Ini bukan kesalahan mu, berhenti menyalahkan dirimu sendiri Lian. Sekarang kamu harus kuat untuk menemani Nukea, jika kamu seperti ini maka Nhu juga akan sedih. Kita harus tegar Lian, supaya kita bisa menemani Nhu melewati semua ini, kamu bisa kan Lian?" Lian menatap Jom dengan mata sembab nya, ia kembali menangis dan mengangguk. Jom membawa Lian dalam pelukannya dan menepuk-nepuk pelan punggung Lian
Sementara itu, didalam ruangan UGD para dokter dan suster sedang berusaha untuk menangani Nukea. Raut wajah mereka terlihat sangat fokus dan tegang.
"Segera aktifkan monitor jantung nya... dan segera pasangkan masker non-rebreathing" pintanya kepada perawat, dengan segera perawat itu memberikan apa yang di minta oleh dokter lalu memasangkan di hidung Nukea
"Dokter detak jantungnya lemah, denyut nadinya juga hampir tidak terasa, dan pendarahan nya cukup banyak, seperti nya kita juga akan membutuhkan transfusi darah sekitar 4 kantung, dan golongan darah AB negatif kita tidak memiliki nya dokter?" ucap salah satu dokter lainnya
"Segera konfirmasi dengan pihak keluarga, dan minta bantuan mereka untuk segera mencari golongan darah yang sama, bisa dari ayah atau ibu nya, kita akan langsung membawa nya ke ruang operasi, jika kita tidak segera melakukan tindakan operasi, kemungkinan nyawanya tidak akan tertolong" salah satu perawat mengangguk dan langsung berlari menuju pintu keluar, untuk menemui keluarga korban
"Yim, segera persiapkan ruang operasi sekarang" kepala perawat itu mengangguk dan meninggalkan ruangan UGD itu, ia langsung melakukan tugasnya
"James, apa separah itu?" Dokter cantik dan imut yang bernama James itu mengangguk
"Ini sangat parah, bagian dalam nya robek, dan ada keretakan di tulang ekornya, lalu... " James mendeja kalimat nya
"Baiklah, jangan di teruskan... Aku mengerti, sebaiknya kita bersiap-siap sekarang" James mengangguk, mereka pergi untuk segera mempersiapkan diri dan mensterilkan tubuh dan pakaian mereka sebelum operasi.
Di luar ruangan UGD
Lian terduduk dan menangis setelah mendengar perawatan itu mengatakan keadaan Nukea yang cukup parah, tidak bukan cukup parah... Tapi sangat parah, sehingga mengharuskan anak manis itu untuk segera di operasi. Dan yang membuat mereka semakin takut, saat ini Nukea membutuhkan sekitar 4 kantung darah AB negatif dan rumah sakit tidak memiliki stok darah tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ANAK HARAM (ZEENUNEW)
Fanfic⚠️Mohon maaf jika ada kata-kata yang kasar, cerita ini hanya fiksi semata. Tidak bermaksud menjelekkan ataupun menghina siapapun termasuk nama tokoh yang dipakai. Namanya juga fiksi ya Thuk Khun, apapun boleh terjadi☺️🙏