Lian mengikuti Nukea masuk kedalam kamarnya, kedua matanya mengelilingi ruangan kamar yang sangat rapih itu. Semua barang-barang tersusun dengan rapih, ranjang abu-abu yang sangat empuk itu juga terlihat sangat rapih, wangi ruangan itu persis seperti wangi parfum yang selalu Nukea gunakan. Lian menyukai nuansa dan susana nyaman kamar Nukea
"Hia, duduk lah disini" Lian mengikuti Nukea yang duduk di sofa kamarnya
"Nhu... Kenapa wajahmu terlihat khawatir, ada apa?" Tanya Lian
"Hia... Kenapa hia mengatakan yang dikatakan Foei kepada Opa?" Lian mengerutkan keningnya
"Memang kenapa? Apa yang salah? Jika dia yang membuatmu tidak masuk selama seminggu ini, bukan kah Opa mu harus memberi pelajaran pada wanita itu?" Nukea menghela nafasnya
"Hia... Aku tidak apa-apa, aku hanya demam" ucap Nukea
"Jika kau hanya demam, lalu pergelangan tangan mu ini kenapa? Kenapa ini diperban?" Nukea bingung menjawab pertanyaan Lian
"Ini... Ini hanya luka kecil" elak Nukea
"Tidak mungkin, jika hanya luka kecil kenapa kau tidak menggunakan plester, kenapa harus diperban seperti ini? Berarti benar, wanita itu yang membuat tangan mu seperti ini dan karena ini kau tidak masuk sekolah?" Tanya Lian secara beruntun
"Hia... Aku baik-baik saja, ini hanya luka kecil, dan ini bukan karena wanita itu, percayalah padaku, naa.." Lian menghela nafas kasarnya
"Baiklah, aku percaya padamu. Kenapa kau tidak pernah menghubungi ku selama seminggu ini? Kau tau, aku sangat mengkhawatirkan mu" Nukea tersenyum
"Maafkan aku... Terimakasih karena mengkhawatirkan ku hia" Lian memegang tangan Nukea
"Nhu... Jika kau dalam masalah, tolong beritahu aku, aku siap membantumu jika aku bisa. Tolong jangan seperti ini lagi naa..." Pinta Lian, Nukea tersenyum dan mengangguk
Tok.... Tok... Tok....
"Nhu... Tolong buka pintu nya nak, Oma bawakan cemilan untuk kalian" teriak Lyn dari luar pintu Nukea
"Sebentar, aku buka kan pintu untuk Oma dulu" Lian mengangguk, Nukea menuju pintu kamar nya dan membuka pintu itu
"Oma... Silahkan masuk Oma" ucap Nukea
"Ayo bawa masuk cemilan.." ucap Lyn kepada dua maid yang membawa cemilan dan jus untuk Lian dan Nukea
"Terimakasih banyak Oma, saya jadi merepotkan" ucap Lian sambil berdiri, Lyn tersenyum
"Tidak merepotkan sama sekali nak, Oma sedang karena ada teman cucu Oma yang datang kesini" ucap Lyn
"Terimakasih Oma" Lyn tersenyum
"Lian, ini sudah hampir malam... Apa sebaiknya kamu bermalam disini saja, jadi Nhu punya teman tidur, tidak apa-apa kan sayang?" Nukea dan Lian tersenyum canggung
"Oh Oma, tidak perlu, itu akan semakin merepotkan Oma... Saya bisa pulang Oma" tolak Lian
"Tidak nak, Nhu siapkan baju ganti untuk Lian sayang, setelah itu kalian turun ya... Kita makan malam"
"Baik... Oma" ucap Nukea yang merasa gugup
"Ta-tapi Oma..." Lyn tersenyum dan memegang lengan Lian
"Tidak ada tapi-tapian Lian, Oma menunggu kalian dibawah ya... Kalau begitu Oma keluar dulu" Lian dan Nukea mengangguk, Lyn berlalu dari kamar Nukea
"Aku siapkan baju gantimu dulu, kau masuklah ke kamar mandi" ucap Nukea ia hendak menuju lemarinya, tapi tangannya dipegang Lian
"Nhu, apa tidak apa-apa aku bermalam disini? Aku bisa pulang Nhu... Aku tidak enak jika nanti kau merasa tidak nyaman" Nukea tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ANAK HARAM (ZEENUNEW)
Fanfiction⚠️Mohon maaf jika ada kata-kata yang kasar, cerita ini hanya fiksi semata. Tidak bermaksud menjelekkan ataupun menghina siapapun termasuk nama tokoh yang dipakai. Namanya juga fiksi ya Thuk Khun, apapun boleh terjadi☺️🙏