BAB 19

355 27 22
                                    

Di tengah kesibukan orang-orang yang mencari keberadaan nya. Anak manis itu ternyata ada di sebuah tempat yang terbuka, yang dapat membuat dirinya bisa menghirup udara sebanyak-banyaknya, mungkin juga bisa menjernihkan fikirannya, mungkin.

"Bunda... Bunda kenapa tidak pernah menemui Nukea bunda, Nukea terluka... Nukea butuh bunda, apa bunda sebegitu membenci Nukea sampai bunda tidak pernah menemui Nukea? Nukea sesalah itu kah kepada bunda? Lebih baik Nukea tidak pernah dilahirkan bunda, jika kehadiran Nukea hanya membuat luka dan kekecewaan untuk bunda. Nukea tidak ingin melihat bunda sedih, Nukea hanya ingin bunda bahagia...."

Air mata Nukea membasahi pipi nya, ia tidak tau kenapa bundanya melimpahkan semua kesalahan padanya, kalau pun Nukea boleh meminta kepada Tuhan, ia juga tidak ingin lahir ke bumi ini jika kehadirannya hanya membuat bunda nya marah dan kecewa bahkan membencinya.

Perlahan kakinya berjalan mendekati pembatas roof top itu. Ya... Nukea saat ini berada di roof top rumah sakit. Kondisinya sangat menyedihkan, Nukea terlihat seperti kehilangan arah, pandangannya lurus tanpa memperdulikan angin yang berhembus kencang membuat dirinya semakin dekat dengan pembatas itu.

"Apa bunda tau? Selama ini Nukea selalu di bully, selama ini Nukea selalu dikatakan anak haram sama teman-teman Nukea bunda. Apa bunda tau, Nukea juga selalu mendapatkan kekerasan fisik di sekolah? Bukan hanya di sekolah, dirumah pun bunda tidak pernah bersikap baik pada ku. Bunda.... Nukea tidak menginginkan apapun Bun, Nukea hanya ingin bunda bersikap baik dan menganggap Nukea ini anak bunda. Nukea hanya ingin hal yang sekecil itu pada bunda, apa sebegitu susah nya bunda mengabulkan nya? Nukea mohon kembali bunda, Nukea ingin bunda... ARGHH! BUNDAA....!" Nukea berteriak kencang dan menangis disana, dadanya terasa sesak, hati nya pilu, ia tidak tau harus bagaimana lagi, hidupnya sudah hancur, masadepan nya hancur di tangan orang-orang biadab itu.

"apa mereka pernah memikirkan bahwa diriku juga terluka? apa mereka fikir aku tak sakit hati? apa mereka fikir aku batu yang jika diinjak-injak, dilempar kotoran, dibanting, bahkan di pecahkan dia tak merasakan sakit? Mereka fikir aku nggak punya perasaan, sehingga dengan seenak hati mereka menyakitiku, mengatakan bahwa aku anak haram, anak yang nggak pernah diinginkan semua orang, anak yang tak pantas dicintai siapapun? Kalau aku bisa memilih, aku juga tidak mau seperti ini, aku juga tidak ingin dilahirkan tanpa ayah! Kenapa mereka semua menyalahkan aku!!! Kenapa mereka tidak menggunakan otak mereka untuk berfikir? Kenapa mereka tidak bertanya apakah aku ini mau dilahirkan dengan status yang seperti ini!!! Mereka hanya bisa menghakimi! Mereka tidak pernah sedikitpun memikirkan perasaanku!! MEREKA SEMUA JAHAT! BUNDA JAHAT!! BUNDA TEGA MEMBUATKU SEPERTI INI! BUNDA TIDAK PERNAH TAU DAN TIDAK PERNAH INGIN TAU KALAU AKU JUGA TERLUKA BUNDA!!! HAAA!!! KALIAN SEMUA JAHAT!!!" Anak laki-laki cantik itu menangis dengan tersedu-sedu, air matanya mengalir deras tanpa permisi, perasaannya hancur. Bukan hanya perasaan, tapi jiwa dan raga nya hancur secara keseluruhan. Dia disalah kan oleh semua orang yang bahkan itu bukan kesalahannya, dirinya terlalu lelah untuk terus menghadapi semua nya sendiri, saat ini tidak ada yang mampu menolong perasaannya yang sudah hancur berkeping-keping

Disisi lain, Jom, Yuan dan Kinn sudah sampai di rumah sakit, mereka berlarian masuk kedalam rumah sakit dengan panik nya. Jom berhenti di resepsionis rumah sakit itu

"Suster tolong beritahukan di seluruh rumah sakit, untuk mencari pasien yang bernama Nukea Kirati, dia hilang suster... Cepat!!" Suster itu segera mengumumkan keseluruh bagian rumah sakit dan menggerakkan semua satpam untuk mencari keberadaan Nukea

Jom menyusul Yuan dan Kinn untuk memeriksa keseluruh sudut rumah sakit, mereka berpencar. Namun tidak jauh dari tempat ia mencari Nukea, Jom bertemu dengan Lian dan Lyn yang baru masuk entah dari mana

"Mah... Lian" panggilnya lalu menghampiri kedua nya, Lyn segera memeluk suaminya

"Pah, Nukea Pah... Nukea tidak ada dimana-mana Pah" ucap Lyn sambil menangis

[END] ANAK HARAM (ZEENUNEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang