1. Adinda Rahayu

492 8 1
                                    

Seorang wanita sedang di pinggir jalan sambil mengusap wajahnya yang terdapat buliran keringat dengan seragam putih hitam dan sebuah map yang di pegangnya.

Sudah hampir lima jam dia keliling kota untuk mencari kerjaan tapi belum satu pun ada yang menerimanya.

Dan sudah hampir lima bulan ini dia mencari kerja dan hasilnya tetap saja belum ada yang menerimanya.  Ia adalah Adinda Rahayu yang sering di panggil Dinda oleh orang-orang terdekatnya.

Ponsel yang berada dalam tasnya berbunyi dan ia langsung menerima panggilan tersebut.

"Halo assallamualaikum, Ya Cin ada apa?" Ternyata yang menelponnya adalah Cindy sahabatnya dari SMA.

"Waaliakumsallam. Lu lagi di mana?" Tanya Cindy di seberang sana.

"Hmm aku lagi di jalan X kenapa?"  Jawab Dinda sambil mencari tempat berteduh untuk melindungi dirinya dari teriknya matahari siang itu.

"Lu masih mencari kerja ya Din?" Tanyanya kerena Cindy tahu kalau Dinda sedang mencari kerjaan sudah hampir lima bulan lamanya.

"Iya Cin, tapi belum juga dapet" Jawab Dinda dengan lesu.

"Ya udah gue jemput lu disana ya. Lu jangan kemana-mana dulu"  ujar Cindy yang langsung mematikan sambungan telponnya.

Tak lama Cindy sampai ditempat tujuan dan mencari keberadaan Dinda.

Cindy pun melihat Dinda yang sedang berteduh di warung kecil pinggir jalan milik warga setempat sambil mengipaskan map yang sedari tadi dipegang Dinda.

"Din ayo buruan masuk" Teriak Cindy pada Dinda untuk segerah memasuki mobilnya.

"Kok cepet amat Cin, kamu ngebut ya?" Tanya Dinda memasuki mobil dan memasang seatbelt. Dinda heran kenapa Cindy datangnya terlalu cepat.

"Mana ada gue ngebut Din, tadi itu kebetulan gue disuruh sama bu Indi cari buku di Perpustakaan dekat daerah sini". Ujar Cindy

Disana memang ada Perpustakaan yang lumayan lengkap bukunya dan itu juga salah satu Perpustakaan langganan mereka dari SMA.

"Pantesan cepat amat kamu sampainya. Oh iya kenapa kamu nelpon aku tadi?" Tanya Dinda penasaran.

"Nanti saja, kita sekalian cari tempat makan dulu. Lu juga belum makan siang kan?" jawab Cindy. Ia juga menyarankan untuk makan.

"Boleh, kebetulan aku memang belum sempat makan" ucap Dinda.

Tak lama mobil Cindy memasuki parkiran rumah makan yang menurut mereka cocok untuk menghilangkan lapar pada siang ini dan mereka langsung memesan makanan yang mereka inginkan.

"Jadi ada apa Cin?" tanya Dinda di sela meraka sedang makan.

"Lu belum juga dapat kerjaan kan Din?" Tanya Cindy memastikan lagi.

"Ya gitu deh Cin, belum juga dapat padahal udah keliling buat cari kesana kemari" jawab Dinda dengan lesu.

"Sebenarnya di kompleks gue lagi nyari guru privat anak SD sampai SMA. Sehubung yang punya bimbelnya mau lanjut S2 dulu. Karena dia sayang kalau mau tutup bimbelnya padahal udah lumayan banyak muridnya. Kalau lu mau nanti gue kasih tahu sama yang punya bimbel, gimana?" Jelas Cindy.

Mendengar penjelasan Cindy, Dinda dengan senyum sambil menjawab.

"Mau mau. Bilang aja Cin sama yang punya bimbel aku mau kok ngajar anak-anak bimbelnya. Semoga dia belum dapet guru penggantinya" ujar Dinda penuh harap.

"Bener ya lu mau, sayang kalau di tolak kan lumayanlah pemasukan tiap bulannya. Gue percaya lu pasti bisa menghandlenya" jelas Cindy

"Iya aku pasti bisa. Cin tolong bilang saja kalau aku mau kok" Jawab Dinda dengan senang.

Dinda yang pada dasarnya sangat menyukai anak-anak semakin semangat mendengarnya.

"Iya gue bilang sekarang aja ya" Cindy mengeluarkan Ponselnya dan langsung menghubungi tetangganya dan tetangganya bilang kalau Dinda bisa datang besok pagi jam setengah dua siang.

"Din kamu tadi gak pakai motor kan?" Cindy baru sadar kalau pada saat menjemput Dinda dia langsung menyuruh Dinda masuk kedalam mobilnya. Ia lupa bertannya pada Dinda terlebih dahulu apakah Dinda membawa motor sendiri atau tidak.

"Motor aku lagi dipinjam sama Adek aku. Motor dia mogok tadi pagi" Kata Dinda menjawab Cindy. Setelah itu sambil meminum es teh manisnya.

Tadi pagi adik Dinda memang meminjam motornya. Motor adiknya mogok dan terpaksa Dinda harus mengalah pada adiknya.

"Ya udah lu mau pulang apa gimana?" Tanya Cindy sambil melihat jam yang ada di pergelangan tangannya. Kebetulan mereka memang sudah menyelesaikan makan siangnya.

"Gue mau balik ke Kampus lagi buat mengajar sekalian gue antar lu pulang kalau sudah mau pulang." Sambung Cindy pada Dinda.

Cindy harus balik kekampus untuk lanjut mengajar. Cindy dari kuliah semester tujuh sudah menjadi Asisten Dosen dan itu berlanjut sampai satu tahun kedepan.

"Iya aku mau langsung pulang aja, capek banget soalnya. Kamu duluan saja gak papa Cin". Jawab Dinda karena dia merasa tidak enak kalau harus merepotkan Cindy. Apa lagi Cindy harus kembali ke Kampus untuk mengajar.

"Gak mau sekalian gue antar saja Din?" Karena Cindy merasa gak enak ninggalin Dinda sendirian.

"Gak usah. Udah sana duluan aja kasian nanti muridmu nunggu lama. Lagian rumah aku sama Kampus kan beda arah kalau kamu ngantar aku dulu yang ada kamu telat ngajarnya". Usir Dinda pada Cindy.

"Maaf ya gue gak bisa antar lu dan jangan lupa besok jangan sampai telat" ucap Cindy mengingatkan Dinda untuk menemui tetangga kompleksnya.

"Iya gak papa, udah sana nanti kamu kirim aja nomor telponnya" ujar Dinda sambil melambaikan tangannya untuk mengusir Cindy lagi agar cepat pergi.

Cindy yang melihat kelakuan Dinda hanya bisa menggelengkan kepala sambil berlalu untuk memasuki mobilnya dan pergi.

Setelah Cindy balik ke Kampus untuk lanjut mengajar. Sekarang Dinda lagi menunggu ojek online yang di pesannya.

Tak lama ada Abang Ojek Online yang datang dan menanyakan apakah Dinda benar-benar memesan jasanya.

Selama di perjalanan untuk mengusir kesunyian di jalan tiba-tiba Abang Ojek Online bertanya.

"Neng dari cari kerja ya?" Karena melihat seragam yang Dinda kenakan identik untuk orang mencari kerjaan.

Karena perjalanan memang lumayan pelan dan jalan agak senggang jadi Dinda dapat mendengar dengan jelas pertanyaan Abang Ojeknya.

"Iya pak habis dari cari kerja tapi belum rezeki pak, gak ada yang nyantol satupun" jawab Dinda sambil terkekeh pelan.

"Yang sabar saja Neng. Jaman sekarang mah cari kerja memang susah sekali". Ujar Abang ojek tersebut untuk menyemangati Dinda.

"Bener banget pak, sekarang mah lumayan semakin susah cari kerja" sambung Dinda. Tak lama Dinda pun sampai di rumahnya dengan selamat.

"Terima kasih ya pak ini uangnya" Kata Dinda sambil memberikan ongkos Ojek dengan uang pas dan Ojek pun belalu pergi.

"Assalamualaikum" Salam Dinda setelah sampai di rumah dan memasuki rumah dan dia melihat ada Ibunya di ruang keluarga sambil nonton acara TV.

"Waalaikumsallam, baru sampai pulang? Gimana udah dapat kerjanya?" Tanya Ibunya sambil memberikan tanggannya karena Dinda ingin mencium tanggannya. Sekedar info nama Ibu Dinda adalah Tiara Sinta atau sering dipanggil Bu Ara.

"Belum rezeki juga Bu. Tapi tadi Cindy bilang kalau tetangga kompleks dia buka Bimbel mau cari guru pengganti karena yang punya Bimbel mau lanjut S2". Cerita Dinda sambil duduk di dekat ibunya.

"Coba aja dulu siapa tahu di terima kan" kata Ara untuk menyemangati Dinda.

"Rencananya besok jam setenga dua siang mau ketemuan di tempat Bimbelnya Bu. Aku ke kamar dulu ya Bu, mau besih-bersih dulu sekalian istirahat sebentar" ujar Dinda dan berdiri dari tempat duduknya.

"Udah makan siang belum? Kalau belum Ibu udah masak tadi" tawar sang Ibu pada Dinda.

Dinda pun melihat sebentar kebelakang dan menjawab "Udah tadi Bu, sama Cindy".

Ara pun mengangguk kepala mengerti sambil lanjut fokus ke acara TV yang sempat terjeda karena ngobrol dengan Dinda.

TERJERAT CINTANYA MAS DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang