11. Ketemu!

125 4 1
                                    

Sudah empat hari berlalu dari pertengkaran Dinda dan adiknya. Ia dan Bayu belum juga saling sapa, bukan Dinda tidak mau tapi adiknya yang selalu menghindar.

Pagi ini seperti biasa Dinda membatu ibunya memasak dan setelah berangkat ketempat bimbel.

"Aku jalan bu" ucap Dinda dan menyalami ibunya untuk segerah berangkat.

"Jangan pulang kesorean nanti, abis kerja langsung pulang" ujar bu Ara

"Iya bu, emang kenapa?" Tanya Dinda

"Om Rizkan dan sekeluarga mau mampir ke rumah" kata bu Ara.

"Katanya hari minggu baru ke Bandungnya, bu" ucap Dinda.

"Kata Tantemu mau di percepat aja biar pas selesai acara temannya om Rizkan langsung pulang" jelas bu Ara.

"Oh begitu. Ya udah aku langsung berangkat, bu" ujar Dinda.

"Iya hati-hati" jawab bu Ara.

Dinda pun berlalu kearah motornya dan langsung tancap gas.

~~~~~~

Sekarang di hari jumat ini Putra memutuskan untuk tidak masuk kantor. Ia memutuskan untuk meluangkan waktunya bersama Ares.

"Papa.. Papa.." teriak Ares yang sedang mencari Putra dengan memeluk boneka Dinosaurusnya.

"Mbak Papana Yes mana?" Tanya Ares saat melihat Mbak Nita pengasuhnya yang berada di dapur.

"Adek.., Papanya adek lagi di belakang, tadi Mbak lihat ada disana" jawab Mbak Nita

"Macih Mbak" ujar Ares sambil berlari ke arah belakang.

"Papa... Papa.." panggil Ares saat melihat Putra yang sedang duduk santai sambil menikmati teh hangatnya.

Putra melihat Ares yang berlari kearahnya dengan memeluk boneka Dinosaurus. Ares hanya menggunakan baju dan pampers tanpa celana.

"Kenapa boy?" Tanya Putra saat Ares sudah berada didepannya. Ia langsung membawa Ares keatas pangkuannya.

"Papa.. Papa.. Yes dali tadi cali papa" ujar Ares.

"Iya kenapa cari Papa?" Tanya ulang Putra.

"Ntah mau cali Papa ja" jawab Ares dengan polosnya.

"Hmm" ujar Putra

Ares dan Putra hanya duduk diam dengan menikmati suasana pagi dan memandangi taman bunga kesayangan Nissa.

"Papa.." panggil Ares pada Putra

"Hm" jawab Putra

"Iss papa.." rengek Ares pada Putra. Ia kesal mendengar jawaban dari papanya yang hanya menjawab hm.

"Kenapa?" Tanya Putra.

"Yes aus mau cucu" ujar Ares.

"Sebentar papa panggil bibi dulu" jawab Putra dan di respon Ares dengan anggukan kepala.

Saat Putra ingin menurunkan Ares diatas pangkuannya ke kursi. Ia melihat Mbok Darmi lewat.

"Mbok.." panggil Putra

"Iya den, ada yang bisa Mbok bantu?" Tanya Mbok Darmi dengan sopan setelah berada didekat Putra.

"Mbok, tolong buatkan Ares susu" ujar Putra yang tak lupa mengucapkan kata tolong.

"Iya den tunggu sebentar ya" ucap mbok Darmi setelahnya ia pergi kedapur untuk membuat susu.

Lima belas menit berlalu dan mbok Darmi pun datang dengan sebotol susu untuk Ares.

TERJERAT CINTANYA MAS DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang