15. Sedikit Lebih Dekat

136 5 0
                                    

*SELAMAT MEMBACA SEMUANYA*


Mobil yang di kendarai oleh Putra telah sampai dalam perkarangan rumah. Putra keluar dari mobil masih dengan menggendong Ares yang masih terlelap.

"Mbak tolong ambil barang yang ada di dalam mobil. Bawa langsung ke kamar Ares sekalian bantuin Ares buat bersih-bersih" ujar Putra yang tidak sengaja berpapasan dengan Nita.

"Baik tuan" jawab Nita langsung pergi kedepan untuk melaksanakan tugas dari Putra.

"Kalian dari mana kok baru pulang?" Tanya Nissa yang baru saja turun dari tangga untuk pergi kedapur mengisi teko air minum yang berada dalam kamar sudah kosong.

"Andre dari kantor, Ares dari bimbel, ma" jawab Putra

"Ares bimbel apa?" Tanya Nissa dengan heran. Ia tidak tahu jika Ares masuk les dan sebagainya. Putra tidak bilang apa-apa padanya.

"Nanti aja, Ma. Andre sama Ares besih-beraih dulu" ujar Putra.

"Ya udah, Ares nya juga langsung bangunin itu" ucap Nissa sebelum Putra memasuki lift.

Setelah makan malam selesai keluarga Putra duduk bersama di ruang keluarga.

"Sayang, hari ini kemana aja sama Papa?" Tanya Nissa yang sedari tadi memperhatikan Ares yang sedang main bersama Smurfs, Dinosaurus dan mobil-mobilannya.

"Yes ndak jalan cama Papa, oma" ujar Ares sambil melihat Nissa dengan mengelengkan kepalanya.

"Gak sama Papa gimana? Ares hari ini kan sama papa perginya tadi pulangnya juga sama Papa" ujar bu Nissa yang melihat Ares yang sekarang berdiri dan menghampiri Putra.

"Yes cama tatak cantik, oma. Iya kan Papa?" Ujar Ares meminta dukungan oleh sang Papa.

Nissa melihat ke arah Putra dengan lekat. Putra yang merasa di tatap pun melihat Nissa yang seakan berkata "jelasin sekarang".

"Jadi hari ini aku membawa Ares ketempat Bimbel yang ada di kompleks Cahaya Indah. Ares hari ini sudah mulai les membaca dan mengenal huruf, Ma" jelas Putra. Ia memang tidak meminta ijin terlebih dahulu pada kedua orang tuanya dalam masalah ini.

"Kalau Papa si gak masalah, kerena itu juga bagus buat Ares. Tapi tempatnya yakin aman gak buat Ares" Sahut Johan menimpali Putra.

"Andre jamin aman, Pa. Andre juga udah suruh Satria buat cari tahu dan tadi juga udah cek sendiri, kalau disana pasti aman" jawab Putra menjelaskan pada Johan.

"Kenapa tiba-tiba kamu ingin masukin Ares les baca? Dia masih terlalu kecil, nak. Pertumbuhannya itu masih dalam tahap bermain dan bermain" ujar Nissa menimpali Putra.

Ia kurang setuju jika Ares sudah harus belajar di usianya yang masih kecil. Tapi jika Ares sudah memasuki umur empat tahun bu Nissa tidak masalah.

"Gak masalah, Ma. Malah ini bagus buat Ares dia bisa tahu huruf abjad dari sekarang dan selanjutnya bisa membaca di usianya yang masih kecil. Papa paham tujuan Andre memasukan Ares ketempat bimbel. Kita gak harus memaksa Ares sudah lancar membaca, kita cuman merangsang otak Ares untuk mengenal bagian-bagian dari huruf dan sebagainya" jelas Johan mewakili Putra.

"Ma, ini juga bukan kemauan dari Andre tapi Ares sendiri yang minta. Andre juga sempat kaget saat dia meminta belajar membaca" ucap Putra.

"Andre tidak masalah jika kedepannya Ares lambat dalam membaca atau pun dalam hal lainnya, karena Andre akan melakukan apa saja untuk kebahagian Ares. Jadi Mama gak usah khawatir dalam hal apapun yang mengenai tentang Ares" jelas Putra. Ia berjanji akan melakukan apa saja demi kebahagian Ares.

"Bukan begitu Dre, Mama yakin kamu dapat membahagiakan Ares dalam segala hal. Maksud Mama, Mama hanya takut Ares akan stres dan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Mama hanya ingin dia tumbuh selayaknya anak-anak pada umumnya. Yang tahunya hanya tidur, makan dan bermain" ucap bu Nissa menyampaikan ke khawatirannya.

TERJERAT CINTANYA MAS DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang