39. Pertemuan tak Terduga

123 8 1
                                    

*SELAMAT MEMBACA SEMUANYA*
*
*

Setelah kurang lebih dua puluh lima menit di perjalanan untuk mengantar Tara ke kampus akhirnya mereka sampai juga.

"Campai Papa?" Tanya Ares saat merasakan mobil sudah tidak bergerak lagi. Selama di perjalanan seperti biasa Ares akan memainkan Tablet atau Ipad dari Putra.

"Iya boy" jawab Putra singkat.

Tok.. tok.. bunyi kaca pintu mobil di bagian Ares di ketuk oleh Tara.

"Om kuliah dulu cil, nanti jangan nakal sama Papa" ujar Tara setelah Putra membuka kaca mobil dan terkekeh pelan pada Ares.

"Mau tulun Om, tolong buka pintuna" ujar Ares pada Tara.

"Kenapa boy?" Tanya Putra heran.

"Mau tulun bental Papa. Ayo om Tala bantu Yes" jawab Ares dan merengek pada Tara.

Tara akhirnya membatu Ares untuk keluar dari mobil.

"Nah sekarang mau apa?" Tanya Tara dengan berjongkok untuk menyamakan tingginya pada Ares.

"Mau ikut om Talaaa" ujar Ares melompat-lompat dengan riang.

"Boy kita..." ucapan Putra terputus kala ada mobil mengklakson di belakangnya.

"Cari parkir dulu aja, Bang" ujar Tara pada Putra dan Tara juga meminta maaf pada mobil yang baru saja mengklakson.

Putra akhirnya melajukan mobilnya untuk memcari parkir sebentar.

"Cil, om Tara mau belajar bukan mau main di sini" jelas Tara yang sudah menggendong Ares.

"Mau ikut" rengek Ares lagi.

"Ares katanya mau jalan-jalan sama Papa" ucap Tara masih berusaha untuk membujuk Ares.

"Iya om tapi kan bica cetelah ikut om Tala" ujar Ares masih kekeh untuk ikut Tara.

"Cil om sebentar lagi masuk kulia ini" ucap Tara.

"Lima belas menit lagi om masuknya" lanjut Tara setelah melihat jam di pergelangan tangannya.

"Makanna bawa Yes pelgina om Tala" panksa Ares lagi.

"Kalau sama Papa mau?" Tanya Putra yang baru saja sampai dari pakir mobil.

"Mau Papa" ujar Ares merentangkan tanganya kearah Putra untuk di gendong.

Ares juga sangat bersemangat saat mendengar usulan dari Putra.

"Oke Bang gue pergi dulu" ujar Tara mencium tangan Putra dan mencium pipi Ares sekilas. Setelahnya Tara berlari dengan tergesah-gesah untuk memasuki gedung fakultasnya.

Sepeningalan Tara tinggal lah Ares dan Putra. Putra berniat untuk membawa Ares berkeliling sebentar dan setelahnya mereka akan melanjutkan untuk pergi lagi.

"Oke sekarang kita masuk dan Ares mau kemana dulu?" Tanya Putra.

"Ndak tahu Papa" jawab Ares dengan bingun dan melihat-lihat di sekitarnya.

"Citu citu Papa, kita citu Papa" tunjuk Ares heboh pada Putra.

Putra melihat yang di tunjuk Ares adalah taman kecil terdapat berbagai jenis bunga dan juga terdapat pohon yang sangat rindang sangat bagus untuk beristirahat sejenak jika sedang banyak tugas dari dosen. Selain itu disana juga terdapat kolom kecil dan air mancur buatan yang lumayan bagus.

"Oke kita kesana" ujar Putra membawa Ares menuju tempat yang Ares tunjuk.

Diperjalanan menuju taman kampus tersebut Putra dan Ares menjadi perhatian mahasiswi di sana.

TERJERAT CINTANYA MAS DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang