25. Tragedi Bersepeda

112 6 3
                                    

*SELAMAT MEMBACA SEMUANYA*
*
*
*

Ares sudah menunggu Putra di teras rumah. Ia sudah tidak sabar untuk belajar bersepeda seperti yang di janjikan Putra.

"Papa... Papana, Yes pulanggg" teriak Ares sambil lompat-lompat saat melihat mobil Putra memasuki pekarangan rumah.

"Adek, gak boleh lompat-lompat. Nanti di marah, Papa" ujar Mbak Nita. Ya sekarang Ares menunggu Putra bersama Mbaknya.

"Yap Mbak" ujar Ares dengan hormat dan menunjukan senyum gummynya.

"Pintarnya" ucap Mbak Nita dengan memperlihatkan dua jempolnya pada Ares.

Baru juga Ares di puji Mbak Nita. Ares sudah berlari menghampiri Putra.

"Papaaaaa" teriak Ares berlari kencang menuju Putra yang sudah turun dari mobil.

"Adekkk" ujar Mbak Nita yang kaget pada Ares.

"Aressss" teriak Putra dengan berlari saat melihat Ares hampir terjatuh dari anak tangga.

"Huuuuu" lega Mbak Nita saat melihat Ares berada dalam pelukan Putra. Setelahnya ia langsung memasuki rumah.

"Hati-hati, boy. Untung, Papa, bisa nangkap kamu" kata Putra khawatir.

Tapi apa yang dilakukan Ares. Ia malah tertawa terbahak-bahak. Menurutnya itu adalah suatu hal yang lucu.

"Kenapa tertawa, haaa?" Tanya Putra dengan mengelitiki Ares.

"Hahaha hahaha ampun, Papa. Hahaha, Papa maaf" teriak Ares dengan tertawa kencang.

Nissa yang baru saja turun dari lantai atas dan mendengar suara keributan dari luar pun langsung menuju sumber suara.

"Eh eh ada apa ini?" Tanya Nissa saat melihat Putra yang sedang mengelitiki Ares.

"Omaaaaa tolong, Yess" rengek Ares saat melihat Nissa.

"Ndre, udah kasian anaknya itu" ucap Nissa.

Putra pun melepaskan Ares dalam pelukannya.

"Omaaa, Papana Yes jahat. Lihat, Yes telingatan gala-gala, Papa" adu Ares pada Nissa. Ia juga memperlihatkan lehernya yang penuh dengan keringat.

"Bisa aja ni anak. Kamu keringat ya karena badan gembulmu itu" ujar Putra yang tidak habis pikir dengan Ares.

"Sudah sudah. Kok kamu pulangnya cepat Ndre? Tanya Nissa. Biasanya Putra akan pulang paling cepat jam lima sore.

"Ares mau belajar bersepeda, ma" jelas Putra.

"He'em oma, Yes mau main cepeda" kata Ares dengan senyum.

"Ya sudah kalau gitu ayo masuk. Kalian harus siap-siap dulu" ucap Nissa.

Setelahnya mereka memasuki rumah dengan beriringan dan Ares yang sudah berlari dengan gemoy.

"Anak itu" ucap Putra pelan saat melihat kelakuan Ares.

~~~~~~

Setelah bersiap-siap untuk belajar bersepeda. Ares dan Putra sudah berada di lapangan basket belakang rumah mereka.

Dan tak lupa dengan sepeda roda empat yang sudah Putra siapkan untuk Ares belajar.

"Boy, sini pakai helmnya dulu" panggil Putra pada Ares.

Ares sendiri sudah siap dengan baju olahraganya yang berwarnah biru.

"He'em, Papa" ujar Ares menurut saja apa kata Putra.

"Okay sudah siap. Papa, cek dulu. Helm sudah, dekker tangan, dekker lutut dan sepatu juga sudah" ujar Putra mengecek keseluruhan keamanan untuk Ares.

"Okay sudah siap semuanya sekarang kita mulai" ujar Putra saat merasa semuanya sudah siap.

TERJERAT CINTANYA MAS DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang