34. Rumah Paman

65 5 0
                                    

*SELAMAT MEMBACA SEMUANYA*
*
*

Bayu sedari tadi melihat Ares yang berada di tengah-tengah antara dirinya dan Dinda merasa heran dan ingin bertanya tapi malas.

Bayu sangat heran pada anak kecil yang berada di samping kanannya ini.

"Napa A'a?" Tanya Ares yang dasar Bayu selalu menatapnya.

"Siapa lue?" Tanya Bayu sepontan pada Ares.

"Lo itu apa?" Tanya balik Ares dengan polos.

"Ayss.. anak siapa si ini.." ujar Bayu pelan tapi masih bisa di dengar oleh Ares.

"Nama kamu siapa anak kecil?" Lanjut Bayu gemas dan mengganti kosa katanya.

"Yes anak Papa Andle dan nama Yes adalah Ales, A'a" jawab Ares menjawab semua pertanyaan Bayu.

"A'a.. A'a gue bukan A'a lue ya" sewot Bayu menggunaka lue gue kembali karena Ares memanggilnya dengan panggilan A'a.

"Napa baguc tahu panggil A'a, kelen tahu Yes nanti kalau becal ingin di panggil A'a" ucap Ares penuh dengan semangat bercerita pada Bayu.

"Ya itu lue bocil tapi gue gak suka. Panggil gue Abang" ujar Bayu.

"Abang? Emmm.. ndak baguc kaya laguna yang Yes celing dengal, laguna abang tukang bangco" ujar Ares menggelengkan kepalanya dengan ribut menandakan jika dirinya tidak setuju dengan ucapan Bayu.

Bayu yang mendengar ucapan Ares jika panggilan yang dirinya kata seperti abang tukang bakso membuatnya tambah geram pada Ares.

"Bocah gak ada akhlak" ujar Bayu pelan.

"Dahlah serah lue lah bocil males gue ngeladenin bocah kaya lue" lanjutnya demgan menyandarkan tubuhnya pada sandaran tempat duduk.

Bayu dan Ares sama-sama berhenti dalam berdebat di karena mereka berdua telah tertidur pulas.

"Pantesan pada diam" ujar Ara melihat ke kursi belakang tidak ada keributan lagi.

"Hm, mereka pada tidur bu" ucap Dinda sambil membenarkan tidur Ares.

Setelah hampir empat jam menempuh perjalanan meraka sampai di rumah keluarga pamannya.

Saat mereka turun dari mobil mereka sudah di sambut oleh keluarga pamannya.

"Assalamualaikum" ucap keluarga Dinda bersamaan.

"Waalikumsallam" ucap keluarga pamannya dengan menerima uluran tangan Dinda dan Bayu untuk bersaliman.

"Gimana kabarnya kak?" Tanya Yuda atau yang di panggil paman oleh Dinda dan saudara yang lainnya.

"Kakak baik. Kamu juga gimana kabarnya?" Tanya balik Sulin dengan memeluk adik bungsunya.

"Aku juga baik kak. Ayo ayo kita masuk dulu biar enak ngobrolnya" ajak Yuda pada keluarga Sulin.

Mereka langsung memasuki rumah Yuda. Dinda tidak langsung mengikuti mereka karena Dinda ingin membangunkan Ares terlebih dahulu yang masih di dalam mobil.

"Ares, sayang bangun yuk.. kita sudah sampai loh" ujar Dinda membangunkan Ares dengan mengelus wajah Ares.

"Hmm" ujar Ares dengan menggeliat dalam tidurnya. Dinda melihat tingkah Ares tersenyum maklum.

"Ayo Ares harus bangun loh. Kita sudah sampai ini" ujar Dinda lagi dengan penuh kesabaran.

"Kita cudah campai ya, Tatak?" Tanya Ares mengerjapkan matanya dan mengucek matanya.

"Hmm kita sudah sampai ayo kita masuk ke rumah" ujar Dinda membantu Ares turun dari mobil.

~~~~~

Di lain tempat Putra masih sibuk dengan urusan pekerjaan kantornya. Putra sangat ingin cepat pulang dan bertemu dengan Ares anaknya.

TERJERAT CINTANYA MAS DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang