24. Penjelasan

93 4 0
                                    

*SELAMAT MEMBACA SEMUANYA*
*
*
*

Dinda sudah selesai membersihkan peralatan masak yang kotor. Saat ingin kembali ke kamar dia mendengar ada yang mengetuk pintu rumahnya.

"Mas..." ujar Dinda dengan kaget saat membuka pintu dan melihat siapa yang datang.

"Assalamualaikum" salam Putra saat melihat Dinda membuka pintu rumah. Ia juga melihat keterkejutan di wajah Dinda.

"Eh.. Waalaikumsallam. Mas kok di sini?" Tanya Dinda dengan terkejut.

"Emmm.. ini" ujar Putra dengan mengangkat paper beg yang di pegangnya dengan kaku.

"Apa itu, mas? Tanya Dinda bingung.

"Oleh-oleh buat kamu" ucap Putra.

"Oleh-oleh? Buat aku, mas? Kamu dari mana, mas?" Tanya Dinda berturut-turut. Ia bingung kenapa tiba-tiba Putra memberinya oleh-oleh.

"Aku dari Jerman. Baru pulang kemaren" jelas Putra saat melihat raut kebingungan dari Dinda.

"Ke Jerman? Ares juga ikut, mas?" Tanya Dinda.

"Hem Ares ikut. Mama sama papa juga ikut" jawab Putra.

"Yu, ambil dulu paper begnya. Tangan aku udah pegal" ucap Putra lagi.

"Eh iya. Makasih, mas. Ayo duduk dulu, mas" Ucap Dinda dengan mengambil pemberian dari Putra. Dinda juga menyuruh Putra untuk duduk.

"Sama-sama" ujar Putra setelah duduk.

"Kenapa gak ngehubungi aku dulu kalau mau pergi, mas?" Tanya Dinda menatap Putra.

Putra yang mendapat pertanyaan dari Dinda pun tersenyum.

"Eh maksud aku, Ares kan les di bimbel tempat aku kerja. Jadi..." perkataan Dinda terputus saat Putra menyela perkataan Dinda sambil tersenyum.

"Iya aku paham dan aku lupa ngasi tahu kamu. Saat sampai di Jerman aku baru ingat. Tapi saat aku ingin menghubungimu tas aku hilang" jelas Putra. Ia memang kehilangan tasnya yang berisi ponsel, dompet dan barang-barang yang lainnya.

"Astaghfirullahaladzim. Kok bisa si, mas? Ujar Dinda tak habis pikir.

FLASHBACK ON

S1 tujuan. Mereka melakukan istirahat sejenak dan menunggu Arkan menjemput.

"Papa, Yes mau bobo" ujar Ares pada Putra dengan mata sayunya.

"Sini sama oma, sayang" ujar Nissa yang sedang duduk di kursi samping Putra dan Ares.

"Emm mauna cama papa, oma" jawab Ares dengan menggeleng ribut.

"Sudahlah, ma. Ares biar sama Andre saja. Mama istirahat aja dulu pasti capek" ujar Johan yang berada di samping Nissa.

"Sini papa gendong" ujar Putra dengan meletakan tasnya yang berisi, dompet dan ponselnya di sampingnya.

Saat Putra menidurkan Ares tanpa ketahui oleh Putra dan yang lainnya ada seseorang yang diam-diam mengambil tas tangan Putra.

"Papa, kemana si" ujar Johan yang sudah mulai bosan menunggu.

"Sabar dulu, mas. Papa mungkin ada kerjaan. Baru juga sebelas belas menit nunggunya" ucap Nissa menenangkan Johan.

"Sudah tidur, Ndre?" Tanya Nissa pada Putra. Ia melihat Ares sudah tidak bersuara lagi.

"Sudah, ma. Padahal Ares belum makan" ujar Putra pada Nissa.

"Nanti saja bangunkan di rumah untuk makan" ujar Nissa.

Tiba-tiba dalam tidurnya Ares mengigau dengan memanggil Dinda.

TERJERAT CINTANYA MAS DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang