40. Dufan

90 4 1
                                    

*SELAMAT MENIKMATI DAN MEMBACA*
*
*

Setelah pemaksaan secara tidak langsung dari Ares di sinilah Dinda sekarang di dalam mobil dengan memangku Ares di samping pengemudi.

Dinda tidak tahu mereka akan pergi kemana karena Ares hanya mengatakan akan jalan-jalan saja.

"Mas, kita mau kemana?" Tanya Dinda memberanikan diri untuk bertanya pada Putra.

"Dufan mungkin" jawab Putra tidak yakin.

"Kenapa? Kamu mau ke suatu tempat?" Lanjut Putra lagi.

"Eh nggak kok Mas, aku mau tanya saja biar aku bisa ngabarin Cindy" ucap Dinda pelan.

"Bilang aja kita mau ke Dufan, Ares mau naik Bianglala" ujar Putra menetapkan pilihan tetap untuk ke Dufan.

"Iya Tatak, Yes mau naik Banglala" saut Ares pada Dinda.

"Bianglala boy" ujar Putra membenarkan.

"Iya Papa pokokna itu" ujar Ares memandang Putra dengan cemberut.

"Kenapa melihat Papa kaya gitu?" Tanya Putra terkekeh pelan, ia tahu jika Ares sedang kesal padanya.

"Papa nebelin Yes ndak cuka" ucap Ares melipan kudua tangnya di dada dan memalingkan mukanya ke arah kaca mobil.

Dinda terkekeh pelan melihat kelakuan Ares, sangat menggemaskan.

"Gak boleh gitu nanti Ares di marah Allah, dosa tahu ngambek sama Papa" ucap Dinda memuji Ares dengan tertawa pelan.

"Iya kah Tatak?" Ucap Ares menandang Dinda dengan polos.

"Iya, jadi Ares gak boleh gitu sama Papa" jelas Dinda lagi.

"Papa... maaf Yes ya" ujar Ares yang langsung meminta maaf pada Putra.

"Hmm hampir saja Papa sedih Ares marah sama Papa, tapi sekarang Papa maafin karena Ares sudah minta maaf" ucap Putra yang masih fokus mengemudi.

"Katana oma kalau cedang maaf-maaf tu halus liat mukana Papa" ucap Ares menjelaskan pada Putra apa yang Nissa ajarkan padanya.

Putra sekilas melihat kearah Ares dan setelahnya Putra tertawa mendengar ucapan Ares.

"Papa lagi nyetir boy jadi harus fokus kalau tidak nanti bahaya" jelas Putra lagi.

"Iya kah?" Ucap Ares pelan tapi masih bisa di dengar dengan Putra dan Dinda. Sehingga membuat mereka tertawa.

~~~~~~

Setelah hampir satu jam menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai di Dufan Ancol.

Putra menunjukan pesanan tiketnya pada penjaga di sana. Putra memang sudah membeli tiket setelah Ares minta izin padanya untuk pergi ke Jakarta beberapa waktu lalu.

Putra memang sudah ada niatan untuk mengajak Ares liburan berdua tapi ternyata mereka liburan bertiga.

Setelah mendapatkan tempat parkir, Putra menyuruh Dinda untuk membangunkan Ares.

"Gak papa, Mas?" Tanya Dinda sedikit ragu untuk membangunkan Ares.

"Gak papa, bangunkan saja" ucap Putra.

"Ares ayo bangun sayang kita sudah sampai" ucap Dinda mencoba untuk membangunkan Ares dengan pelan.

"Boy ayo bangun kita sudah sampai" ucap Putra membantu Dinda untuk membangunkan Ares.

Ares merasa terganggu dalam tidurnya mengerjapkan matanya dengan pelan.

"Papa.." rengek Ares merasa tidak enak di bangunkan paksa.

TERJERAT CINTANYA MAS DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang