2. Ares si Bayi Lucu

243 6 1
                                    

Di sebuah ruangan yang terdapat boneka Smurfs dimana-mana dan boneka Dinosaurus yang bersekaran dilantai serta mainan lainnya.

Tak berapa lama yang punya ruangan tersebut mengeliat dan membuka matanya dengan lucu. la adalah seorang batita laki-laki yang baru saja bangun tidur.

Mata lucu anak tersebut menatap kearah pintu saat ada seseorang yang masuk ke kamarnya.

"Eh cucu oma udah bangun sayang. Selamat pagi" sapa oma si bayi saat masuk kamar cucunya dan melihat cucunya yang sudah bangun di jam enam pagi seperti biasanya.

"Gi oma" sahut si bayi sambil merentangkan tangannya meminta untuk di gendong dan di respon dengan baik oleh omanya.

"Uhh lucunya cucu oma. Ih cucu oma bau asem" kata omanya bercanda saat mencium bayi lucu tersebut.

"Kita mandi ya sayang" lanjut sang oma sambil berjalan ke arah kamar mandi yang ada di dalam kamar si bayi.

Saat si bayi masih di mandikan sang omanya. Tiba-tiba ada seorang laki-laki tampan masuk ke dalam kamar si bayi.

Dengan setelan jas yang sudah melekat pas dibadannya. Dia mengedarkan arah pandangnya di setiap sudut kamar untuk mencari keberadaan bayi kecilnya.

la mendengar gemercik air yang terdapat di balik pintu yang ada di dalam kamar si bayi yang menandakan bahwah yang punya kamar sedang mandi. la memutuskan untuk duduk di sofa dekat kasur sang bayi.

"PAPAAAAA" teriak sang anak dengan riang sambil merentangkan tangan untuk minta di gendong. Ya laki-laki tampan yang sedari tadi masuk ke dalam kamar si bayi adalah Papanya yang bernama Andreas Putra Perzando atau yang sering di panggil Putra oleh rekan bisnisnya dan Andreas untuk panggilan orang terdekatnya.

Putra yang sedang fokus melihat Ponselnya langsung melihat sumber suara dan melihat anaknya di dalam gendongan omanya sambil merentangankan tangan kearahnya.

Putra yang melihat anaknya sudah selesai mandi meletakan Ponselnya dan menghampiri anaknya serta mengambil alih dari gendongan omanya.

"Mama pikir kamu udah mau berangkat tadi Ndre." kata oma si bayi atau yang sering dipanggil Nissa.

"Belum Ma. Hari ini aku udah janji sama ni bocah untuk di ajak ke kantor" Jawab Putra.

"Ya sudah sini biar Mama yang bantu Ares siap-siap buat ikut kamu nantinya." Jawab Nissa buat bantu cucunya untuk siap-siap ikut Papanya nanti.

"Gak usah Ma, Ares biar aku saja yang urus. Mending Mama bantu Papa saja nanti ngambek pula si bapak tua itu" Ujar Putra dengan bercanda.

Putra tahu jika papanya itu pasti belum selesai bersiap-siap jika tidak ada mamanya. Sangat manja pikir Putra padahal bersiap-siap sendiri tanpa harus bantuan mamanya juga bisa.

"Iss kamu ini. Ya sudah Mama liat Papa kamu dulu, udah siap apa belum" ujar Nissa.

la berlalu untuk melihat suaminya yang masih di dalam kamar mereka yang ada di lantai dua. Karena sekarang dia berada di lantai tiga khusus lantai untuk Putra dan Ares tempati.

Putra pun meletakan Ares di atas karpet tebal yang ada di lantai kamar anaknya untuk memasangkan Ares baju. Sebelum itu Putra mengeringkan badan Ares terlebih dahulu dan memberinya minyak telon agar Ares tidak masuk angin dan barulah Putra memasangkan Ares baju dan celananya.

Setelah melihat Ares sudah rapi dan harum, Putra membawa Ares kelantai bawah untuk sarapan bersama kedua orang tuanya. Di dalam perjalanan Ares pun selalu berceloteh riang dalam gendongan Papanya.

"Pa, Yes kut Pa ya?" Tanya Ares memastikan kalau sang Papa menepati janji untuk membawanya pergi kekantor bersama hari ini.

Ares memang sudah pandai berbicara tapi terkadang dia masih susah menyusun kata-katanya dengan jelas. Seperti mengeja namanya Ares Putra Perzando, maka Ares akan mengejanya dengan Yes Pula Do.

TERJERAT CINTANYA MAS DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang