4

1.7K 102 4
                                    

Sesampainya di rumah sakit, Zee memutuskan untuk segera mendaftarkan check-up untuk Shani, Gracia dan Christy, kemudian Zee kembali bekerja.

Tidak lama kemudian mereka sudah sampai di rumah sakit dan segera menghubungi Zee.

Zee melihat handphone miliknya berbunyi dan membuka pesan yang diberikan Christy.

Toya

Zoy
aku dah sampe

Tadi udah aku daftarin
tinggal tunggu antrian
nanti dipanggil kok
duduk aja dulu

Oke zoya
Semangat kerjanya

Makasi tooy
nanti kalo udah
ke kantin ya tooy

--------------------------------------------

Setelah membaca pesan, Zee kembali bekerja di UGD sebagai dokter jaga. Saat bekerja, Zee mendengar keributan di depan pintu UGD. Tanpa basa-basi Zee langsung berlari menghampiri keributan tersebut.

Disana ada seorang ketua geng mafia yang sedang duduk di salah satu kursi UGD dengan perut yang tertikam. Disana banyak dokter muda yang hanya bisa diam karena ancaman dari anak-anak buah ketua geng mafia tersebut.

"Kalo sampe dia kenapa-napa awas lo" kata seorang anak buah sambil melemparkan tinjunya ke salah satu dokter muda.

Tinjuan itu tertahan, Zee berhasil menahannya dan langsung menendang anak buah tersebut sampai jatuh ke lantai.

"Disini tempat buat orang sakit, kalo ga sakit keluar aja" ucap Zee sambil menatap malas anak-anak buah dari ketua geng mafia.

Mendengar hal itu membuat para geng mafia itu geram dan langsung menyerang Zee, Zee mempelajari beladiri dengan baik sehingga bisa menghindari serangan-serangan yang diberikan kepadanya. Hal itu membuat salah satu anggota geram dan mengeluarkan pisau.

Sialnya Zee telat melihat hal itu sehingga orang tersebut berhasil melukai Zee di bagian perutnya walaupun tidak terlalu parah tetapi cukup untuk membuat Zee kesakitan dan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Untungnya, tidak lama kemudian beberapa satpam menghampiri mereka dan langsung membawa pergi orang-orang itu kecuali sang ketua geng mafia yang tertikam itu agar mendapatkan perawatan.

Setelah keadaan kondusif, para dokter muda itu berterimakasih kepada Zee dan segera merawat ketua geng mafia tersebut. Sedangkan Zee dia pergi ke ruang dokter dan mengobati lukanya.

"Argh sakit juga" ucap Zee sambil menahan sakit, tiba-tiba ada seseorang yang masuk

"Sini kakak obatin" Zee yang terkejut langsung berbalik badan, dia melihat Jinan yang sedang berjalan mendekatinya. Jinan langsung mengambil peralatan yang sudah Zee letakkan di sampingnya dan mengobati lukanya.

"Kak jangan kasi tau cici hehe" ucap Zee sembari menahan sakitnya,

"Diem dulu ini belom selesai" kata Jinan yang sedang mengobati Zee.

Sekitar 10 menitan, Jinan selesai mengobati Zee.

"Ini kamu ngelindungin orang tapi belom bisa lindungin diri sendiri bikin orang panik aja tau ga. Kali ini kak Jinan ga kasi tau, tapi kalo sekali lagi begini awas aja kamu. Lukanya dirawat ya lama sembuhnya anggep aja hukuman kamu bandel."

Zee yang mendengar itu langsung terkekeh dan mengangguk setuju. Setelah itu Zee langsung mengganti bajunya yang sudah penuh dengan darah itu.

Tidak lama kemudian jam menunjukkan pukul 12 siang dimana waktunya Zee beristirahat, Zee bersiap siap untuk menemui Ci Shani, Ci Gre dan Christy di kantin bersama Jinan karena Jinan khawatir dengan perut Zee yang terluka.

"Eh nan, udah lama ga ketemu" ucap Shani kepada Jinan,

"Iya ci, cici sehatkan"

"Sehat doong, gimana zoya kerjanya"

"Tanya sendiri ajalah ci, nakal dia" ucap Jinan membuat Zee panik

"Kamu nakal ngapain zoy" tanya Shani serius

"Nga ci aku cuma isengin kak Jinan hehe lagian aku bosen" jawab Zee membuat Shani menggeleng.

Setelah makan siang, Zee menyuruh mereka pulang karena pemeriksaan sudah selesai.

Zee segera memeriksa hasil dari Shani, Gracia dan Christy ditemani oleh Jinan. Zee bernafas lega melihat tidak ada hal yang parah.

Perut Zee yang terluka tiba-tiba terasa sangat sakit karena terlalu banyak bergerak. Jinan yang melihat hal itu langsung mengerti dan memberikan obat pereda nyeri untuknya.

"Makasi kak" ucap Zee sambil mengambil obat yang diberikan,
Jinan pun mengangguk dan mereka melanjutkan pekerjaannya.

Selama bekerja Jinan selalu ada di dekat Zee karena Jinan menganggap Zee seperti adiknya di rumah sakit.

Tidak lama kemudian shift Zee dan Jinan selesai dan mereka memutuskan untuk pulang.

"Zee kak Jinan duluan, kamu dijemput kan?" tanya Jinan

"iya kak aku dijemput, hati-hati dijalan ya, kalo ada apa-apa chat aku" jawab Zee.

Setelah Jinan pergi Zee menghubungi cicinya untuk dijemput.

Ci Shani

Ci, aku udah pulang
boleh tolong jemput ga?

Oke, cici otw ya

Makasi ci
jangan ngebut ya

-----------------------------------------

Selang beberapa menit, Zee melihat mobil Ci Shani dan segera berjalan dengan hati-hati menunu mobil karena perutnya yang terluka. Ci Shani yang memang peka melihat hal itu langsung bertanya

"Zee kenapa jalannya gitu?"

"Gapapa ci sakit perut doang"

"Ooh" Shani mengira Zee sedang datang bulan oleh karena itu Shani tidak terlalu mengkhawatirkannya dan melanjutkan perjalanan.

Ditengah jalan Zee berbicara memecah keheningan,

"Ci aku mau potong rambut dulu dong biar adem"

Shani mendengar itu hanya mengangguk dan pergi ke salon.

Skip selesai potong rambut

"Udah ci ayo pulang" ucap Zee

"Wih bondol nih" ejek Shani

Sesampainya dirumah Gracia dan Christy melihat Zee dengan rambut barunya langsung terkejut,

"Ih zoya bondol" ucap Gracia,

"Zoya makin tomboi" tambah Christy

"Biar adem tau" jawab Zee

Kemudian Zee menaiki tangga dan memasuki kamarnya. Sesampainya di kamar, Zee langsung mengelap badannya mengingat perutnya masih terluka. Setelah bersih-bersih Zee tidak lupa mengganti perbannya agar tidak infeksi.

Hari ini Zee memutuskan untuk tidur di kamar Christy karena Zee akan menceritakannya kepada Christy tentang ketergantungannya kepada obat tidur. Bukan hanya karena Christy adalah psikolog tetapi juga orang yang paling dekat dengan Zee.

I'm Broken - ZeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang