23

1.1K 68 6
                                    

Setelah puas mengeluarkan unek-uneknya Zee menghampiri Adel dan Kathrina.

"Udah?" tanya Kathrina

"Iya, anterin ke RS FDL ya" suruh Zee

"Ngapain ke rs bokap lu?" tanya Adel

"Cuma mau ngecek keadaan disana doang, dulu gua disuruh urus rsnya setelah lulus kuliah" jawab Zee

"Iya gua tau, tapi cek keadaan doang, jangan kerja dulu disana ada dokter juga" ucap Adel

"Hmm" deham Zee tidak peduli

"Yaudah yok" ajak Kathrina






Sesampainya di rumah sakit, Zee pergi ke ugd setelah menyuruh Kathrina dan Adel untuk kembali ke basecamp.

Disana, Zee merenung sambil memandangi keadaan ugd yang cukup padat karena sedang hujan.

"Hiks...hiks" tangis seorang anak

"Hey adek, kepala kamu berdarah sini kakak obatin, sakit ya?" tanya Zee kepada anak itu

"Kak.. hiks.. aku ga sakit hiks.. tapi mama sama papa aku kritis hiks.. ini salah aku hiks.. harusnya aku ga ajak pergi" jawabnya sambil menahan tangis

"Liat kakak, kamu tenang dulu ya. Mama sama papa kamu dimana?" tanya Zee kembali

"Hiks.. disana kak, aku ga berani hiks.. kesana" ucap anak itu

Zee segera berlari ke arah yang ditunjukan anak itu.

"Bawa ke ruang operasi sekarang" suruh Zee kepada suster disana

"Dokter bedah sedang menuju kesini, tunggu sebentar" jawab suster itu

"Saya Azizi Asadel, ikuti suruhan saya bawa ibu ini ke ruang operasi dan suruh dokter spesialis yang lain mengoperasi bapak ini" ucap Zee

"Maaf saya tadi tidak mengenali dokter, saya bawa dia sekarang" ucap suster

Dengan segera, Zee pergi ke ruangannya yang memang sudah lama kosong, lalu mengganti bajunya dengan baju operasi untuk melaksanakan operasi darurat.

Hanya memerlukan waktu 2 jam bagi Zee untuk menyelesaikan operasi yang cukup beresiko dengan baik.

"Tolong dijahit" ucap Zee singkat lalu meninggalkan ruang operasi dan menemui anak tadi

"Kakaa, mama saya gimana?" tanya anak itu

"Dek, mama kamu udah gapapa jangan nangis lagi ya. Besok mama udah bangun kok, sekarang kamu istirahat dulu ya" suruh Zee

"Makasii kaka dokter" ucap anak itu



Zee membaringkan tubuhnya di kursi ruangannya.

"Kenapa badan gua lemes banget, apa karena belom makan. Ngapain ya, eh tadi gua liat Indira, panggil aja kali ya semoga dia ga sibuk" monolog Zee kemudian menghubungi Indira salah satu rekan kerjanya dulu

Tidak lama kemudian, Indira memasuki ruangan Zee.

"Haloo, abis ngapain bu" sapa Indira

"Abis operasi darurat" jawab Zee

"Ooh, nape manggil gua? Kangen ya?" tanya Indira

"Pengenaan lu, obatin gua" ucap Zee

"Ga berubah ya lu, dari dulu sampe sekarang tiap dateng ke gua pasti kayak gini hadeh" omel Indira lalu mengambil kotak obat untuk Zee

"Berisik dir, gua panggil lu bukan buat diomelin. Abis ini gua mau pulang" suruh Zee

"Kalo bukan yang punya rs udah gua sirem ni luka. Udah diem dulu jan banyak ngomong" jawab Indira

"Iya diraa, di punggung juga ya" ucap Zee

"Gua ga peduli ini karena apa, tapi lu gila ya luka kek gini lu santai banget" kesal Indira

"Bisa dong kan gua strong, tapi kalo gua kenapa-napa tolong urusin rs ini ya" ucap Zee

"Lu ga bakal kenapa-napa karena luka ini, lagian udah gua bilang diem aja" tegur Indira

"Bukan luka itu dir yang bikin gua mati, tapi jantung. Gua bisa mati kapan aja, ini jantung koroner" ucap Zee

"Zee bisa ga gausah bikin gua khawatir sehari aja. Udah dari kapan?" tanya Indira sambil menahan tangis

"Dari sebelum gua pergi ke Amerika, dan lu orang pertama yang gua kasih tau. Tolong jaga rs ini ya, makasih dir" ucap Zee

"Selama lu di Amerika yang ngurusin juga gua. Udah ni minum obat lu demam kayaknya, jangan nambah penyakit" suruh Indira lalu

"Udah ni, gua mau pulang" ucap Zee setelah meminum obatnya

"Gua anterin, gaada penolakan ayo" ajak Indira

I'm Broken - ZeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang