Seorang pemuda melewati pabrik itu dan merasa curiga karena akhir-akhir ini terdengar suara dari pabrik kosong dan malam ini, lampu di pabrik itu menyala.
Karena penasaran pemuda itu mengendap masuk ke dalam pabrik, dan mendapati Zee yang sudah lemah, terkapar di lantai dengan kondisi tubuhnya yang penuh lebam dan luka.
"Hey, lo gapapa?" tanya pemuda itu kepada Zee
"Lu siapa?" tanya Zee
"Gw Edward, tadi gw ga sengaja ngeliat tempat ini dan karena ga biasanya lampu disini nyala jadi gw penasaran" jawab pemuda bernama Edward itu
"Ooh, kenalin gw Zee" ucap Zee
"Lo gapapa kan, ayo kita keluar dulu dari sini" ajak Edward
Tetapi karena kondisi Zee yang sudah buruk, Zee kesusahan untuk berdiri dan berjalan. Edward yang menyadari hal itu langsung menggendong Zee dan keluar dari pabrik itu.
"Gua bisa jalan kok" ucap Zee
"Biar gw gendong aja, lebih cepet kita ke rumah sakit ya sekarang" ajak Edward
"JANGAN" teriak Zee
"Terus kalo gamau ke rumah sakit, badan lu gimana" tanya Edward
"Boleh tolongin gua?" tanya Zee kembali
"Gw bakal tolongin, lu mau apa" ucap Edward
"Tolong beliin gua pakaian baru, sama bawa gua ke hotel aja" pinta Zee
"Terus luka lu gimana?" tanya Edward
"Tenang aja gua dokter" ucap Zee
"Yaudah gw bawa lu ke hotel dulu nanti gw beliin pakaian baru" ucap Edward
"Makasih ya" jawab Zee
"Lo diem aja, pasti sakit kan bentar lagi sampe hotel tenang aja" suruh Edward
Sesampainya di hotel bintang 5, Edward kamar dan segera menggendong Zee memasuki kamarnya. Edward sengaja pergi ke hotel bintang lima dan memesan kamar yang besar agar Zee nyaman.
"Tunggu sini ya, gw beliin lo baju dulu ga lama kok. Oh iya sama ini hp lo tadi gw ambil dari lantai pabrik itu" ucap Edward lalu pergi
Setelah beberapa menit, Edward kembali dengan sekantong pakaian.
"Gw gatau lo suka yang mana jadi gw beli semuanya" ucap Edward
"Makasih, gua mandi dulu bentar" jawab Zee
"Luka lu gimana, emang ga sakit?" tanya Edward khawatir
"Gua ngerti kok harus apa lu tenang aja bentar ya" ucap Zee lalu masuk ke kamar mandi
20 menit kemudian, Zee keluar dari kamar mandi, dia membersihkan dirinya dari atas sampai bawah karena sudah berhari-hari tidak mandi. Edward langsung memapah Zee dari pintu kamar mandi untuk pergi ke tempat tidur.
"Makasih ya Edward, gua bakal balas kebaikan lu" ucap Zee
"Itu ga penting sekarang, muka lo pucet banget, luka lu juga masih ada yang keluar darah mending kita ke rumah sakit" bujuk Edward sekali lagi
"Gua gasuka di rumah sakit, gua panggil temen gua yang dokter aja boleh?" tanya Zee
"Iya, itu lebih baik" jawab Edward
------------------------------------------------------
On Call
"Halo, ka chikaa?"
"Halo Zee, lu ngapa suaranya lemes amat dah"
"Boleh bantuin aku nga kaa?"
"Kenapa?"
"Tolong ke Hotel Steffan, kamarnya nomor 1124 ka. Bawa peralatan medis kakak juga ya"
"Lu kenapa sih?"
"Kakak kesini dulu aja, nanti juga tau"
"Sabar, ka Chika otw bentar"
------------------------------------------------------
"Udah bisa tenang kan lu?" tanya Zee
"Iya, abis temen lu sampe gw tinggal gapapa kan?" tanya Edward
"Gapapa, maaf udah ngerepotin. Nanti uangnya gua ganti ini kartu nama gua. Tapi gua udah ga kerja disana" ucap Zee lalu memberikan kartu nama dokternya
"Ooh" ucap Edward
Tidak lama kemudian, Chika pun sampai di depan kamar hotel itu.
"Itu temen lu udah sampe, gw tinggal ya kalo ada apa-apa kabarin gw aja. Cepet sembuh Zee dadah" ucap Edward kemudian membukakan pintu untuk Chika dan keluar
Setelah pintu dibuka, Chika menatap Edward dengan penuh tanda tanya tetapi dia tidak akan bertanya apapun dan langsung masuk ke dalam kamar.
Di dalam kamar, Chika terkejut melihat kondisi Zee.
"Astaga Zee, itu darah keluar dari perut sama kaki udah dari kapan" tanya Chika panik
"Gatau ka, Zee ga inget" ucap Zee lemas
"Kok bisa sampe kayak gini? Jangan-jangan cowok yang baru keluar itu pelakunya?" tanya Chika
"Bukan kak, dia yang bantuin aku. Tanya-tanya nanti aja ya ka, aku cape banget" ucap Zee
"Iya, kamu tahan bentar ya ini bakal perih" ucap Chika lalu menyiram alkohol ke bagian tubuh Zee yang robek
"Aish" ucap Zee menahan perih
"Maaf Zee, ka Chika gatau kamu separah ini jadi ga bawa pereda nyeri" ucap Chika
"Gapapa ka, maaf ya ganggu ka chika istirahat" jawab Zee
Chika menghiraukan perkataan Zee dan fokus mengobati setiap luka dan lebam di tubuh Zee.
"Ka Chikaa" panggil Zee
"Kenapa Zee? Masi ada yang belom ka Chika obatin?" tanya Chika
"Nga ka, kaka bawa infus ga" tanya Zee
"Oh iya, ka Chika lupa pasangin Zee infus, maaf ya" ucap Chika lalu memasangkan Zee infus
Setelah selesai mengurus Zee, Chika duduk di sebelahnya.
"Zee, ka Chika udah boleh nanya?" tanya Chika lembut
"Iya ka" jawab Zee
"Kamu kenapa bisa begini?"
"Aku diajak orang nongkrong ka, terus ternyata minuman aku dikasih ketamin dan di bawa aku ke gudang kosong. Disana dia bikin aku jadi kayak yang kaka liat sekarang untungnya ada cowo tadi bantuin aku"
"Cici kamu, kiti sama temen-temen kamu gaada yang tau?"
"Iya, ka Chika orang pertama yang aku ceritain. Tapi kaka jangan kasih tau siapa-siapa ya"
"Tenang aja Zee"
"Ka Chika kalo mau pulang gapapa aku tau kaka cape abis pulang kerja aku panggil ke sini. Maaf ya ka"
"Gapapa Zee kamu juga udah sering bantuin ka Chika dan yang lainnya selama kerja dulu. Yaudah ka Chika pulang dulu ya sayang"
"Iya ka, makasii"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Broken - Zee
FanfictionZee, ditinggalkan kedua orang tuanya saat berumur 10 tahun dan hidup sendirian. Ia bertahan berkat dukungan kedua kakak kelasnya dan seorang anak yang dianggap keluarganya sendiri. Sampai akhirnya dia bisa bahagia Tetapi akankah itu bertahan lama? ...