"Zee, Indira ikut kakak" suruh Jinan tegas
"Kenapa kak jinan, kok galak amat?" ucap Chika
"Nga kok, cuma mau nanya doang bentaran ya" jawab Jinan lalu menarik tangan Zee dan Indira keluar kamar
"Jelasin" suruh Jinan saat sudah di depan kamar Christy
"Jelasin apa ka?" tanya Zee pura-pura tidak tahu
"Mau ka Jinan cari tau sendiri?" ancamnya
"Eh gausa ka, eeuum jadi aku-" ucap Zee sedikit bimbang
"Zee sakit, jantung koroner" jawab Indira cepat
"APA? Kamu nyembunyiin penyakit separah ini dari yang lain? Nyari mati kamu hah? Udah sejak kapan kamu nyembunyiin ini?" omel Jinan
"Aku cuma gamau ngerepotin yang lain ka, udah dari sebelum aku belajar bedah umum" jawab Zee
"Selama itu kamu nyembunyiin rasa sakit kamu? Kalo kakak ga liat tadi, kamu ga bakal ngomong?" tanya Jinan
"Kita ngomongin ini nanti aja ya ka, aku mau fokus ke Christy sampe donor matanya selesai. Udah dulu ya ka, masuk lagi yuk" ajak Zee
Keesokan harinya, Christy sedang bersiap untuk menjalankan operasinya.
"Jangan takut ya, semangat toyaaa" ucap Zee sebelum suster membawa brankar Christy ke ruang operasi
Selama operasi berlangsung, Shani, Gracia, Jinan, Chika, Zee dan Indira menunggu di depan ruangan.
"Ka Chikaaa" panggil Zee
"Kenapa?" tanya Chika
"Jangan tinggalin Christy ya ka Chika" ucap Zee
"Ya dong Zee, Kitty kan bakal selalu jadi dedeknya kaka" jawab Chika
"Oke, aku percaya sama ka Chika. Jagain Christy terus ya, makasih ka" ucap Zee mendapat senyuman dari Chika
Tidak lama kemudian, operasi selesai dilaksanakan dengan lancar dan Christy dibawa ke kamarnya.
Setelah selesai pemeriksaan, mereka diperbolehkan memasuki ruangan Christy.
"Ka Chika huhuhu" panggil Christy
"10 tahun lagi kok" jawab Chika
"Katanya 10 tahun lagi, tapi malah hari ini, aku ga bisa nonton lagi huhuhu" ucap Christy
"Ngomongin apa sih toy, baru juga selesai operasi" ucap Gracia
"Zoy makan dulu sini" ajak Shani
"Cici duluan aja, aku lagi mual" jawab Zee
"Maag kamu kambuh?" tanya Chika
"Nga, sakit perut aja kayaknya. Aku mau ambil barang di ruangan aku bentar ya" ucap Zee diangguki mereka
Sebelum pergi Zee sudah menghubungi Indira dan menyuruh datang ke ruangannya.
Sesampainya Indira di ruangan, Zee sudah tergeletak tak sadarkan diri di dekat sofa.
"ZEE" teriak Indira lalu segera menghampirinya dan memerika denyut nadi lalu menghubungi perawat untuk segera datang.
Sambil menunggu, Indira melakukan CPR kepada Zee dan tidak lama kemudian beberapa perawat dan dokter jantung datang dan membawa Zee pergi untuk dilakukan tindakan.
"Bertahan pls Zee" gumam Indira kemudian mendapatkan panggilan dari Gracia di ponsel milik Zee
-------------------------------------------------
On Call
"Zee kok lama banget?"
"Halo ka, ini Indira boleh tolong ke ruang IGD sekarang?"
"IGD? KOK BISA?"
"Ke sini dulu ka"
"Tunggu disana"
-------------------------------------------------
Tidak lama, Gracia datang bersama Shani dan Jinan.
"Ka, Zee kaaa" lirih Indira sambil menangis
"ZEE KENAPA?" tanya Gracia
"Tadi aku ke ruangannya terus dia udah pingsan di lantai, pas aku cek jantungnya udah ga berdetak jadi aku langsung CPR sampe ada perawat dan dokter yang datang" ucap Indira
"Zee" lirih Shani
Sekitar 30 menit mereka menunggu, kemudian dokter keluar dari ruangan.
"Maaf" ucap dokter
"Dok, jangan bercanda" ucap Jinan
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin" ucap sang dokter lalu pergi
"Ci, Zee jahat" ucap Gracia
Keesokan harinya, Zee di makamkan samping kedua orang tuanya.
~TAMAT~
Happy Graduation Ka Chika huhuhu
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Broken - Zee
FanfictionZee, ditinggalkan kedua orang tuanya saat berumur 10 tahun dan hidup sendirian. Ia bertahan berkat dukungan kedua kakak kelasnya dan seorang anak yang dianggap keluarganya sendiri. Sampai akhirnya dia bisa bahagia Tetapi akankah itu bertahan lama? ...