18

1K 76 1
                                    

Setelah Vian merasa puas, dia pergi untuk mencuci tangannya karena banyak darah kemudian melepaskan lakban di mulut Zee.

"Gimana seru kan?" tanya Vian

"Ternyata selain pembunuh, orang gila, lu juga psikopat. Sebenernya udah gua duga sih dari awal tapi gua biarin aja soalnya lu keliatannya udah tidak bisa terselamatkan" ucap Zee

Di tengah pembicaraan, terdengar suara dering telpon dari ponsel milik Zee yang berada si saku celananya

"Ada yang nyariin tuh, Ci Shani" ucap Vian sambil membaca nama orang yang menghubungi Zee

"Jangan diangkat" suruh Zee

"Gabisa gitu, kalo gw ga angkat nanti lo dicariin trus gw ketauan dong. Lagi pula lo gamau bikin mereka khawatir kan, sini gua angkatin lo ngomong aja santai kayak biasa" suruh Vian

---------------------------------------------------------

On Call

"Halo Zee"

"Iya ci, kenapa?"

"Kamu dimana, kok belom pulang juga?"

"Aku masih ada kerjaan ci, tenang aja ya"

"Kamu gapapa? Kok lemes banget, jangan-jangan kamu sakit lagi ya"

"Nga ci, cuma cape aja karena kerjaannya masih banyak banget. Udah ya ci aku masi ada urusan, jaga kesehatan cici sama yang lain aku pergi dulu ya babaii"

---------------------------------------------------------

Telepon dimatikan sepihak oleh Vian.

"Bagus juga alesan lo" puji Vian

"Iyalah kan gua pinter, emang lu cuma bisa ngebunuh orang doang" ejek Zee

"Gabisa ya lo sehari aja ga nyebelin" ucap Vian membuat Zee tertawa

"Weh, gua mau ketoilet dari kemaren gaboleh ni?" tanya Zee

"Gaboleh" jawab Vian lalu pergi

Vian memperlakukan Zee layaknya seekor binatang. Zee tidak diperbolehkan ke toilet, diberi minum dengan cara disiram dan setiap pagi menyumpal makanan ke mulut Zee.

Walaupun di tubuh Zee banyak lebam dan luka, tapi Zee tetap santai dan tidak terlalu mempermasalahkan perlakuan Vian kepadanya.

Hari ke-3 Zee diculik, Vian semakin menggila. Baru saja memasuki pabrik kosong itu, Vian membawa tongkat besi.

"Banguuuun, bangun" ucap Vian sambil memukul punggung Zee

Zee yang terbangun akibat pukulan itu merasakan sakit di seluruh tubuhnya tetapi berusaha untuk tetap terlihat santai di depan Vian.

"Lucu lu, keknya makin parah aja tuh gilanya" ejek Zee

"Males banget gw sama lo, tiap hari ngeselin ngerusak mood aja. Oke, karena lo udah ngerusak mood gw untuk mengembalikannya kita hari ini main 2 level langsung asik banget kan" ucao Vian semangat

"Lama, kebanyakan ngomong lu" jawab Zee santai

"Nanti ya, udah siang gw laper mau nyari makan dulu. Jangan kangen gw" ucap Vian lalu pergi

Sore harinya, Vian kembali kesana dengan membawa sepotong roti untuk diberikan kepada Zee.

Vian kemudian melanjutkan aksinya, dia menusuk dan memukul Zee. Di perut, dan paha Zee sudah ada luka rusukan tetapi tidak terlalu dalam tetapi cukup untuk membuat Zee tidak berdaya karena tujuan Vian bukanlah membunuh Zee.

"Level terakhir selesai yeeeey, btw gw cuma mau ngasi tau Zee, lo harus terima sama kenyataan. Kenyataan kalo ortu lo dan temen lo udah gaada dan lo harus ikhlas. Dikira mereka seneng kalo lo ga bisa mengikhlaskan mereka? Sebenernya gw gamau nyakitin Reva dan lo tapi karena gw cape, gabut dan gatau harus ngapain lo sama Reva jadi pelampiasan gw" ucap Vian dan memukul Zee kembali di bagian perut dengan kencang

"Lu ga ngerti apa-apa bacot" jawab Zee lemas dengan kepalanya sudah tertunduk, mulutnya mengeluarkan darah dan badannya melemas

"Serah lo Zee, oiya karena level terakhir udah selesai gw bakal lepasin ikatan tangan lo, lagian lo juga ga bakal bisa pergi dari sini karena LO LEMAH" ucap Vian kemudian meninggalkan Zee

Di Tempat Lain

"Kok Zee udah kagak main kesini ya semenjak nongkrong?" tanya Ashel

"Keasikan sama temen barunya kali" tebak Kathrin asal

"Negative thinking banget lu tin, daripada penasaran mending lu pada hubungin dia langsung apa susahnya" jawab Adel

Ashel pun mencoba menghubungi Zee, tetapi tidak ada balasannya.

"Ga dijawab del" ucap Ashel

"Yaudah, kita kerumahnya aja gimana?" ajak Marsha

"Ayok, naik mobil aja" jawab Adel

Mereka segera pergi ke rumah Zee menaiki mobil dan tidak lama kemudian mereka pun sampai.

Tok tok tok

"ZEE YUHUU MAIN YUUK" teriak Adel dari luar pintu

"Adel jangan teriak-teriak ih gatau malu ya bener-bener" omel Ashel

"Eh ada temen-temennya Zee, masuk dulu sini. Kenapa?" tanya Gracia

"Kita nyari Zee ci" jawab Marsha

"Katanya Zee lagi ada kerjaan jadi gabisa pulang. Emang dia ga bilang ke kalian?" tanya Gracia

"Hah, Zee gaada bilang ke kita ci dari tadi kita coba telpon juga ga diangkat" ucap Kathrina

"Sibuk kali, soalnya kata ci Shani kemaren Zee bilang kerjaan dia banyak banget" jawab Gracia

"Ooh, yaudah kalo gitu kita pamit ci. Maaf ganggu, maaf juga tadi teriak-teriak" ucap Adel

"Iya gapapa kok, hati-hati dijalan ya" ucap Gracia

I'm Broken - ZeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang