1

4K 141 11
                                    

Tatapan teduh itu mengarah pada satu titik, dimana terlihat seorang pemuda tengah tertawa senang bersama dengan teman-temannya, ia sama sekali tak begitu memperhatikan hal lain yang ada disana, karena fokusnya hanya mengarah pada seorang pemuda yang selalu bisa tersenyum dengan sangat lebar itu jika bersama dengan teman-temannya.

Sangat berbeda saat bersama dengannya, pasti pemuda itu akan selalu memasang wajah datar tanpa ekspesi apapun, membuatnya sering kali merasa kecewa karena itu semua, karena mereka bukan orang asing yang baru pertama kali bertemu, karena sekarang mereka sudah hidup bersama hampir dua tahun lebih, tapi sikap pemuda itu selalu sama saja setiap harinya.

Setiap apapun yang ia lakukan pasti hanya angin lalu untuk pemuda itu, walaupun dirinya sudah berusaha sebaik mungkin agar pemuda itu merasa nyaman dan bisa terbuka padanya, tapi itu semua masih tak bisa membuat pemuda itu luluh.

Semua perubahan yang ada didalam diri pemuda itu disebabkan oleh permintaan kedua orang tuanya sendiri, dulu pemuda itu pribadi yang sangat baik pada dirinya, bahkan sering kali bersikap manja padanya, tapi sejak kejadian dua tahun yang lalu semuanya langsung berubah begitu saja, ia sendiri bingung apa alasan pemuda itu berubah, apa mungkin karena tak suka tinggal bersama dengannya? Atau tak menyukai dirinya?

Flashback

Abian melangkah kan kakinya masuk kehalaman rumah keluarganya. Tatapan itu mengarah pada mobil sang paman yang terparkir sangat rapi dihalaman rumah keluarganya, ia bertanya-tanya apa yang membuat sang paman datang kesini setelah hampir dua tahun menghilang bersama dengan keluarganya karena ada urusan yang sangat penting.

Dengan langkah pelan ia mulai masuk kedalam rumah, tatapan itu mengarah pada ruang tengah yang terlihat sangat ramai membuat Abian langsung melangkah kearah sana, tatapan orang-orang yang ada disana mulai terarah padanya terutama pemuda yang selalu dekat dengannya itu. Pemuda itu terlihat tersenyum senang dengan memperhatikan barang yang tengah dia bawa, membuat ia tersenyum kecil melihat itu semua.

"Abi, mari sini duduk bersama dengan ibu,"ujar sang ibu, Ello dengan menatap anak tunggalnya itu dengan tatapan sangat lembut, membuat Abian menganguk sebelum duduk ditengah-tengah antara ayah dan juga ibunya, ia merasa penasaran apa yang akan mereka katakan nantinya.

"Karena sekarang Abian sudah kembali, jadi kita akan langsung saja mengatakan apa yang membuat kami datang kesini. Selama dua tahun ini kami sibuk mengerjakan proyek panti asuhan yang ada diluar kota sana, dengan selalu melihat perkembangan yang ada didalam diri Abian, mulai dari kesuksesannya di usia muda, rumah pertamanya dari hasil kerja kerasnya sendiri, itu semua kami ketahui dari kedua orang tuamu. Kepergian kami selama ini hanya ingin melihat bagaimana giatnya kamu bekerja, sehingga sekarang saat waktunya sudah tepat. Kami akan menyerahkan Keenan untuk tinggal bersama denganmu, sesuai perjanjian keluarga kita dulu jika kamu dan Keenan akan menikah nantinya, tapi sebelum itu semua kalian harus tinggal bersama dulu sebagai tunangan agar bisa lebih dekat lagi. Kami sudah sangat menunggu waktu ini karena tak sabar melihat Keenan berbahagia bersama dengan pria yang tepat baginya."ujar Reza dengan senyuman teduh miliknya.

Sejak Keenan datang kerumah mereka untuk pertama kalinya, baik Reza mau pun Anita sudah berencana menjodohkan anak mereka dengan Abian karena diantara mereka tak ada hubungan darah karena Keenan merupakan anak yang mereka adopsi, sedangkan Abian anak Ello dan juga Reza dulu, jadi tak ada hubungan darah diantara mereka sehingga mereka ingin melakukan ini semua. Mereka ingin ada yang menjaga Keenan dengan baik selama mereka sibuk, lagi pula Abian pria yang sangat baik jadi tak ada salah nya mereka melakukan itu semua bukan?

"Apa!?"

Pemuda yang sejak tadi hanya diam dengan senyuman manisnya langsung saja terkejut dengan semua hal yang papanya katakan, mereka hanya mengatakan jika ia akan menginap disini selama seminggu saja karena mereka akan sangat sibuk, tapi apa yang baru saja ia denger? Pernikahan? Pertunangan? Demi apapun walaupun ia dekat dengan Abian, tapi ia tak ingin menikah dengan pria itu karena dirinya ingin memilih sendiri orang yang akan hidup bersama dengannya nantinya.

Atensi Reza, Anita, Ello, Zain, Abian langsung mengarah pada Keenan saat mendengar perkataan pemuda itu.

"Papa tadi bilang sama aku kalau nanti aku hanya akan menginap dirumah disini selama seminggu saja. Tapi apa yang sekarang kalian katakan? Aku punya hak sendiri untuk memilih dengan siapa aku akan menikah dan juga bertunangan jadi kalian tak perlu melakukan ini semua."ujar Keenan dengan tatapan kecewanya, ia sama sekali tak menduga ini semua.

"Bukannya kamu suka tinggal bersama dengan Abian? Selama dua tahun ini kamu selalu bertanya tentang dia loh, jangan merasa malu seperti ini, karena sekarang saatnya kamu bisa selalu bersama dengan dia."ujar Anita dengan senyuman miliknya, anaknya itu selalu bertanya tentang Abian setiap harinya, tapi sekarang saat sudah bertemu dengan pria itu secara langsung anaknya itu malah merasa malu.

"Tapi ma, Keenan nggak mau-"

"Sekarang yang terpenting jawaban dari Abian. Kamu mau kan bertunangan dengan Keenan dan tinggal bersama dengan dia? Sebelum dia diambil orang lain."ujar Reza langsung memotong ucapan yang akan anaknya itu katakan. 

Membuat Abian yang sejak tadi hanya diam langsung saja menatap orang-orang yang ada disana. Melihat penolakan yang diberikan Keenan ia merasa tak harus menerima semua ini karena takut pemuda itu akan merasa tak nyaman, tapi saat mendengar perkataan terakhir yang seperti ungkapan sang paman secara tak langsung, membuat ia merasa takut jika itu semua menjadi nyata. Karena Keenan hanya miliknya, hanya miliknya sejak mereka masih kecil.

"Aku siap untuk semuanya."ujar Abian pada akhirnya, tatapan itu mengarah pada Keenan yang tengah menatapnya dengan tatapan kecewa.

Flashback end

Ia mengira itu semua hanya akan bertahan selama beberapa hari saja, karena pemuda itu merupakan pemuda yang sangat ceria dan juga tak bisa mengabaikan dirinya, tapi nyatanya itu semua salah karena sudah dua tahun sejak itu semua terjadi tapi sifat Keenan masih tetap sama, si manis masih terus mengabaikan dirinya.

Abian tahu jika disini ia sangat egois, karena hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa tahu bagaimana perasaan Keenan, ia hanya melakukan itu semua karena ingin selalu melindungi pemuda itu. Ia tak ingin Keenan salah mengambil jalan jika sampai ia membiarkan pemuda itu bebas tanpa hubungan yang jelas bersama dengannya, walaupun untuk itu semua ia harus melihat perubahan yang sangat luar biasa dari Keenan.

Bersambung..

Votmen_

#gimana? Lanjut nggak? Kalau mau lanjut kasih alasannya di komen ya

Dunia-nya Abian {Sequel Responsibility} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang