27

682 54 6
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Sekarang Keenan tengah berdiri dihadapan Abian dengan posisi saling menatap satu sama lain, mereka tersenyum karena sekarang status mereka sudah berganti menjadi pasangan suami-suami, bukan bertunangan lagi. Dihadapan para tamu yang datang mereka mengucapkan janji cuci pernikahan dengan sangat baik, sehingga sekarang mereka sudah menjadi pasangan suami-suami.

"Kamu terlihat sangat cantik hari ini, jauh lebih cantik dari hari-hari biasanya,"ujar Abian saat kedua mata teduhnya menatap kearah Keenan yang terlihat sangat cantik sekarang.

Hari yang tak pernah ia bayangkan selama ini akhirnya datang sendiri, ia yang dulu nya tak berani membayangkan akan bersama dengan Keenan dengan status pasangan, sekarang menjadi pasangan pemuda yang sudah sangat lama ia cintai itu. Cintanya sekarang menang, ia berhasil mendapatkan pemuda yang sangat ia cintai, walaupun sampai sekarang belum ada balasan sama sekali dari Keenan tapi ia sudah sangat bahagia sekarang karena sudah berhasil mendapatkan seseorang yang sangat ia cintai.

Keenan mengulum senyuman tertahannya, entah kenapa sekarang saat Abian mengatakan sesuatu tentang dirinya, ia pasti akan merasa malu dan juga senang disaat bersamaan. Padahal dulu ia sangat benci jika pria itu berbicara, tapi sekarang? Ini semua mungkin karma untuknya, Keenan tahu ini semua pasti karma karena sekarang ia ingin selalu bersama dengan Abian dan mendengar setiap perkataan pria itu.

"Lo juga jauh lebih ganteng sekarang. Biasanya gue bakalan nggak suka kalo lo pake jas karena kayak om-om pedofil, tapi sekarang gue suka lo pake jas kayak gini, kelihatan lebih tampan dan juga gagah,"ujar Keenan tak kalah menggombal, membuat Abian tersenyum kecil sebelum sedikit menunduk membuat pemuda itu langsung menutup kedua matanya dengan pelan karena tahu apa yang akan terjadi nantinya.

Cup!

Abian mencium Keenan dengan penuh kelembutan, perasaannya mengatakan jika ini semua miliknya. Tak ada seorang pun yang bisa mengambil miliknya sekarang, tubuh, raga, hati, pikiran, semua yang ada didalam diri Keenan hanya miliknya. Hanya miliknya seorang.

Setelah ciuman beberapa saat itu, Abian kembali menatap kearah Keenan sebelum mengelus pipi pemuda itu dengan sangat pelan, seakan-akan jika ia tak bersikap lembut maka pipi pemuda itu akan terluka.

"Sekarang kita sudah bersama. Tak ada seorang pun yang boleh mengambil kamu dari hidup saya atau pun mendekati kamu untuk tujuan yang jahat. Sekarang saya punya hak untuk marah jika kamu berdekatan dengan orang lain. Sekarang kamu hanya milik saya, milik seorang Abian Axel."ujar Abian dengan penuh dengan penekanan disetiap kalimatnya, ia ingin Keenan tahu jika sekarang pemuda itu hanya miliknya, tak ada seorang pun yang boleh mendekati pemuda itu sekarang, walaupun hanya sebentar saja.

Keenan tersenyum, ia menganguk patuh dengan itu semua karena memang sekarang ia hanya milik Abian seorang, karena mereka sudah menikah sekarang.

****

Setelah acara pernikahan yang digelar cukup mewah itu, sekarang Abian tengah bersama dengan Keenan didalam mobil untuk pulang. Kedua orang tua mereka menyarankan untuk tidur di hotel saja malam ini, tapi baik Abian atau pun Keenan menolak karena mereka tak ingin tidur di hotel malam ini, karena mereka sudah punya rumah untuk ditinggali jadi untuk apa menghabiskan waktu di hotel? Lebih baik dirumah saja agar semuanya jauh lebih romantis, dan juga bisa menjadi kenang-kenangan jika malam pertama setelah pernikahan mereka habiskan dirumah saja, bukan di hotel.

"Lo ngerasa ada hal yang beda nggak sih?"tanya Keenan setelah terjadi keheningan sejak mereka masuk kedalam mobil.

Ia merasa ada hal yang berbeda sekarang, namun ia tak tahu hal apa itu. Yang jelas rasanya cukup berbeda dari biasanya, ia merasa suasana didalam mobil ini terasa sangat tenang dan juga nyaman, tak seperti dulu yang terasa dingin dan menegangkan.

Abian menatap kearah samping sebentar, sebelum kembali fokus menyetir sekarang.

"Hal berbeda seperti apa? Sekarang status kita sudah berbeda, bukan tunangan lagi tapi pasangan suami dan juga istri. Sekarang tanggung jawab kita semakin bertambah, yang dulunya saya akan memasak setiap paginya, sekarang kamu harus melakukan hal itu juga untuk belajar sedikit demi sedikit, saya akan mengajari kamu secara langsung."ucap Abian apa adanya, ia tak merasa hal berbeda apapun selain itu semua, mungkin karena dulu pemuda itu selalu bersikap cuek sehingga sekarang saat mereka sudah menikah, Keenan merasa aneh sekarang. Ia cukup mengerti dengan itu semua.

"Bukan itu. Gue ngerasa lebih nyaman lagi sekarang, mungkin karena gue udah mulai menerima semuanya dengan baik ya? Sehingga rasanya berbeda,"ujar Keenan dengan terus menatap kearah Abian sekarang.

Terlihat pria itu tersenyum mendengar itu semua, apa yang Keenan katakan itu mungkin saja terjadi karena selama ini sikap pemuda itu sama sekali tak bisa dikatakan baik pada dirinya, sehingga sekarang saat semuanya seperti ini pasti pemuda itu merasa hal yang berbeda sekarang.

"Mungkin semua yang kamu katakan benar. Saya tak merasakan itu semua sekarang, karena sejak dulu saya selalu merasa nyaman saat bersama denganmu, setiap hari saat bersama denganmu saya merasa sangat bahagia, walau pun kamu tak mungkin sadar dengan itu semua."

Keenan menunduk, semua yang Abian katakan memang benar. Dulu ia sama sekali tak pernah tahu dengan semua perasaan pria itu sehingga bersikap seenaknya saja, tapi sekarang ia akan berubah demi pernikahan ini dan juga demi Abian.

***

Saat sampai didalam kamar yang sudah mereka tinggali bersama selama dua tahun ini. Keenan terdiam melihat dekorasi yang ada didalam kamar ini terlihat sangat indah, pantas saja Abian menolak dengan sangat keras saat kedua orang tua mereka menyarankan untuk menginap di hotel saja malam ini, ternyata ada ini semua yang sudah menunggu mereka sekarang. Ia sangat menyukai ini semua, terlihat sangat indah dan juga sederhana, sama seperti Abian.

"Kamu suka dekorasinya?"tanya Abian saat melihat kedua mata bulat milik Keenan terlihat sangat senang sekarang.

Pemuda itu menatap kearah Abian saat mendengar pertanyaan itu semua, ia menganguk dengan semangat sebagai jawaban untuk pria itu.

"Suka. Lo minta dekorasinya sama siapa? Ini bagus banget dan ada nama kita disana,"ujar Keenan saat melihat nama mereka ada diatas ranjang itu, 'Abiken' itu terlihat sangat indah dan juga menarik.

"Saya yang membuat ini semua sendirian. Semalaman saya membuat ini karena kamu tengah berada dirumah ibu kemarin,"ujar Abian dengan berjalan mendekat kearah Keenan, memeluk pemuda itu dari belakang, menatap leher putih itu dalam diam sebelum.

Cup!

Bersambung...

Votmen_

Dunia-nya Abian {Sequel Responsibility} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang