29

703 55 6
                                    

Kedua mata teduh itu dengan perlahan mulai terbuka, menatap kearah jam yang ada di dinding, sekarang sudah jam tujuh pagi itu artinya mereka berdua harus segera bangun dari tempat tidur karena hari sudah pagi sekarang, Abian menatap kearah sampingnya dimana ada Keenan yang tengah tertidur dengan sangat pulas sekarang, ia tersenyun saat mengingat apa yang sudah mereka lakukan tadi malam, malam pertama mereka sebagai pasangan terlewati dengan sangat memuaskan, ia sama sekali tak membayangkan semua itu akan terjadi karena selama ini ia hanya berpikir bagaimana cara agar tetap bersama dengan Keenan, tapi sekarang ia bisa merasakan semua ini.

Dengan sangat pelan ia mulai mendudukan dirinya, sebelum kembali menatap kearah Keenan yang sama sekali tak terganggu dengan pergerakannya tadi, ia sangat tahu jika pemuda itu merasa sangat lelah maka dia tak akan bisa terganggu oleh siapapun saat tengah tidur seperti sekarang.

Abian menarik selimut pemuda itu agar kembali menutupi tubuh pemuda yang hanya memakai kemeja berwarna putih miliknya, karena semalam mereka sempat membersihkan diri bersama sebelum tidur, ia mengutamakan kebersihkan mereka berdua maka dari itu semua itu bisa terjadi walau pun mereka sudah sangat mengantuk semalam.

"Saya tak tahu harus beberapa kali lagi mengatakan ini semua, tapi sekarang saya merasa sangat bahagia. Bahkan sangat-sangat bahagia, sesuatu yang selama ini saya usahakan akhirnya membuahkan hasil seperti ini, saya bisa mendapatkan seseorang yang sangat saya cintai sekarang. Jika dulu saya sempat menyalakan takdir atas semua yang terjadi didalam hidup saya, tapi sekarang saya ingin menarik semua itu kembali. Ternyata takdir sudah menyiapkan kebahagiaan ini semua untuk saya, sesuatu yang tak mungkin saya dapatkan jika takdir tak berada dipihak saya."

Abian tersenyum setelah mengatakan itu semua, sekarang ia hanya perlu menikmati semuanya bersama dengan Keenan, walaupun nanti pasti akan ada masalah didalam hubungan mereka, tapi ia berjanji akan selalu menjaga semua ini agar tetap baik seperti sekarang, ia akan menghadapi masalah itu bersama dengan Keenan nantinya.

Setelah itu semua, Abian memutuskan untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum memasak sarapan untuk mereka berdua, ia memang terbiasa dengan ini semua karena walaupun bisa masak Keenan jarang sekali memasakan sesuatu untuknya sehingga sekarang ia juga memutuskan untuk memasak selagi menunggu pemuda itu bangun.

****

Kedua mata bulat itu dengan perlahan terbuka, menatap kearah samping yang sudah terlihat sangat kosong dan juga dingin sekarang, ia bisa memastikan jika pria yang sudah menjadi suaminya itu tengah memasak sekarang, dengan perlahan Keenan mulai mendudukan dirinya dengan desisan pelan yang terdengar karena merasa nyeri dibawah sana.

Ia terdiam mengingat apa yang telah terjadi semalam, sekarang dirinya sudah sepenuhnya milik Abian. Tak ada alasan untuk menyangkal itu semua, karena sekarang mereka sudah bersatu. Perlakuan yang Abian berikan semalam membuat hatinya menghangat, karena walaupun tengah dilanda napsu yang luar biasa tapi pria itu masih berlaku lembut padanya, ia sama sekali tak merasa sakit yang luar biasa saat pertama kali Abian masuk karena sebelum itu pria itu sudah melonggarkan miliknya.

Ia merasa beruntung bisa bersama dengan Abian sekarang, pilihan kedua orang tuanya memang tak pernah salah. Hanya saja waktu itu ia sama sekali tak pernah berpikir akan bersama dengan Abian maka dari itu ia menolak dengan sangat keras. Tapi sekarang semuanya sudah menjadi seperti ini, Keenan merasa bahagia untuk ini semua.

Keenan tersenyum sendiri saat ingatan tentang kejadian tadi malam terus berputar didalam pikirannya. Ia masih tak menyangka jika dirinya dan juga Abian sudah bersatu sekarang.

"Bangsat! Kalo tau bakalan se-salting ini udah dari dulu gue mau langsung dinikahin sama dia aja! Mana idaman banget lagi, lembut tapi perkasa!"seru Keenan dengan memukul guling yang ada disampingnya.

Ia merasa jika sejak dulu dirinya sadar akan semua ini pasti mereka sudah bersama sekarang dan menikmati semuanya bersama, ia juga pasti akan salah tingkah terus setiap harinya seperti sekarang, ternyata efek dari malam pertama bisa separah ini, ia sama sekali tak menduga ini semua akan terjadi sekarang.

"Sejak kapan kamu bangun?"tanya Abian yang baru saja masuk kedalam kamar untuk menyiapkan air hangat untuk Keenan mandi, dan setelah itu barulah dirinya akan membangunkan pemuda itu nantinya. Tapi nyatanya saat ia kembali kedalam kamar mereka, pemuda itu sudah bangun sekarang.

Keenan langsung menatap kearah Abian yang tengah berjalan kearahnya, dengan senyuman tertahannya ia terus menatap pria itu tanpa membalas tertanyaan yang Abian berikan sekarang.

Cup!

"Selamat pagi dunianya Mas Abian,"ujar Abian dengan mencium dahi Keenan beberapa kali, sebelum mengelus rambut tebal milik pemuda itu.

Keenan mengerjab beberapa kali saat mendengar perkataan dari pria yang sudah menjadi suaminya itu, 'mas Abian?' Apa ini kode yang pria itu berikan agar dirinya memanggil Abian dengan sebutan mas? Bukan Abian lagi seperti biasanya? Ia tersenyum geli karena merasa kode yang pria itu berikan sangat lucu, karena Abian tak memaksanya untuk memanggil dia dengan sebutan 'mas' tapi memdengar itu semua membuatnya jadi ingin mengubah panggilannya untuk pria itu sekarang, kapan lagi ia melakukan ini semua bukan?

"Pagi, Mas Abian,"ujar Keenan dengan senyuman miliknya, saat ia mengatakan itu semua Abian langsung memberinya beberapa ciuman membuat ia terkekeh saat mendapatkan ini semua, memang jika ia sadar sejak dulu pasti hidupnya akan penuh dengan kebahagiaan, tapi sayangnya ia baru menyadari semua itu sekarang sehingga baru ini ia bisa merasakan kebahagiaan seperti ini.

"Mau mandi atau sarapan dulu? Saya sudah memasak sarapan untuk kita berdua,"ujar Abian setelah cukup lama mereka hanya saling menatap satu sama lain tanpa mengatakan hal apapun, ia merasa gemas sendiri saat melihat pemuda itu karena sekarang tubuh kecil itu terlihat sangat menggemaskan saat memakai kemeja miliknya.

"Mandi dulu, biar seger,"ujar Keenan dengan sangat cepat, ia berdiri dihadapan Abian sebelum sedikit berjinjit agar bisa melakukan apa yang ingin ia lakukan sekarang.

Cup!

"Gue udah mulai menyukai lo sekarang. Pesona yang lo berikan semalem berhasil bikin gue inget lo terus."ujar Keenan setelah mencium bibir Abian dengan sangat cepat, setelah itu semua ia langsung berlari kecil kearah kamar mandi tanpa melihat reaksi yang Abian berikan.

Pria itu tersenyum dengan jantung yang berdetak dengan sangat kencang sekarang, semua hal tentang Keenan selalu bisa membuatnya jatuh semakin dalam, ia merasa semakin mencintai pemuda itu setiap harinya atau bahkan setiap detiknya.

Bersambung..

Votmen_

Dunia-nya Abian {Sequel Responsibility} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang