13

729 65 11
                                    

Keenan mengepalkan kedua tangannya, semua yang Abian katakan berhasil membuatnya merasa aneh, apa lagi saat pria itu mengatakan jika dirinya murahan karena mau mendapatkan ini semua, sungguh ia juga tak ingin mendapatkan tanda ini namun karena pemikiran anehnya, membuat ia setuju dengan itu semua.

Flashback

Keenan tersenyum menatap kearah samping dimana ada Gibran yang tengah mengendarai mobil yang sekarang tengah membawa mereka ke suatu tempat. Ia merasa sangat senang karena kekasihnya itu sangat jarang membawanya keluar seperti ini, karena setiap kali dirinya mengajak pasti Gibran akan mengatakan jika dia tengah sibuk dengan tugas kampusnya, ia tak bisa memaksa pria itu untuk mengikuti kemauannya jika sudah menyangkut tugas kuliah karena itu hal yang sangat penting.

Tapi sekarang saat melihat sendiri jika pria itu mengajaknya keluar, ia senang bukan main sehingga sejak tadi dirinya hanya bisa tersenyum.

"Kamu tahu? Teman-temanku mengatakan sesuatu hal tadi malam saat kami berkumpul seperti biasanya,"

Keenan memfokuskan tatapan miliknya saat mendengar kekasihnya itu ingin berbicara hal yang penting sepertinya. Ah ia tak bisa mengatakan seberapa beruntungnya dirinya bisa mendapatkan pria itu karena dulu banyak yang menyukai Gibran di kampus mereka, tapi siapa sangka jika pria itu memilihnya sehingga mereka bisa berpacaran seperti sekarang, ia memang mempunyai tipe pria idaman.

Keenan ingin bersama dengan pria yang bisa mengerti dirinya, selalu bersikap manis, mempunyai waktu yang banyak dengannya, dan cara berpakaiannya modern bukan seperti om-om yang suka semakai jas kerja, ia tak menyukai tipe pria seperti itu walaupun semuanya sudah sempurna namun jika cara berpakaiannya seperti om-om ia tak menyukai itu semua.

"Mereka mengatakan jika aku mempunyai kekasih yang sangat sempurna, pasti akan banyak orang yang tergila-gila sama kamu diluar sana, mereka mengatakan jika aku harus penuh dengan persiapan jika tak ingin kamu diambil orang lain, mereka juga menyarankan satu hal untukku."ujar Gibran dengan memarkirkan mobil miliknya ditempat makan yang biasa ia datangi, pria itu tersenyum melihat Keenan seperti tengah menunggu perkataan selanjutnya yang akan ia katakan sebentar lagi.

Pria itu melepas alat pelindung di mobil miliknya, sebelum mendekati Keenan yang sekarang tengah menatapnya dengan tatapan bingung.

"Kenapa?"ujar Keenan dengan berusaha menahan tubuh Gibran agar tak semakin dekat dengannya.

"Aku ingin memberimu tanda agar semua orang tahu jika kamu sudah mempunyai pasangan, tak ada seorang pun yang boleh mengambil kamu dariku. Perlihatkan pada orang-orang jika kamu sudah mempunyai kekasih sehingga mereka tak bisa mendekatimu atau memaksamu."

Keenan terdiam mendengar semua itu, hanya dengan sebuah tanda maka orang-orang akan tahu jika dirinya sudah memiliki kekasih? Apa tanda ini juga akan membuat Abian pergi dari hidupnya karena sadar jika dirinya hanya milik Gibran seorang? Jika itu memang bisa maka dirinya akan dengan senang hati diberi tanda sebanyak apapun agar Abian segera pergi daro hidupnya karena ia benci hubungan pertunangan sialan itu.

Ia hanya menganguk sehingga membuat Gibran memberikan dua tanda ini untuknya.

Flashback end..

Niatnya ingin membuat Abian menjauhinya, ia malah mendapatkan ini semua, mungkin pria itu merasa sangat kecewa dengan dirinya sekarang karena sudah melakukan ini semua?

Kecewa karena ia sudah berani melakukan ini semua, dengan status yang hanya pacaran saja tak lebih dari itu, sedangkan Abian yang memang nyata tunangannya malah tak mendapatkan hal apapun, bahkan pria itu hanya mendapatkan sikap cueknya saja tak lebih, ia mengerti semua perkataan Abian tadi karena memang seperti itu nyatanya, ia sendiri mulai menyesal sekarang, karena ibunya sering mengatakan padanya jangan pernah melakukan hal yang diluar batas wajar jika tak ada hubungan yang jelas. Pacaran saja bisa putus, lalu apa yang ia harapkan?

Seketika ia langsung mengingat semua perkataan ibunya itu, ia merasa semua yang Abian lakukan selama ini memang ingin menjaga dirinya dengan baik, hanya saja ia yang selalu bersikap nakal.

Tapi sungguh Keenan merasa aneh jika harus bersikap romantis dengan Abian sebagai tunangannya karena dulu mereka hanya sebatas teman saja tak lebih, sekarang saat ada status seperti ini ia merasa aneh dan takut semuanya akan berubah. Sedangkan untuk Gibran ia merasa harus melakukan itu semua karena dirinya terbiasa melakukan hal romantis dengan pria itu, sekarang ia merasa bingung untuk mengikuti perkataan Abian atau mengabaikan itu semua sekarang?

Ia takut semuanya akan lebih buruk nantinya, karena sekarang saja semuanya menjadi seperti ini karena dirinya terlalu dekat dengan Gibran. Ia tak mungkin meninggalkan kekasihnya itu atau bersikap cuek, tapi disisi yang berbeda ia juga merasa tak bisa lepas dari Abian sekarang.

Keenan menunduk, ia bingung ingin mengambil jalan yang mana. Jika ia ingin terus bersama dengan Gibran dan membuat status mereka semakin lebih jelas lagi, maka dirinya harus lepas dari Abian dulu karena sekarang mereka sudah bertunangan, tapi entah kenapa ia merasa tak bisa lepas dari pria itu karena sudah terbiasa akan kehadiran Abian disampingnya. Plin plan? Ia merasa begitu karena kemarin-kemarin ia ingin sekali lepas dari jeratan Abian karena sudah merasa muak, tapi sekarang saat dirinya mempunyai kesempatan untuk mengakhiri semuanya ia malah merasa tak bisa.

Mungkin jika dirinya memiliki cukup keberanian maka besok saat kedua orang tuanya datang, ia akan mengatakan semuanya. Ia tak ingin bersama dengan Abian karena sekarang dirinya mempunyai seseorang yang bisa menjaganya dengan baik dan yang paling jelasnya, mereka saling mencintai.

Tapi entah kenapa ia merasa tak bisa untuk melakukan itu semua, ia merasa sangat egois jika melakukan ini semua karena selama ini Abian selalu mementingkan dirinya tanpa melihat dirinya sendiri, sedangkan dirinya ingin melakukan itu semua, bukan kah itu sangat tak adil?

"Gue bingung, selama dua tahun ini perasaan kayak gini nggak pernah ada didalam hati gue sebelumnya. Bahkan dulu gue selalu bersikap cuek tanpa memikirkan perasaan Abian, karena dia juga bersikap biasa saja. Tapi sekarang saat melihat tatapan kecewa dan juga penuh tanda tanya itu, gue ngerasa aneh. Gue ngerasa udah munafik banget selama ini. Gue bingung, antara Gibran yang sekarang sudah menjadi pacar gue dan juga sebagian hidup gue dan antara Abian yang selalu ada buat gue selama ini, Abi selalu memikirkan kepentingan diri gue lebih dulu dibandingkan dirinya, tapi gue malah berpikir untuk melakukan itu semua."

Keenan menatap wajahnya yang ada didepan kaca sekarang, tangan itu menyentuh tanda yang tadi siang ia dapatkan. Sekarang ia merasa risih dengan tanda itu setelah mendengar semua yang Abian katakan.

Bersambung..

Votmen_

Dunia-nya Abian {Sequel Responsibility} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang