9

740 79 10
                                    

"Selama ini saya berusaha mengerti semua yang kamu inginkan sama seperti dulu. Kamu ingin pergi bersama dengan teman-temanmu selalu saya berikan izin, sesuatu yang tak mungkin akan kamu dapatkan jika bersama dengan kedua orang tuamu. Selama dua tahun kepergianmu bersama dengan kedua orang tuamu, saya tahu jika kamu merasa tertekan dengan itu semua karena tak bisa bebas melakukan apapun yang ingin kamu lakukan, bahkan keluar bersama dengan teman-temanmu saja kamu tak di perbolehkan selama dua tahun itu. Saya tahu semua itu, sehingga saat kedua orang tua kita mengatakan itu semua saya langsung setuju, karena ingin mengeluarkan kamu dari itu semua. Saya tak ingin kamu tertekan, maka dari itu saja melakukan ini semua,"

Abian menarik napas secara kasar, semua yang ia simpan selama dua tahun ini, keluar begitu saja karena perkataan Keenan yang mengatakan jika dirinya tak pernah belajar untuk mengerti tentang pemuda itu, karena nyatanya selama ini ia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk Keenan agar pemuda itu merasa nyaman, tapi semua itu berbanding terbalik dengan pemikiran Keenan.

"Saya langsung setuju dengan semua itu, dengan harapan mungkin nanti saya akan bisa membuat kamu merasa lebih bebas dari dulu, dan terbukti selama dua tahun ini saya tak pernah melarang kamu melakukan hal apapun selagi itu semua masih saya anggap baik. Selama ini saya berusaha membuat kamu merasa nyaman dengan semuanya, karena tahu kamu tak menyukai ini semua, tapi apa yang bisa saya lakukan? Hanya ini yang bisa saya lakukan untuk membuatmu lebih bebas karena saya mengerti dengan semua kebutuhanmu. Selama dua tahun ini saya juga mencoba membuat kamu mengerti semuanya dengan harapan mungkin setelah kamu sadar nantinya, kamu bisa lebih menghormati saya sebagai tunangan kamu atau teman kamu seperti dulu, saya sama sekali tak menyangka jika semua yang saya lakukan selama ini membuatmu tak nyaman dan juga hal yang lainnya."

Setelah mengatakan itu semua, Abian segera beranjak dari sana karena suasana hatinya sedang tak baik sekarang. Nyatanya semua yang ia anggap biasa saja tadi sehingga tak akan membuatnya merasa aneh, ternyata sangat luar biasa. Bahkan rahasia yang selama ini ia simpan keluar begitu saja, sekarang ia tak akan peduli lagi tentang apapun yang akan pemuda itu lakukan karena setiap hal yang dirinya lakukan pasti salah dimata pemuda itu, dirinya terlalu lelah dengan semuanya.

Mencintai dan juga menjaga seseorang yang sangat berarti, ternyata sesakit ini. Ia merasa lelah dengan semuanya sekarang, ia berharap semuanya akan membaik tapi nyatanya itu semua justru berbanding terbalik dengan pemikirannya.

*****

Keenan masih terdiam sejak tadi, mencerna setiap perkataan yang masuk kedalam pikirannya sekarang. Semua ini baru Abian katakan padanya, karena selama ini ia tak pernah tahu tentang semuanya, tentang alasan dibalik pertunangan ini. Ia sempat mengira jika pertunangan ini dilakukan hanya untuk memehuni keinginan Abian sendiri entah apa itu, ia merasa pria itu egois tapi sekarang saat mendengar semuanya, ia merasa aneh.

Selama dua tahun ini mereka memang jarang berbicara karena memang dirinya selalu bersikap cuek pada Abian, sehingga tak pernah membahas hal seperti ini sampai dua tahun lebih sehingga sekarang saat pria itu mengatakan semuanya, ia kembali berpikir.

Berarti selama dua tahun kepergiannya, Abian tahu semua tentang dirinya, mulai dari larangan kedua orang tuanya yang memang ada karena tak ingin dirinya mendapat pergaulan bebas, maka dari itu mereka melarangnya keluar bersama dengan teman-temannya, itu semua memang membuatnya merasa muak dan juga bosan, bahkan saat kedua orang tuanya memutuskan untuk datang kerumah Abian setelah dua tahun mereka berpisah ia merasa sangat-sangat senang, terlebih mamanya mengatakan jika dirinya akan menginap dirumah Abian dulu, ia merasa sangat senang dengan itu semua, karena ia tak perlu merasa bosan lagi karena akan ada Abian yang menemani dirinya.

Tapi disaat bersamaan saat kedua orang tuanya mengatakan tentang alasan dibalik itu semua dua tahun yang lalu, ia merasa sakit karena mereka tak pernah memikirkan bagaimana perasaannya, apa lagi saat melihat Abian setuju dengan itu semua. Ia semakin merasa tertekan karena setelah dua tahun terjebak didalam rumah terus, sekarang ia juga akan terjebak didalam sebuah hubungan bersama dengan Abian, ia tak ingin itu semua.

Selama ini Keenan hanya memikirkan semua itu tanpa tahu alasan Abian melakukan ini semua, ia hanya fokus pada dirinya sendiri sehingga bersikap cuek dan terkadang kurang ajar pada pria itu untuk menunjukan ketidaksukaannya terhadap ini semua, tapi sekarang saat tahu tentang semuanya ia merasa bersalah.

Keenan merasa mungkin dirinya bisa lebih belajar menghargai apapun yang pria itu lakukan, toh tadi Abian tak mengatakan hal apapun tentang dirinya yang sudah memiliki kekasih kan? Jadi dirinya bisa menjadi teman pria itu seperti dulu lagi, dan menikmati kebebasannya dengan bersenang-senang dengan Gibran yang merupakan pacarnya. Ia akan sedikit mengubah sifat cueknya selama ini, agar bisa lebih menghargai apa yang telah Abian lakukan untuknya.

****

Keenan terbangun dari tidurnya saat mendengar suara aneh didalam kamar ini, kedua mata bulat itu dengan perlahan terbuka sebelum menatap kearah Abian yang tengah memakai pakaian kerjanya, ia merasa bingung dengan pria itu karena biasanya hari minggu seperti ini Abian akan memakai pakaian santai karena akan berada dirumah, tapi sekarang pria itu memakai setelah kerjanya, mungkin kah Abian lupa jika ini hari minggu?

"Lo mau kemana? Ini hari minggu anjir, lo nggak pergi ke kantor hari ini."ujar Keenan dengan mendudukan dirinya diatas tempat tidur, menunggu jawaban pria itu yang memang melupakan jika ini hari minggu.

"Tumben kamu peduli dengan apa yang saya lakukan sekarang, biasanya kamu akan bersikap cuek seakan-akan saya tak ada disini. Saya tak perlu balas budimu dengan bersikap baik seperti ini setelah mendengar alasan yang sebenarnya, saya tak ingin kamu terpaksa dan berujung tertekan. Bersikap lah sewajarnya, seperti yang biasa kamu lakukan."ujar Abian dengan senyuman kecil miliknya.

Ia sudah memutuskan untuk tak terlalu peduli dengan apapun yang pemuda itu lakukan sekarang, mulai sekarang ia akan belajar bersikap cuek seakan-akan semuanya tak terjadi, sama seperti Keenan sekarang. Ia tak ingin karena tahu alasan dibalik semua ini, pemuda itu akan bersikap baik padanya karena ia merasa jika itu semua hanya keterpaksaan.

"Lo marah? Lo ngambek?"

Keenan merasa aneh, bukan kah selama ini Abian ingin dirinya bersikap baik seperti sekarang? Tapi saat ia melakukan ini semua, pria itu malah bersikap seperti ini? Apa yang sebenarnya pria itu inginkan?

Bersambung...

Votmen_

Dunia-nya Abian {Sequel Responsibility} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang