Baik Abian atau pun Keenan sama-sama terdiam mendengarkan apa yang kedua orang tua mereka katakan sekarang, karena seperti yang sudah dibicarakan waktu terakhir kali mereka bertemu kalau sekarang saatnya mereka membahas tentang pernikahan yang sudah di atur oleh kedua orang tua mereka.
"Selama seminggu ini Keenan akan libur kuliah 'kan? Itu bisa menjadi kesempatan bagus untuk kalian menikah karena kami semua sudah memikirkan semuanya baik-baik. Kalian akan segera menikah dalam waktu dekat ini agar semuanya jauh lebih baik nantinya, untuk urusan persiapakan pernikahan, tempat pernikahannya, makanan yang ada di pernikahan nanti, gedung yang akan dipilih, semuanya akan ayah atur bersama dengan papanya Keenan nantinya. Untuk masalah pakaian kalian berdua, akan ada ibu kamu sama mamanya Keenan yang akan menyiapkan itu semua, jadi kalian berdua hanya perlu menyiapkan diri dengan sangat baik, agar nanti saat di hari yang sudah ditentukan, maka kalian tak akan merasa gugup lagi. Semuanya memang terkesan tiba-tiba, tapi ayah berjanji jika semuanya akan sempurna semua,"ujar Zain dengan mengatakan semua yang sudah mereka atur selama ini.
Rencananya memang beberapa bulan lagi kedua anak mereka akan menikah, tapi saat melihat kondisi yang sepertinya tak me-mungkinkan karena beberapa bulan yang lagi mereka semua akan sama-sama sibuk, jadi pilihan terbaiknya jatuh dalam minggu ini karena ini waktu yang pas juga untuk mereka melakukan ini semua.
Abian menatap kearah Keenan yang ada disampingnya sekarang, ia ingin pemuda itu menjawab lebih dulu tentang pendapat dia tentang ini semua, sebelum nanti ia akan memberikan pendapat versinya sendiri untuk masalah ini semua, karena pernikahan bukan hanya menyatukan dua orang yang sebelumnya tak saling mengenal menjadi saling mengenal, tapi tentang kesiapan juga. Karena pernikahan ini selamanya, sampai mati, tak ada pernikahan lagi setelah ini semua, maka dari itu ia ingin Keenan berbicara lebih dulu agar nanti ia bisa mengatakan apa pendapatnya juga.
Keenan yang paham tentang arti dari tatapan itu langsung menganguk sebelum menatap kearah kedua orang tua mereka, "aku ngerasa kalau pilihan kalian sudah tepat, karena beberapa bulan lagi, papa sama mama harus kembali keluar kota, sedangkan kedua orang tuanya Abian juga ada kerjaan penting. Aku sendiri juga sibuk di perkulihan beberapa bulan lagi, jadi sudah pasti jika pernikahannya akan dilakukan satu bulan lagi maka semuanya akan berantakan. Aku sendiri tak masalah kapan pernikahan itu akan dilakukan, jika menurut kalian seminggu lagi waktu yang tepat maka aku akan setuju dengan itu semua,"
Keenan merasa tak keberatan sedikitpun dengan pendapat yang kedua orang tua mereka sampai kan, karena memang beberapa bulan lagi mereka akan sama-sama sibuk semua, apa lagi kedua orang tuanya yang akan kembali keluar kota beberapa bulan lagi, mau tak mau semuanya harus dilakukan satu minggu lagi. Ia tak masalah dengan itu semua, toh ia sudah mulai belajar mencintai Abian secara perlahan-lahan, jadi jika mereka menikah pun itu sama sekali tak masalah.
"Aku juga sependapat dengan Keenan. Semuanya bisa dilakukan satu minggu lagi, kami sama sekali tak keberatan dengan itu semua, lagi pula selama ini kami sudah tinggal bersama jadi tak mungkin ada kecanggungan terjadi saat kami sudah menikah nanti sehingga membuat semuanya terasa aneh. Kami berdua sudah terbiasa dengan semua ini, tinggal menunggu hari yang baik saja untuk mengikat kami berdua dalam hubungan yang lebih baik lagi. Lakukan apapun yang menurut kalian baik, karena aku dan Keenan sudah pasti akan menerima semua itu dengan sangat baik."
Abian menatap kearah kedua orang tuanya setelah mengatakan itu semua, karena Keenan sama sekali tak memberi bantahan atas apa yang ayahnya katakan, maka ia juga tak akan memberi bantahan apapun. Karena semua ini sudah sangat ia nantikan selama ini, hubungannya dan juga Keenan akan semakin terikat.
Setiap orang yang mencintai pasti menginginkan ini semua, sama seperti Abian sekarang. Sejak dulu ia sangat menginginkan ini semua, sehingga saat kedua orang tuanya mengatakan tentang pertunangan mereka dua tahun yang lalu, ia merasa sangat-sangat senang, apa lagi sekarang mereka akan menikah.
"Jadi kalian sudah sama-sama setuju kan sekarang? Itu artinya kami hanya tinggal menyiapkan semuanya saja, agar nanti saat tiba harinya maka semuanya akan terlihat sangat sempurna,"ujar Ello dengan menatap kearah anaknya dan juga Keenan.
Ia sudah tahu semuanya sekarang, Zain sudah memberitahu dirinya semuanya. Ia merasa sakit saat tahu itu semua, karena selama dua tahun ini ia sudah membuat anak yang sangat ia sayangi itu terluka, ia tahu jika setiap orang yang mencintai pasti akan merasakan sakit tapi saat tahu anaknya merasakan itu semua, entah kenapa dirinya merasa sakit. Hal yang pernah ia alami dulu terjadi pada anaknya juga sekarang, namun yang berbeda sekarang Keenan sudah mulai menyadari semuanya sehingga sekarang pemuda yang sangat anaknya cintai itu tak memberi penolakan lagi seperti dua tahun yang lalu, jika itu semua sampai terjadi maka dirinya sendiri yang akan membatalkan semuanya, tapi nyatanya semuanya berjalan dengan sangat baik sekarang.
****
Setelah pembicaraan cukup lama itu kedua orang tua mereka kembali pulang, sehingga hanya menyisakan Abian bersama dengan Keenan saja sekarang.
"Satu minggu lagi kita akan menikah. Selama ini saya tak pernah membayangkan akan merasakan ini semua, karena dulu semuanya terasa sangat sulit dan juga menyakitkan. Tapi sekarang saat melihat semuanya secara langsung serta merasakan semuanya sendirian saya merasa jika semua itu setimpal. Sekarang saya merasa sangat bahagia, menikmati semua rasa bahagia yang ada. Bersama denganmu seperti mimpi yang menjadi nyata, karena dulu saya hanya berani mencintai kamu dalam diam tanpa berani mengatakan semuanya karena terlalu takut dengan apa yang terjadi setelah itu. Sekarang semuanya terasa sangat membahagiakan, saya berharap semua ini akan tetap bertahan sampai kita bisa saling mencintai nantinya."
Keenan tersenyum, tangan kecil itu terulur, mengelus rahang tegas milik Abian dengan berani tanpa merasa canggung sedikitpun.
"Capek banget ya cinta sama gue? Maaf karena selama ini gue nggak pernah sadar dengan semua perasaan yang lo kasih, karena gue ngira itu semua hanya bentuk tanggung jawab lo doang, nggak lebih dari itu. Selama ini gue selalu bersikap kurang baik sama lo, tapi mulai sekarang gue berjanji akan berubah dengan perlahan dan belajar mencintai lo juga. Tolong katakan jika nanti lo ngeasa nggak suka dengan apa yang gue lakuin. Gue akan mencoba memperbaiki semuanya."
Keenan mengatakan semua itu dari hati yang paling dalam miliknya, selama ini ia sama sekali tak pernah melihat kearah Abian, tapi sekarang itu semua tak akan terjadi lagi karena ia sudah berjanji untuk berubah.
Bersambung..
Votmen_
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia-nya Abian {Sequel Responsibility} END✔
Romance"Saya yang sangat mencintainya dengan dalam. yang selalu menjaganya dengan baik, selalu berusaha membuatnya merasa bahagia. Selalu menyukai semua hal tentangnya. Tapi kenapa dia tak pernah melihat itu semua? Semua yang saya lakukan seperti angin lal...