JENO datang dengan kemarahan nya. Ia membuka pintu itu dengan kekuatan penuh hingga pintu itu hancur, karena memang sedikit rapuh itu sebabnya Jeno dengan gampang merusak pintu itu.
Jeno langsung menghampiri Eric, ia menarik kepal Eric dan langsung membantingnya hingga Eric tersungkur. Jaemin yang melihat itu terkejut, ia semakin mengeratkan cengkeramannya pada tali yang mengikat kedua tangannya. Jeno menarik Eric yang masih menyesuaikan dirinya yang hampir tak sadarkan diri, Ia menarik kerah baju Eric.
"Kau menyentuh milikku, Keparat!" Setelah mengatakan itu Jeno langsung menonjok wajah tampan Eric dengan tonjokkan yang tidak main-main.
"Calm, Jen, don't you remember our principle, dude?" Eric berkata dengan nada yang ssngat santai, meskipun ada sebuah memar di ujung mulutnya. Jeno semakin marah mendengar pernyataan itu.
"But, not him, He's mine, not yours. You forgot? We don't know each other anymore!" Ujar Jeno lalu kembali menghajar Eric yang hampir kehilangan kesadarannya. Jeno menaiki Eric dan memukulnya sekali lagi dan setelah itu selesai. Eric bahkan sempat berontak saat Jeno memukulnya namun tenaga Jeno benar-benar tak sebanding dengannya.
Eric terbatuk karena lehernya yang sempat Jeno cengkeram dengan kuat tadi membuat nafasnya tercekat. Eric sempat mengeluarkan darah saat terbatuk tadi, ia memandang Jeno yang menghampirì Jaemin.
"Na, kau tak apa?" Tanyanya dan Jaemin menggeleng. Dengan cepat Jeno mencoba melepaskan ikatan yang ada ditangan Jaemin.
"Pakai ini oke? kita pulang sekarang" Jeno dengan secepat kilat melepas kaus yang dipakainya dan memberikannya pada Jaemin yang topless.
"Jeno, Awas!" Teriak Jaemin. Saat ia hendak menengok, Pukulan di bahunya lebih dulu tiba. Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah Eric, ia memukul Jeno dengan sebuah balok kayu yang entah ia dapat dari mana.
Jeno terjatuh dan meringis, Eric melihat itu lantas melempar senyuman miring. Ia lalu menghampiri Jaemin yang tengah terkejut.
Saat akan kembali menyentuh Jaemin, Jeno mencekal kaki Eric lalu dengan seluruh tenaga, Jeno menarik kaki Eric sehingga Eric terjatuh dengan dagu yang terantuk keras dengan ubin lantai.
"Sudah ku katakan, Jangan. Menyentuh. Milikku!" Teriak Jeno pada Eric. Jeno menaiki Eric dan langsung memukul kepalanya, Jeno mengambil balok kayu yang tak jauh darinya lalu ia layangkan pada kepala Eric, hingga darah dari kepalanya mengucur.
Jeno membuang balok itu dan kembali mencengkeram kuat leher Eric. Eric berontak dengan memukul-mukul lengan Jeno, ia mengambil sesuatu untuk ia hantamkan pada kepala Jeno dan Jeno terjatuh dengan reflek melepaskan cengkeraman Eric.
Eric membalik posisi, Ia menaiki Jeno dan memukul Jeno membabi buta. Jeno berhasil membalik posisi, Ia memukul Eric lalu berdiri dengan mengangkat Eric lalu ia hempaskan ke dinding dan dengan begitu Eric terkapar tak berdaya.
Segerombolan orang datang, Mereka adalah Johnny dan Mark lee dengan puluhan bodyguard yang mereka bawa.
"Jaemin, kamu tidak apa?" Tanya Johnny yang langsung menghampiri Jaemin lalu membawanya keluar darisana.
"Uncle, Jeno" Jaemin berkata dengan suara yang bergetar. Johnny hanya tersenyum. Ia membawa Jaemin kedalam mobil
"Kamu harus pulang, Uncle akan menguris mereka sebentar" Kata Johnny lalu pergi dari sana meninggalkan Jaemin yang sudah pergi dengan supir.
Dua bodyguard ada yang menahan Jeno dan beberapa juga ada yang membopong tubuh Eric dan membuat nya berdiri.
"Bagaimana? kau puas?" Tanya Eric dengan seringaian di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A DEADLY SMILE || NOMIN
Fanfiction(!SLOW UPDATE!) "Jangan mendekatinya, dia memiliki kepribadian yang tidak bisa ditebak, dia selalu tertutup. Dan jangan pernah kau membuat atau memintanya untuk tersenyum, karna itu sangat berbahaya untuk nyawa mu" "Kenapa seperti itu?" "Hidupmu b...