SORE ini Jeno dan Jaemin barusaja keluar dari gerbang kampus, Jaemin terlihat lelah saat menyandarkan dirinya di sandaran kursi mobil dan menghembuskan nafas kasar, Jeno yang mendengar itu lantas menoleh.
"Kau lelah?" Tanya Jeno menoleh pada Jaemin yang tengah memejamkan mata
"Yah, sedikit" Jawabnya dengan melihat kearah jeno sebentar
"Ingin kemana?" Tanya Jeno lagi, ia menoleh kearah Jaemin dan mengusap kepalanya, Jaemin yang diperlakukan seperti itu langsung memeluk Jeno dan menepatkan kepalanya di bahu Jeno dan Jeno balas memeluk Jaemin dengan satu tangannya, karena yang satu memegang kemudi.
"Aku ingin pulang dan memelukmu" jawab Jaemin, Jeno terkekeh ringan lalu mencium pucuk kepala Jaemin.
Jeno melajukan mobilnya hingga ia berhenti di area Pasar malam, Jaemin yang heranpun menoleh pada Jeno
"Kenapa kesini?" Tanya Jaemin dan Jeno yang tengah melepaskan seltbelt nya melihat kearah Jaemin.
"Kau butuh hiburan, Na" Jawab Jeno singkat, lalu melepaskan seltbelt Jaemin. Jaemin tersenyum dengan penuturan Jeno, akhirnya ia pun hanya mengikuti Jeno untuk turun dari mobil.
Mereka memasuki area Pasar malam, banyak sekali makanan dan permainan, Jaemin sangat antusias ingin mengicip makanan satu per satu dan menaiki permainan juga.
"Jen, aku ingin bulgogi" Jaemin menunjuk-nunjuk stand bulgogi yang tengah ramai pengunjung. Jeno hanya mengikuti permintaan Jaemin.
Setelah memesan bulgogi, mereka berjalan lagi dan menemukan stand Corndog, Jaemin langsung menarik Jeno untuk mengajaknya membeli Corndog.
Setelah selesai membeli Corndog, Mereka pergi lagi menyusuri Pasar malam. Berhubung hari ini adalah hari Sabtu dan Malam Minggu, Jeno langsung mengajak Jaemin pergi berjalan-jalan untuk menenangkan fikiran, karena setelah ini mereka akan Ujian akhir semester, menyusun skripsi setelah itu sidang, lalu wisuda. Huft sangat pusing.
Saat sedang asik memakan Corndognya, Jaemin melihat sebuah permen kapas yang sangat lucu, bentukknya seperti kepala kelinci. Ia langsung berlari dan mengajak Jeno membeli itu, setelah mendapatkan semua yang Jaemin ingin, Jeno mengajaknya untuk duduk disalah satu kedai yang sangat Jeno sukai, Dulu.
Ia memesan Bibimbab dan semangkuk ramyun, sama seperti Jeno, Jaemin memesan ramyun dan tteokpokki. Saat makanan nya datang, mereka makan dengan tenang dan sesekali melempar candaan.
Disela makannya, Jeno mengambil ponselnya dan memotret Jaemin yang tengah mengunyah makanan hingga pipinya menggembung.
Saat Jaemin menyadari perbuatan Jeno, ia langsung mendelik dan protes.
"Ya! apa yang kau lakukan Lee Jeno!" protesnya masih dengan pipi yang menggembung
"Aku hanya memotret makanan" Katanya sambil menyeruput ramyun nya
"Lalu kenapa kau memotretku juga!" protesnya lagi dan Jeno hanya memandangnya dengan sedikit senyuman diantara kunyahannya.
"Karena kau sangat menggemaskan" Ujarnya lirih dan Jaemin mengerutkan keningnya
"Kau mengatakan sesuatu?" Tanyanya dan Jeno hanya menggeleng.
Setalah makan denga perdebatan kecil itu, mereka melanjutkan untuk mengelilingi Pasar Malam yang semakin ramai pengunjung, karena hari ini adalah weekend jadi begitu ramai para pengunjung yang datang.
Jaemin menggandeng lengan Jeno erat, takut jika ia kehilangan Jeno nanti. Mata Jaemin melihat sebuah kedai es krim yang tak terlalu ramai pengunjung.
Dengan bodohnya Jaemin malah melepas gandengan lengan Jeno dan berlari menuju kedai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A DEADLY SMILE || NOMIN
Hayran Kurgu(!SLOW UPDATE!) "Jangan mendekatinya, dia memiliki kepribadian yang tidak bisa ditebak, dia selalu tertutup. Dan jangan pernah kau membuat atau memintanya untuk tersenyum, karna itu sangat berbahaya untuk nyawa mu" "Kenapa seperti itu?" "Hidupmu b...