11 ━ ❝ the night ❞

297 17 2
                                    

WARN! ; the blood part!

• ° ᴀ ᴅᴇᴀᴅʟʏ ѕᴍɪʟᴇ ° •

MALAM hari tepatnya malam ini, Jeno dan Mark datang tanpa diundang membuat Paman nya heran. 'Tumben sekali anak itu mau datang diacaraku?' katanya berbicara didalam hatinya. Namun tidak ingin orang-orang curiga akhirnya sang paman menghampiri Jeno juga Mark untuk menyambut mereka

"Halo keponakan ku, akhirnya kau datang juga" Sapanya seolah-olah sangat dekat dengan Jeno. Sang paman ingin memeluknya namun Jeno dengan cepat menjauh dan menghindar

"Sangat berlebihan" Bisik Mark pada Jeno yang hanya melihat ke arah sang Paman nya

"Apa kabarmu, Jeno" akhirnya Paman Hwang hanya menjabat Jeno dan Jeno membalas dengan senang hati

"Baik Paman. Kau?" Jeno bahkan tak memberikan senyumnya

"Aku baik juga. Silahkan nikmati hidangan nya" Paman Hwang mengajak Jeno dan Mark untuk masuk dan menikmati hidangan itu.

"Kau tahu Jen, aku sangat ingin langsung mematahkan lehernya dan merobek mulut yang mengeluarkan kata-kata kebohongan itu" Jeno dan Mark duduk dimeja mereka sambil melihat Paman Hwang yang tengah berbincang dengan tamu yang lain

"Sasaranku disini adalah Ibu dan Adik perempuan Hyunjin" Kata Jeno memandang Yeji yang tengah bercanda dengan ibu nya

"Ah kasihan sekali, Hyunjin akan kehilangan adik tersayangnya" Lalu mereka tertawa jahat layaknya seorang iblis.

Jeno beranjak setelah melihat situasi yang sangat memungkinkan untuk memerangkap keduanya, Disusul Mark yang ada dibelakang Jeno

"Malam, Aunty" Sapa Jeno dengan suara lembut nan halus

"Ah Malam, Hai Jeno! Kau sudah besar ternyata. Apa kabar?" Tanya Bibi Hwang lalu memeluk Jeno

"Aku baik Aunty, bagaimana dengan dirimu?" Tanyanya balik dengan sedikit senyuman

"Aku sangat baik. Maafkan Aunty yah saat kepergian kedua orangtuamu Aunty tidak bisa menghadirinya" Ujarnya sedih dan disini Jeno akan memulai dramanya.

"Ah tidak apa Aunty, itu sudah berlalu. Omong-omong Bagaimana sekolah Yeji di Amerika" Bibi Hwang langsung menoleh kan kepalanya ke arah puteri tercintanya dan tersenyum

"Yah begitulah, ia sangat senang berada disana" katanya menatap Jeno penuh kelembutan dan Jeno menatapnya dengan sebuah senyuman terukir indah diwajahnya

"Banyak yang senang bergaul dengan nya, ia tidak mengeluh hanya saja ia masih belum bisa berjauhan dengan Aunty" Katanya sambil memegang bahu keponakan tampan nya.

"Mau kah Aunty menemaniku berkeliling?" Tawar Jeno masih dengan senyuman yang indah

"Oh tentu, aku merindukan bermain bersamamu" Jawabnya dengan senyuman yang sama, Tanpa diketahui oleh sang Aunty bahwa senyuman itu adalah sebuah peringatan.

Mari kita lihat bagaimana Mark membawa Yeji keluar dari pesta ini.

"Hai!" Yeji seketika menoleh saat Mark menyapa nya

"Oh, Hai?" Yeji balas menyapa Mark

"Sedirian Nona?" Kata Mark basa basi, ia melakukan itu agar Yeji tidak canggung dan Mark akan dengan mudah untuk memerangkapnya

A DEADLY SMILE || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang