Part 5 : Percepat

35 20 8
                                    

"Kok bisa, kak? Kenapa bisa salah cetak?"

Calon pasutri ini sangat shock mendengar kabar bahwa undangan yang telah tercetak hampir dua ratus bisa salah cetak di bagian tanggal.

"Kalau begitu, berarti kita nikah besok dong?"

"Can you speak in English please!"

Edgar sebetulnya sudah jengkel setengah mati. Dia merasakan bahwa ada masalah yang terjadi di sekitarnya. Namun ia tidak bisa mengerti permasalahannya karena mereka menggunakan bahasa yang tak ia pahami.

"They printed the wrong date of our wedding on the invitation, the invitation already had 200 printed on it," jelas Erika.

(mereka salah mencetak tanggal pernikahan kami di undangan, undangannya sudah tercetak 200)

Edgar tidak berkutik sama sekali mendengar perkataan Erika dan malah terlihat tenang saja. Melihat ekspresi itu, Erika menyenggol lengan Edgar.

"What happen?"

"Kenapa kau malah terlihat tenang saja? Kalau salah cetak berarti kita harus menikah besok," ucap Erika dengan bahasa Inggris.

"Ya sudah, menikah saja besok."

Erika kaget mendengarnya. Apa Edgar sudah gila? Mana mungkin mereka bisa melaksanakan pernikahan besok. Tempatnya saja belum dipersiapkan. Mengingat ayah Edgar ingin sekali pesta mereka dibuat semeriah mungkin, akan sulit untuk mengabulkannya jika pernikahan harus dilaksanakan besok.

"Besok saja pernikahannya. Jangan takut. Semua akan berjalan dengan lancar." Edgar mengusap pelan pundak Erika.

Sepertinya Edgar memahami perasaan Erika yang cemas dengan pernikahan ini.

"Kau yakin akan menikah besok?" tanya Erika memastikan.

Edgar mengangguk dengan pasti.

"Semua biar aku yang urus, kau urus saja penyebaran undangan. Aku akan mengurus sisanya."

Erika terlihat tak yakin dengan keputusan Edgar. Mana mungkin semuanya selesai hanya dengan satu malam. Dengan banyaknya tukang pun paling cepat satu hari satu malam. Erika tetap menatap Edgar, mencari celah tak yakinnya Edgar. Namun sepertinya ia tidak menemukannya. Edgar mantap dengan perkataannya bahwa ia bisa mengatasi semua kekurangan dalam pernikahan ini.

"Percayakan semuanya padaku." Edgar tersenyum.

Erika ikut tersenyum. Namun dalam sekejap ia langsung membuang muka. Ia sadar apa yang dirasakannya ini berbeda.

"Ok, sekarang aku akan menyebarkan undangan."

Erika cepat cepat pergi menghampiri pencetak undangan. Ia gelagapan. Ini salah. Ini ada yang salah.

***

"Dad, what this is?"

Edgar menghampiri ayahnya yang sedang berbincang dengan ayah Erika.

"What do you talking about?"

Edgar mendelik. Ayahnya memang pura-pura tidak tahu. Ya, soal salah cetak itu bukanlah kebetulan. Ayahnya sudah pasti menjadi dalang di balik semua ini.

"Cepat selesaikan, besok kau resmi menjadi seorang suami, hahaha ... "

Edgar hanya tersenyum menghormati Haidar yang berada di samping ayahnya. Ia menunduk pamit meninggalkan mereka. Ayah Erika pun tahu tentang percepatan pernikahan mereka. Ini memang direncanakan. Bukan kebetulan.

Magic Talinna [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang