Part 17 : Sakit

12 5 1
                                    

Erika membuka matanya. Pemandangan bangun tidur yang sangat cerah. Edgar di hadapannya sedang tertidur lelap. Banyak yang terjadi tadi malam dan membuat wanita itu senyum-senyum sendiri.

Ia tak menyangka bahwa dirinya bisa jatuh cinta kepada Edgar, suaminya. Mengingat awal mereka bertemu dan alasan dari pernikahan ini, ia bisa sampai sejauh ini.

Edgar membuka matanya dan mendapati Erika yang menatapnya lembut.

"Kenapa menatapku seperti itu? Apakah aku tampan dari dekat."

Erika mendelik.

"Bangun tidur saja sudah sombong sekali."

Edgar tersenyum dan kembali memejamkan matanya. Dengan tubuh mereka yang hanya dibalut selimut, Edgar bergerak mendekat dan memeluk Erika.

"Ayo mandi kita akan telat jika terus tidur," ujar Erika dalam dekapan Edgar.

"Nanti subuh."

Erika yakin jika tidur, ia tidak akan bisa bangun subuh. Makanya ia memutuskan untuk bergadang sampai subuh dengan terus menatap Edgar yang terlelap.

Sedangkan Edgar, ia sudah berada di bawah alam sadar dengan posisi mendekap Erika.

"Jangan tidur, jangan tidur," monolognya karena takut tidak sengaja tertidur.

"Tidur saja, nanti aku yang bangunkan."

Edgar dengan posisi terlelap mengajak Erika tidur. Subuh nanti akan menjadi subuh yang sulit bagi Edgar jika Erika memutuskan untuk tertidur. Namun sepertinya ia akan menuruti apa kata suaminya. Tertidur.

Huft, aku hanya bisa berencana. Selebihnya adalah bagaimana tuhan mengatur hidupku.

Erika pun terlelap.

***

"Erika!"

Erika melihat sekeliling parkiran rumahnya yang sudah dikelilingi api. Ia menangis di tengah-tengah kobaran api.

"Ibu! Tolong!!"

"Bertahan, Nak. Ibu akan kesana! Bertahanlah!"

Namun nihil. Wanita yang akan menyelamatkan Erika justru ditarik paksa oleh seseorang dari belakang. Wanita itu berteriak sekencang-kencangnya. 

"LEPASKAN!! ERIKAAA!! BERTAHAN, NAK!!! AAAAAAAA!!!"

"Tidak! Ibu!!!"

Erika menangis sekencang-kencangnya. Berharap seseorang menolong dia dan ibunya. Tiba-tiba seseorang menggendongnya membawanya pergi dari kobaran api. Pria itu berteriak menahan panasnya api yang ia terjang untuk menolong Erika.

"Terimakasih, tapi ibu...."

"Ibu...." Erika menangis histeris.

***

"Ibu.... "

Erika mengigau dan membuat Edgar terbangun dari tidurnya.

"Erika." Edgar mencoba membangunkan Erika. Sepertinya ada yang salah dengan mimpi Erika.

"Ibu ... ibu ... "

Edgar mematung. Apa ini? Mengapa tiba-tiba? Erika mengernyit resah. Ia menangis dalam tidurnya. Edgar berusaha membangunkan karena semakin lama Erika seperti semakin tersiksa.

Magic Talinna [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang