26 - Ferdinand dan Calon Putri Mahkota

2K 148 1
                                    

"Debutante di pesta rakyat biasa? Untuk seorang Saint? Demi Dewi Ru! Tuan Putri Northland itu adalah utusan Dewi! Apa kau sedang berkelakar pada Ibundamu sendiri, Ferdi?"

Liliana Iris Von Ruthia, adalah sosok Baginda Ratu Kerajaan Ruthia yang memerintah saat ini. Beliau menjadi sosok ibu negara yang terkenal sebagai pusat sosialita antar bangsawan. Bagi rakyat biasa, beliau adalah malaikat dermawan yang kerap mengadakan sumbangan amal bagi yang membutuhkan.

Sementara bagi diriku sendiri ialah sosok wanita  kukenal dengan sebutan Ibunda.

"Aku pun tidak pernah menginginkan pesta debut Sierra di antara rakyat biasa, Ibunda." Aku membela diri. "Hanya saja Sierra belum siap dengan budaya negara kita atau pandangan bangsawan negara ini terhadap kehadiran Putri Northland."

Setelah insiden Lady Rosalia terselesaikan, Sierra segera kupulangkan ke Mansion White Lion. Aku tak bisa membiarkan Sierra berlama-lama di Istana Fuhrer. Sebab di tempat inilah para bangsawan besar datang berkunjung untuk urusan politik.

Aku tak ingin membuat rumor yang salah.

Sudah cukup beruntung kejadian naas yang menimpa Lady Rosalia tak menimbulkan gosip aneh.

Sayangnya, Ibundaku tercinta memiliki pemikiran yang berbeda.

"Demi Dewi Ru! Ibu tak percaya kau akan menyebutnya demikian!" Wanita itu terkesiap sampai menyembunyikan mulutnya di balik kipas.

Aku tidak bisa lagi berkonsentrasi dengan pekerjaan sejak Ibuku datang memberiku nasihat (ralat: omelan).

"Ada apa lagi, Ibunda?" Aku mengerang dan berhenti menulis laporan.

Mata ibunda mendelik. "Sejak kapan kau memanggil Tuan Putri Northland hanya dengan nama panggilan singkat ... Si - er - ra?"

Dewi Ru, tolong bunuh saja aku!

"Ferdi, apa kau mendengar perkataanmu sendiri? Kau bahkan memanggilnya Sierra? Sudah seberapa dekat putraku ini dengannya?"

"Mereka berdua memang sepasang kekasih, Ibunda!" Frederick membuka bungkus permen sembari tertawa.

Ibuku mendengus tertawa dengan mata melotot. "Astaga, firasat ibu benar! Pertama kali ibu bertemu dengan Tuan Putri Northland, ibu bisa menghirup aroma parfum Ferdinand dari tubuhnya!!! Demi Dewi Ru, Putraku bukan lagi sosok pria suci!"

Frederick terbahak di sofa tengah ruangan. "Teruskan Ibunda! Stamina Ferdinand masih sekuat baja!"

"Stamina sekuat baja?" Ibunda terkekeh dan duduk di samping Frederick. "Ibu rasa itu karena Tuan Putri Northland yang sudah memulihkan stamina Putra Mahkota kita dengan keahlian memijat yang profesional!"

"Kita harus merayakan hari yang membahagiakan ini, Ibunda!" Frederick berseru.

Mereka berdua kompak tertawa untuk sebuah lelucon bertema hubungan antara lelaki dan perempuan.

Dewasa sekali.

Aku hanya dapat menggeleng melihat kelakuan mereka berdua. Frederick memang lebih banyak mendapat sifat Ibunda dibandingkan aku.

"Yah, apapun yang terjadi keputusan ibu masih sama Ferdinand." Suara Ibunda kembali serius. "Ibunda tetap akan mengirim undangan resmi perayaan ulang tahun Putra Mahkota untuk Tuan Putri Edelweis Northland."

"Ibunda ...." Aku memandangnya. Masih memohon agar dia berubah pikiran.

Namun, ibunda memilih untuk memalingkan muka sebelum dia akan memilih untuk mengasihani putranya. "Pesta tersebut bukan hanya debut khusus untuk Tuan Putri Northland semata. Ada banyak putra-putri bangsawan lain yang terlibat. Itu acara ringan untuk memperkenalkan Tuan Putri pada khalayak bangsawan, Ferdinand."

Sierra's Home [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang