9 - Ferdinand dan Liburan Dengan Sierra

4.3K 254 0
                                    

"Tuan apa Anda mendengar apa perkataan saya?" Thomas memanggil dan memberiku tas kulit tua untuk melengkapi penampilanku sebagai rakyat biasa.

"Ya aku dengar!" Aku mulai merapikan rambut.

Beberapa hari yang lalu, sebelum aku memutuskan meluangkan waktu di mansion, Thomas mengirimiku surat. Aku memang memerintahkannya untuk mengawasi setiap gerak-gerik Sierra dan apapun hal ganjil yang terjadi di mansion.

Thomas berkata, ada beberapa pelayan bersaksi melihat penampakan hantu wanita di mansion. Secara spesifik mereka menjelaskan wanita tersebut memakai gaun tidur putih. Tidak ada yang berani melihat wajahnya. Mereka terlanjur berlari ketakutan sebelum mencari tahu.

"Bertahun-tahun saya melayani keluarga Kerajaan, Mansion White Lion tidak pernah sama sekali terjadi fenomena supranatural." Thomas mengeluarkan keluh kesahnya sambil memulintir kumis kelabunya.

Thomas melirik sekitar dan berbisik, "Penampakan ini baru saja terjadi sejak Nona Sierra tinggal di mansion."

"Astaga, Thomas! Jangan langsung menuduh Sierra!" Aku mengeluarkan gel rambut di dalam toples yang sudah diberi sihir. Ini gel khusus yang sudah sering kupakai apabila ingin berkeliling kota sebagai orang biasa.

Ketika aku memakainya, rambut coklatku berubah menjadi warna pirang emas.

"Ngomong-ngomong apa Sierra tahu tentang hal ini?" Aku bertanya kembali.

Thomas menggeleng. "Helena dan seluruh pelayan sudah memastikan  agar Nona Sierra tidak mengetahui kejadian ini."

"Mungkin itu bukan apa-apa, Thomas. Mungkin itu hanya hantu yang iseng."

Thomas menghela napas panjang, tetapi wajah seriusnya belum sirna. "Atau mungkin para hantu itu sudah mengikuti Nona Sierra sejak di Northland! Mungkin mereka adalah arwah penasaran yang ingin balas dendam!"

"Berhentilah mengada-ada! Kemunculan hantu itu bukan gara-gara Sierra!" bantahku dan mengambil topi newsboy dari tangan Thomas.

Lengkap sudah penampilanku. Mirip seperti anak pedagang yang ingin berwisata berkeliling kota.

Thomas memutar bola mata. "Oh tampannya Tuanku! Anda rencananya mau kemana bersama Nona Sierra?"

Aku bergerak-gerak di depan cermin. Hanya untuk melihat apa penampilanku akan tampak berbeda. "Membeli gaun dan mungkin makan-makan sebentar. Kami akan kembali sebelum sore."

"Anda memang harusnya pulang sebelum sore!" Thomas memperingatkan. "Hantu itu bisa saja mengintai saat kalian berdua pulang!"

"Astaga, Thomas tenanglah! Itu hanya hantu!"

***

Thomas menggiringku keluar kamar menuju pintu depan. Posisi kami saat itu melewati halaman belakang mansion.

Di sana terdapat berbagai jenis bunga yang biasanya tumbuh subur di musim semi. Bunga-bunga ini adalah hadiah dari ibuku ketika mansion ini menjadi salah satu hak warisku.

Saat ini di Ruthia sudah melewati musim panas dan musim gugur sudah berada di depan mata. Aku tak berharap bunga-bunga itu akan mekar, tetapi anehnya saat kumelewati kebun, mereka indah bermekaran meski di tengah terik musim panas.

Aku sampai terkejut. Bunga yang seharusnya tumbuh di musim semi, kini masih bertahan indah di penghujung musim panas.

Ketika aku bertanya apa yang Thomas lakukan dengan bunga-bunga tersebut, si tua bangka itu hanya menyombongkan diri. Berkata bahwa Dewi Ru telah memberkahi jemarinya di musim semi. Sehingga tanaman apapun yang dia sentuh akan menjadi subur nan sehat.

Sierra's Home [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang