35 - Sierra dan Nyonya Vampir

1.3K 121 1
                                    

Hari ke lima.

Ferdinand menghilang sejak hari terakhir dia tertidur di kamarku.

Kata para pelayan, Putra Mahkota mengajukan dirinya sendiri untuk turun dalam perang perebutan wilayah Northland.

Bersamaan dengan kepergiannya, Ferdinand meninggalkan sepucuk surat ... yang tidak pernah ingin kubaca.

Aku sudah terlanjur merana dalam amarah dan hanya dapat berkeliling Istana Fuhrer ketika pikiranku kosong.

Aku juga tidak menemukan ada bekas tanah baru digali. Sepertinya anakku ...

... tidak dimakamkan di tanah istana ini.

Ketika pagi menjelang, aku diam-diam pergi ke perpustakaan dan membaca sedikit informasi mengenai Kastil Amaranth.

Berbeda dengan Ibu kota Northland, Kastil Amaranth adalah benteng tembok pembatas langsung ke wilayah Ruthia. Tempat itu seharusnya kosong setelah Northland runtuh dan banyak rakyat wilayahnya memilih mengungsi ke negara lain. Namun sepertinya, Ariana berhasil menempati benteng terakhir tersebut.

Dengar-dengar perlu dua hari untuk sampai ke sana jika menggunakan kereta kuda.

Sepertinya Ariana tidak ingin muluk-muluk pada perang kali ini.

Aku masih tidak mengerti mengapa perang yang seharusnya terjadi di kurun tiga tahun, justru dipercepat.

Apa yang sebenarnya Ariana pikirkan?

Usai ke perpustakaan, aku berjalan berkeliling ke tempat di mana para pelayan Istana Fuhrer menjemur pakaian. Helena tidak terlihat di mana pun. Mungkin dia sedang panik mencariku.

Yah, itu bisa dipikirkan nanti.

Aku ambil satu seragam pakaian istana dan buru-buru kabur.

Menurut rumor yang kudengar dari para pelayan, hari ini adalah hari pasukan bala bantuan dari Shabolia dan Nocturna tiba di Ruthia.

Mereka hanya singgah sebentar untuk hormat pada baginda raja. Setelah itu barulah mereka akan melanjutkan perjalanan ke Kastil Amaranth.

Dengan lekas kupakai seragam pelayan curian, dan menggulung rambut merahku dan terikat rapi dengan bando putih.

Hari ini, aku harus berhasil menyusup ke rombongan Shabolia atau pun Nocturna.

Mau bagaimana pun caranya, aku bertekad pergi ke tempat Ferdinand berada!

***

Orang-orang rombongan Shabolia memiliki ciri khas badan yang tinggi nan kekar serta kulit berwarna gelap.

Aku langsung merasa konyol sendiri sebab aku baru tahu Shabolia itu adalah negara padang pasir. Serta aku pernah membohongi Baginda Ratu Liliana dan mengaku diriku sebagai orang Shabolia.

Betapa bodohnya diriku ini.

Saat ini aku hanya memperhatikan rombongan negara asing ini dari balik pohon. Aku gugup sekali karena baru pertama kali melihat orang-orang yang jauh berbeda dari apa yang kutahu.

Sementara orang-orang dari Nocturna adalah kebalikan dari Shabolia. Mereka memiliki tubuh selayaknya ukuran manusia normal. Hanya saja kulit mereka seputih porselen dan mata mereka semerah darah.

Demikianlah rakyat dari negara kerajaan yang dipimpin oleh vampir.

Untuk sementara aku hanya akan melihat-lihat. Jika memungkinkan, aku akan menyamar menjadi salah satu orang Nocturna saja.

Aku harus mulai bersiap-siap.

"Nona pelayan." Tiba-tiba seorang wanita memanggil.

Aku sempat terkejut mengapa ada sesosok wanita di tengah prajurit pria. Berbeda dengan orang-orang sekitar yang memakai jirah lengkap. Wanita di depanku ini justru hanya memakain gaun merah yang dilindungi jubah hitam.

Sierra's Home [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang