apa yang disembunyikan?

1.5K 110 16
                                    

Sejak Taehyung pergi ke ruangan bang Jun, Jungkook dibawa sama Jimin. Sekarang dua abang adik itu ada di ruang tengah. Jimin sengaja, ajak Jungkook main ps walaupun nyatanya adiknya itu sama sekali gak fokus. Mata boleh memandang layar game di depan, beda sama pikirannya yang melayang entah kemana. Bahkan Jungkook gak nyadar kalau dari tadi di belakang mereka ada bang Hobi sama bang Yoon yang ikut nimbrung nontonin keduanya.

"Dek,"

"...."

"Dek, lo masih disini kan?"

"....."

"Oi dek!"

Sentakan yang ketiga kalinya dari Jimin barulah si bungsu mengerjapkan mata bingung. Cepat menoleh, dia natap Jimin dengan pandangan bingung. Sementara Jimin langsung menunjuk dengan dagu stik ps yang Jungkook pegang sedari tadi.

Lalu dagu Jimin menunjuk ke arah layar lebar di depan keduanya, Jungkook kalah---dan game keduanya berakhir. Tentu Jimin bingung sebab adiknya ini gak nampakin reaksi apapun. Sementara kalau biasanya si bungsu itu kalah main game, dia bakalan merajuk karna gak terima. Jimin paham betul, Jungkook gak suka yang namanya kekalahan bahkan dalam bermain game sekalipun.

Namanya juga orang kompetitif.

"Napa lo dek? Ngelamun mulu. Liat noh lo udah kalah." Kata Jimin, dibalik nadanya tersirat ejekan.

Jungkook sontak ngeliatin stik ps di tangannya bergantian sama layar di depan mata. Lantas mengerjap sadar. Lah ternyata dari tadi dia melamun toh!

"Kalah ya?" Kata Jungkook bingung.

Jimin terkekeh pelan, mengacak-acak rambut coklat si bungsu. "Iyalah, lo sih dari tadi gak fokus mulu. Ada apa? Gak biasanya lo kayak gini dek."

"Lagi kepikiran sesuatu aja bang,"

"Yakin?"

"Iya,"

Jungkook mendengus, ngelemparin stik ps ditangan sembarangan arah. Tanpa sadar berhasil kenain dahi Yoongi di belakang mereka, sontak aja dong buat cowok dingin itu meringis.

"Loh bang Yoon?!" Kaget Jungkook.

Yoongi memegang dahi, mulai nyut-nyutan rasanya. Mau marah tapi doi gak bisa. Mana bisa marah dia sama si bungsu. Alhasil cuma mengangguk pasrah.

"Sakit dek, kenapa abang di lempar?" Tanya Yoongi lagi-lagi meringis.

Jungkook mencicit. "Aduh maaf ya bang Yoon... Adek gak tau abang dari tadi duduk di belakang sama bang Hobi."

Sementara Hoseok sama Jimin? Jangan ditanya, udah kelepasan ketawa duluan mereka. Kapan lagi coba ngeliat Yoongi yang notabennya gak pernah di senggol apalagi kena lemparan stik ps kayak gini. Momen langka pula, mana Yoongi nya malah pasrah bukannya marah-marah.

"Diem lo!" Maki Yoongi sontak buat kedua orang itu terdiam.

Aslinya mah Yoongi malu, tau kan kulitnya itu se putih apa? Tentu keliatan jelas kalau telinganya lagi merah. Merah karna malu tentunya. Rasanya citra Yoongi sebagai cowok 'kul' runtuh seketika gara-gara kena lemparan stik ps keramat dari si bungsu.

Huft, sabar ya bang Yoon.

"Bang gapapa? Telinganya merah. Bang Yoon demam?"

Jungkook lebih dulu nyadar, si bungsu itu mendekat total melupakan Hoseok sama Jimin yang mati-matian nahan ketawa berdampingan. Jungkook abai, tangan gempalnya dia tempelin ke dahi sang abang.

Maksudnya buat ngecek suhu abangnya itu. Tapi waktu nempelin di dahi abangnya itu Jungkook gak ngerasain apa-apa. Jungkook mengerinyitkan dahinya, satu telunjuk di taruh di atas dagu---pose berpikir. Habis itu si bungsu bergumam kecil.

BUNGSU JEON! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang