aku tidak pernah bermain main dengan ucapanku. aku benar benar akan membunuh siapapun yang berani mengusik hidupku. aku tidak perduli itu lelaki ataupun perempuan. bahkan, jika bukan karena ayahku, pasti sekarang aku sudah membunuh anak pungut itu.
"jungkook, ayo masuk. kau harus berkenalan dengan calon kakak iparmu"
sialan, aku disuruh untuk segera pulang kerumah hanya untuk menyambut wanita yang akan menikah dengan anak pungut itu. andai saja aku memiliki alasan yang tepat, aku akan pergi dari sini.
"ibu, sepertinya aku---"
"sssst, jangan banyak alasan jeon jungkook, aku tau jika hari ini kau tidak memiliki jadwal apapun" sela ibuku dengan menarik pelan tanganku agar ikut masuk ke dalam rumah bersamanya.
hah, pada akhirnya aku mengalah saja. aku berjalan mengikuti ibuku yang terlihat sangat bahagia menyambut kedatangan anak pungut itu bersama wanita yang katanya calon istrinya. cih, bisa ku pastikan wanita itu mau dengannya karena uang. aku sudah hafal bagaimana wanita wanita yang dekat dengan anak pungut itu yang rata rata adalah seorang jalang.
"selamat sore ibu"
lelaki bernama jeon jungkook itu reflek langsung menoleh ketika mendengar suara lelaki yang tak asing menyapa sang ibu.
terlihat pemuda jeon itu sedikit terkesiap saat melihat sosok lelaki bertubuh atletis seperti dirinya datang dengan menggandeng sosok wanita bertubuh ramping dan berambut panjang di sampingnya.
"ah jungkook, kau juga datang" sekarang , lelaki itu berjalan mendekat ke arah jungkook dan memeluk pemuda itu. jungkook tidak menolak pelukan itu, tapi dari mimik wajahnya, terlihat jelas kalau jungkook tidak menyukai laki laki ini.
"ayo duduk barom, ayahmu sebentar lagi pasti pulang" ujar sang ibu dengan menuntun lelaki bernama barom itu agar duduk di kursi bersama gadis di sampingnya.
"kau cantik sekali nak, ibu tidak menyangka barom menemukan gadis secantik dirimu" ucap ibu itu lagi dengan memandang kagum gadis yang duduk di samping barom.
barom tersenyum lalu mengangguk setuju, "aku juga tidak menyangka ibu, bisa menemukan gadis secantik dia" sahutnya.
sedangkan jungkook sedari tadi hanya diam enggan menanggapi. tapi netra pemuda itu hanya fokus pada sosok gadis yang di gadang gadang akan menjadi calon istri Yu Barom, kakak tirinya.
"ah iya, aku sampai lupa mengenalkannya pada kalian" ucap barom dengan menatap gadis di sampingnya, "kenalkan, ini calon istriku, namanya---- roseanne park" lanjutnya.
gadis bernama rose itu mengangguk, "perkenalkan, saya roseanne park"
"nama yang cantik, seperti orangnya. ah iya rose, kau bekerja dimana nak?" tanya sang ibu dengan berfokus sepenuhnya pada rose yang terlihat malu malu, ah sebentar, kalau di lihat lebih jelas lagi gadis ini bukan malu, tapi lebih tepatnya tidak nyaman, karena sedari tadi jungkook menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.
"s-saya----"
"rose ini salah satu staff di kantorku ibu" potong barom dengan cepat. rose yang mendengar jawaban barom langsung menoleh ke arah lelaki itu.
sedangkan jungkook terlihat menyunggingkan senyumnya lalu, menoleh ke arah salah satu ajudannya yang berdiri di ambang pintu.
"jeon jungkook, apa yang membuatmu malam malam datang kemari" tanya lelaki berparas tampan yang turun dari tangga dengan mengenakan jubah berwarna abu abu.
"aku butuh bantuanmu" jawabnya tanpa basa basi.
lelaki itu tersenyum lalu mendudukan dirinya di sofa dan menghadap jungkook yang nampak serius. "apa lagi sekarang? bukankah aku sudah meloloskan barangmu yang tertahan di pelabuhan"
"ini bukan soal bisnis"
"bukan soal bisnis?" tanya lelaki itu dengan menaikkan sebelah alisnya. ia cukup terkejut dengan jawaban jungkook barusan, biasanya lelaki itu datang kepadanya hanya untuk meminta bantuan agar barang barangnya bisa lolos di pelabuhan. "apa soal ayahmu? bukankah ayahmu sudah memberikan semua asetnya padamu?"
"ini bukan soal aset ataupun bisnis. ini soal anak pungut itu"
"hahahhahah!" sontak tawa pemuda berparas tampan itu pecah dan memenuhi ruangan bernuansa coklat ini, "astaga, kau belum juga selesai berseteru dengannya? bukankah kakakmu itu sudah resmi di putuskan jika dia ttidak akan mendapatkan apapun dari ayahmu. apalagi sekarang?" tanyanya penasaran.
jungkook mengangguk, "kau benar, tapi tidak dengan aset ibuku. dia berkesempatan memiliki perusahaan ibuku yang ada di daegu. dan aku tidak mau itu terjadi" jelasnya lalu meneguk wine yang tersaji di depannya.
"astaga jeon jungkook, kau maruk sekali"
"Terserah, aku hanya tidak ingin dia bahagia di atas penderitaanku. gara gara ayahnya, keluargaku hampir hancur. dia adalah pembawa sial, aku membencinya" ungkap jungkook dengan mata memerah. "aku tidak suka dia selalu di sanjung oleh ibuku" lanjutnya, lalu menatap lelaki di depannya.
"lalu? Apa maumu sekarang?"
Jungkook tersenyum lalu menyodorkan sebuah foto di tangannya.
"Aku mau dia"
Jeon Jungkook
Roseanne Park
Yu Barom
KAMU SEDANG MEMBACA
-JK- [M]
Fanfiction21+ hanya seorang bidadari yang bisa mendapatkan hati seorang jeon jungkook. seorang mafia kejam yang tidak memiliki hati nurani. jangan pernah membuat masalah dengannya jika kalian tidak ingin di habisi olehnya. "ayo jungkook, kau harus berkenalan...