27

1.2K 180 19
                                    

"Baby, kau kenapa sayang?" Tanya jungkook khawatir melihat istrinya yang muntah muntah di toilet.

Setelah merasa lebih baik, rosie membasuh wajahnya dan kumur kumur. Ia sendiri juga kebingungan, kenapa tiba tiba perutnya terasa mual. Apalagi kalau mencium bau makanan, rasanya ia ingin muntah saat itu juga.

"Sayang?"

"Aku tidak apa apa jungkook, mungkin karena tadi aku terlalu banyak minum kopi, jadi asam lambungku naik" jawabnya.

Jungkook yang melihat wajah rosie nampak pucat langsung meraih tubuh wanita itu. Dengan sekali hentakan ia membopongnya dan membawanya menuju mobil. "Kau pucat sekali sayang, kita harus benar benar ke rumah sakit"

"Tidak jungkook, aku tidak mau"

"Tapi---"

"Aku ingin pulang saja, aku tidak mau ke rumah sakit. Aku ingin istirahat di rumah dan kau temani" potongnya dengan memasang wajah memelasnya menatap sang suami.

Kalau seperti ini, tentu jungkook tidak bisa menolaknya. Apalagi melihat wajah istrinya yang terlampau menggemaskan, "kenapa ini? Kenapa tiba tiba menjadi manja seperti ini?" Tanyanya dengan mengusakkan hidungnya dengan hidung rosie, menghiraukan para pengunjung resto yang menatap mereka bersdua dengan tatapan iri.

rosie sendiri hanya tersenyum dan mengeratkan pelukannya pada leher pemuda itu, ia bahkan sekarng memejamkan matanya dan menghirup dalam aroma tubuh sang suami yang entah kenapa menjadi candunya.

selama perjalanan menuju kerumah, jungkook di buat bingung dengan tingkah rose yang tiba tiba menjadi manja. ia bahkan tidak bisa menyembunyikan senyumannya saat mendengar permintaan sang istri yang kelewat gemas, ia juga sedikit terkejut dengan sikap yang di tunjukan rose. memang, semakin kesini rosie tidak segalak dulu, mungkin karena dia sudah terbiasa bersama dengannya sekarang.

"jung"

"iya sayang? kenapa?" tanya jungkook saat rosie tiba tiba memanggil namanya dan mengusakkan wajahnya di dada bidangnya.

"apa kau lelah?"

"tidak, kenapa sayang? kau ingin di temani kemana?"

rosie menggeleng, "aku tiba tiba ingin ramyeon" cicitnya dengan memainkan jarinya di dada jungkook, ia bahkan membuka kancing bagian teratas kemeja suaminya itu dan menelusupkan tangannya disana.

"ramyeon? yasudah, kalau begitu--- bagaimana kalau kita mampir ke kedai ramyeon yang berada di dekat sini?" tawarnya.

"tidak, aku tidak ingin ramyeon yang di jual di kedai kedai" ucap sang wanita yang kini mendongakkan kepalanya menatap sepenuhnya pada jungkook.

jungkook sendiri langsung menundukan kepalanya.

cup!

di kecupnya hidung rosie lalu tersenyum.

"aku inginnya makan ramyeon buatanmu, bagaimana? kau maukan membuatkannya untukku?" pinta rosie dengan memasang wajah menggemaskan.

dengan tersenyum, jungkook menganggukan kepalanya, "tentu saja sayangku, apapun untukmu"









wanita berambut pirang itu tidak bisa menutupi keterkejutanya. ada rasa bahagia, bingung dan sedih mendengar dan melihat fakta yang ia dapatkan.

"astaga rosie, bukankah jungkook sangat manis. dan kau juga beruntung sekali mendapatkan suami yang benar benar mencintaimu" ucap joan dengan menatap dan membaca beberapa surat di tangannya.

"eonni, apa kau yakin? maksudku--- apa kita tidak salah orang. tidak mungkin jungkook----"

"tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini roseanne. coba kau baca surat surat ini, lalu kau bandingkan dengan tulisan tangan suamimu" potongnya dengan menyodorkan surat surat yang ada di tangannya, "dan coba lihat inisial ini "JK" bukankah kau sendiri yang cerita padaku, kalau yang menolongmu malam itu memakai kemeja atau jaket dengan inisial "JK" jadi, besar kemungkinan, penggemar rahasiamu ini adalah lelaki yang sama yang menolongmu malam itu" jelasnya.

-JK-  [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang