entah kenapa tiba tiba rose merasa cemas. setelah dirinya menyetujui ajakan ibu jungkook. ia langsung di ajak pulang ke rumah keluarga besar jeon. sebenarnya, rose mau di ajak untuk makan malam bersama karena tak enak menolak ajakan ibu jungkook. coba saja kalau yang mengajak bukan ibu jungkook, ia pasti sudah menolak untuk di ajak makan malam seperti ini. jangankan dengan orang lain, dengan ayah ibunya pun rose selalu menolak jika di ajak makan malam bersama kolega dari sang ayah. karena apa? karena pasti ujung ujungnya akan di jodoh jodohkan, dan rose muak akan hal itu. ia ingin memiliki pasangan hidup pilihannya sendiri, bukan hasil perjodohan seperti orang jaman dulu.
"nak, kau kenapa terlihat cemas. apa gaunnya kkurang nyaman? ingin ganti saja? biar ibu carikan yang lain" tanya ibu jungkook yang menyadari jika sedari tadi rose terlihat gelisah.
"tidak bibi, aku tidak apa. aku hanya sedikit kurang enak badan" bohongnya.
ibu jungkook tersenyum lalu mengusap pelan pundak rose, "panggil aku ibu nak, kau sebentar lagi akan menjadi menantuku" jawabnya, "dan kalau kau memang benarr benar tidak kuat. naiklah ke atas, istirahat dulu di kamar jungkook" imbuhnya dengan menatap khawatir pada rose.
rose menggelengkan kepalanya pelan, "tidak bi--- eh ibu. aku baik baik saja. mungkin aku aku seperti ini karena gugup saja. aku belum pernah menghadiri makan malam seperti ini sebelumnya"
"tenang sayang, sebentar lagi barom dan jungkook datang. ibu yakin, mereka pasti bisa membuatmu tenang dan nyaman"
"barom oppa juga akan datang?" kejut rose
ibu jungkook mengangguk, "ya, dia harus datang nak. karena malam ini-- kita harus segera memutuskan. kapan kalian akan menikah"
gadis pirang itu tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. bukankah ini hanya sandiwara, kenapa bisa sampai sejauh ini. dan bukankah sebelumnya barom bilang jika ibunya tidak akan mungkin langsung menikahkan mereka. paling tidak, pernikahan itu membutuhkan persiapan sampai 3 bulan lamanya.
"m-menikah?"
"ya, ibu dan ayah bersepakat untuk segera mempercepat pernikahan kalian" jawab ibu jungkook dengan raut wajah bahagia, "aku tak sabar ingin segera memiliki cucu" imbuhnya, "apalagi menantuku cantik sekali, aku bisa membayangkan bagaimana cantik dan tampannya cucuku kelak"
lagi lagi rose hanya bisa terdiam, melihat bagaimana antusias ddari ibu jungkook. membuatnya segan dan takut untuk mengungkapkan semua kebenaran yang terjadi. apa jadinya jika ibu jungkook tau kalau semua ini hanya sandiwara agar barom tidak di jodohkan dengan kolega dari ayah jungkook.
"selamat malam nyonya jeon" di tengah perbincangan itu, tiba tiba salah seorang pengawal yang berjaga di depan datang.
"tuan besar jeon dan koleganya sudah datang nyonya. anda disuruh ke ruang tamu sekarang" imbuh pengawal itu.
ibu jungkook tersenyum lalu mengangguk, "terimakasih, kau boleh kembali bertugas"
"baik nyonya"
"ayo sayang, aku tak sabar mengenalkanmu pada para kolega keluarga jeon. aku ingin menunjukan bagaimana cantiknya menantuku ini" ajak wanita paruh baya itu dengan meraih tangan rose dan menggandengnya.
rose yang tidak bisa menolak hanya mengangguk dan ikut ke depan menyambut para tamu.
"silahkan duduk tuan, sebentar lagi pasti istriku ke depan" ucap ayah jungkook pada para tamunya.
"selamat malam, maaf aku terlambat"
tak lama setelah tuan jeon datang bersama para koleganya, jungkook datang bersama kedua pengawalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-JK- [M]
Fanfiction21+ hanya seorang bidadari yang bisa mendapatkan hati seorang jeon jungkook. seorang mafia kejam yang tidak memiliki hati nurani. jangan pernah membuat masalah dengannya jika kalian tidak ingin di habisi olehnya. "ayo jungkook, kau harus berkenalan...