"jungkook tidak mungkin membunuh sumber uangnya. dia tidak akan mendapatkan apapun jika sampai rose mati sebelum melahirkan anaknya. jungkook pasti akan menjaga rose sekuat tenaga, sampai dia benar benar mendapatkan semua warisan itu" ucap seokjin pada taehyung dari sambungan telfon.
taehyung sendiri hanya tertawa mendengar ocehan kakak laki lakinya itu. "astaga hyung, sudahlah hahahha"
"kenapa? memang benarkan?"
"ya, ya kau benar sekali pak tua" sahut jungkook yang kini berjalan menjauh dari taehyung dan mengintip rose yang sedang berbincang dengan jennie di dalam ruang rawat.
"sudah ya hyung ku matikan dulu telfonnya, lebih baik kau segera melakukan audit. aku sudah lelah dengan semua sandiwara ini, kalau jennie tau-- aku bisa di tinggal pergi karena ikut menyakiti perasaan sahabatnya" ucap taehyung.
"mauku juga begitu, tapi mereka sama sekali belum melakukan pergerakan, entahlah. sepertinya keparat itu belum percaya dan masih mencoba mencari celah" jawab seokjin dari sana.
"kalau kau memang sudah lelah, musnahkan saja. bosnnya sudah ku bunuh" lagi lagi jungkook menyahuti ucapan seokjin dari sebrang sana.
"kalau bukan karena kau, aku tidak mau repot repot seperti ini jeon jungkook. kau memang anak brengsek, aku sangat senang saat mendengar kabar kau di pukuli oleh ayahmu. setidaknya dendamku terbalaskan"
"hahahha sialan!"
tut!
sambungan telfon itu langsung dimatikan sepihak oleh seokjin.
"apa yang di ucapkan seokjin hyung tadi benar?"
pemuda jeon itu mengangguk, "ya, ayahku bilag-- semua aset itu akan menjadi atasnamaku setelah rose melahirkan anakku" jawabnya.
"aku jadi kasihan melihat rose, dia tidak memiliki salah apapun, tapi dia harus terjebak dalam rencana gilamu ini"
"ya, tapi mau bagaimana lagi? ini sudah setengah jalan, tidak mungkin berhenti begitu saja"
"lalu jessica? bagaimana dengan wanita itu?" tanya taehyung lagi.
jungkook menggendikan bahunya, "sedari awal akukan sudah bilang, aku tidak memiliki rasa apapun dengannya. aku awalnya mendekatinya untuk menghalau barom yang akan menikah dengan gadis impiannya. tapi sepertinya aku membutuhkan dia lebih dari itu, makanya kemarin aku menjadikannya tumbal untuk adolf" jelasnya.
"kau benar benar jahat jungkook, terhitung sudah 2 wanita kau seperti inikan. kau harus segera menyelesaikan semua ini" saran pemuda berparas tampan itu.
"aku maunya begitu, tapi semuanya belum selesai. aku sudah berusaha menjaga sikapku, tapi adolf masih saja terus menggangguku"
"dia seperti itu karena kau membunuh adiknya"
"awalnya aku tidak ada niat membunuh si keparat itu. aku hanya ingin memberinya pelajaran, tapi malam itu--- malam itu dia---"
ceklek
jungkook menghentikan ucapannya saat pintu ruang rawat rose terbuka dan menampilkan jane yang keluar dari sana.
"sudah selesai sayang?" tanya taehyung dengan tersenyum menyambut kehadiran kekasihnya.
jennie mengangguk lalu menatap jungkook, "kau sudah bertemu dokter yang menangani rosie?" tanyanya.
"sudah nuna"
"kau sudah menanyakan kenapa perut rosie sering kram? apa bayinya baik baik saja? maksudku, aku hanya takut terjadi sesuatu dengan kandungan rosie" jelasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
-JK- [M]
Fiksyen Peminat21+ hanya seorang bidadari yang bisa mendapatkan hati seorang jeon jungkook. seorang mafia kejam yang tidak memiliki hati nurani. jangan pernah membuat masalah dengannya jika kalian tidak ingin di habisi olehnya. "ayo jungkook, kau harus berkenalan...