2

3K 278 19
                                    

dengan memasang wajah muramnya, jungkook berjalan menuju ruangan sang ayah. saat dirinya sedang asik bersantai di taman belakang rumahnya, tiba tiba ayahnya menelfon dan memintanya untuk datang ke kantornya siang ini.

"selamat siang tuan muda" sapa salah seorang pengawal ayahnya yang berdiri di depan pintu. "tuan besar sudah menunggu anda di dalam" imbuhnya dengan membukakan pintu untuk jungkook.

jungkook mengernyitkan dahinya saat masuk ke ruangan sang ayah dan mendapati kakaknya yang terkapar di sofa dengan perban yang membalut lengan kirinya. disana juga ada sang ibu yang menangis, dan ah jangan lupakan gadis cantik berambut pirang yang duduk di samping sang ibu.

"akhirnya kau datang juga jeon" sapa sang ayah yang berjalan keluar dari toilet, "duduk" titahnya.

tanpa mengucapkan sepatah katapun, jungkook mendudukan dirinya di samping sang ibu.

"ada apa ini?"

"kakakmu jadi sasaran musuhnya, ada salah satu saingannya mengirim beberapa ancaman pembunuhan" jelas sang ibu dengan sesunggukan, "tadi suddah ada yang beroprasi dan menembak lengan kakakmu" imbuhnya.

pemuda jeon itu hanya terdiam lalu melirik ke arah gadis berambut pirang yang mengusap punggung ibunya.

"untuk sementara, ayah akan mengirim kakakmu ke london" ujar sang ayah, "dan karena itu, ayah minta padamu untuk sementara--- menjaga rose"

"maaf jika aku merepotkanmu jung, jika bisa--- aku pasti membawa rose bersamaku. tapi sayangnya tidak bisa" sahut barom.

jungkook tidak menjawab, tapi ia masih memusatkan pandangannya pada rose.

"ibu memaklumi itu barom, rose disini punya keluarga. pasti keluarganya tidak akan mengizinkan anaknya pergi jauh dari rumah" timpal sang ibu.

"maaf rose, kau harus terseret kedalam masalahku. aku juga tidak tau kalau akan seperti ini" ucap barom.

"ayah meminta tolong padamu karena keadaannya sudah sangat berbahaya untuk rose jung, barom sudah di serang tadi, takutnya mereka akan menjadikan rose sebagai sasarannya juga" jelas sang ayah lagi.

lagi lagi pemuda jeon itu hanya diam, ia sama sekali tidak mengucapkan sepatah katapun, malahan sekarang ia mengambil kotak berisi rokok dari jasnya dan menghidupkannya.

"ayah yakin, kau bisa menjaga rose dengan baik jung"

"baiklah, tapi itu artinya--- dia harus selalu ikut bersamaku"









"rose itu cantik sekali ya jung" ucap sang ibu tiba tiba saat sedang di dalam mobil bersama jungkook. mereka saat ini sedang dalam perjalanan menuju bandara.

jungkook menoleh menatap sang ibu bingung.

"tapi sayangnya yang kenal rose kakakmu terlebih dahulu, andai saja kau yang mengenalnya terlebih dahulu" imbuhnya dengan tersenyum menatap sang anak.

tapi lagi lagi anak lelakinya itu tak bereaksi apapun.

"tapi-- kalau rose mau denganmu, kira kira kau mau tidak menikah dengannya jung?" tanya sang ibu lagi masih dengan menatap jungkook antusias.

"ibu lucu" jawab jungkook singkat.

"tentu saja ibu lucu jung, kalau tidak lucu, mana mungkin bisa mendapatkan hati ayahmu yang keras seperti batu itu" cengir wanita cantik itu, "dan sekarang sifat ayahmu itu menurun padamu. ibu sampai frustasi mencarikan jodoh untukmu" ungkapnya kemudian.

"jodoh tidak usah dicari, mereka akan datang sendiri"

"iya, kau benar. tapi bagaimana kalau jodohmu itu rose, kira kira kau mau tidak nak?" tanya sang ibu lagi.

-JK-  [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang