36

882 150 20
                                    

dengan menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan, jungkook mulai ikut berjalan mengikuti istrinya yang saat ini barusaja keluar dari toko. dengan mengenakan pakaian serba hitam, rose berjalan sendirian menuju apartement miliknya.

sesekali wanita itu menajamkan pendengarannya untuk memastikan apakah ia benar benar mendengar suara derap langkah dari belakangnya. karena ini sudah malam, tentu rose harus lebih siaga, apalagi saat ini dirinya sedang hamil besar.

"sebentar, sepertinya ada yang membuntutiku" gumam wanita hamil itu saat berjalan melewati sebuah gang sepi dan langsung memberhentikan langkahnya. ia kemudian menoleh ke belakang namun disana tidak ada siapapun, hanya ada sebuah tong sampah besar yang berada di pinggir  dinding tak jauh darinya berdiri saat ini.

"ah, mungkin aku hanya berhalusinasi saja" lirihnya dan kembali melanjutkan perjalanannya.

tapi lagi lagi dia mendengar suara langkah besar yang berjalan di belakangnya. perlahan, rose mulai memelankan jalannya dan pada saat yang tepat. ia langsung menoleh ke belakang.

"jeon jungkook!" desisnya dengan mata menyipit tajam saat mendapati jungkook yang berdiri di belakangnya dengan mata membelalak dan mulut terbuka.

"mau apa kau mengikutiku?" sinisnya sembari menatap lelaki jeon itu dari atas sampai bawah.

jungkook yang kelabakan hanya bisa terdiam, ia sedang memikirkan alasan yang tepat untuk di ucapkan pada istri cantiknya ini.

merasa tak ada jawaban apapun dari jungkook, rose kembali berbalik dan melanjutkan perjalanannya. dan lagi, jungkook lagi lagi mengikutinya dari belakang.

sebal dan jengkel karena jungkook membuntutinya dan tidak mau mengatakan apa maunya. rose sedikit berlari.

"sayang! rosie! jangan lari!" teriak jungkook khawatir. takutnya istrinya itu terjatuh dan terluka.

"jangan mengejarku! aku membencimu!"

"tunggu dulu rosie! dengarkan aku!"

rose menghela nafas kasar, "apa yang harus ku dengarkan darimu ha? apa?" jawab wanita itu dengan lantang, "untuk apa kau mengejarku?"

"a-aku---"

"aku apa jungkook? jawab!"

tapi pemuda jeon itu hanya terdiam.

karena sudah sangat lelah, rosie akhirnya memberanikan dirinya untuk mengungkapkan sesuatu yang sedari tadi ia tahan, "aku mencintaimu" ucapnya tiba tiba, matanya menatap jungkook penuh harap. ia ingin mendengarkan ucapan yang selama ini ia tunggu tunggu keluar dari mulut manis lelaki itu.

tapi lagi lagi jungkook hanya terdiam, ia terlihat seperti orang linglung yang bingung harus menjawab apa.

melihat jungkook yang hanya diam membisu, membuat rose kembali kecewa, otomatis-- dia tau akkhir dari hubungan mereka ini.

"astaga sayang! aawas ada mobil" teriak jungkook lagi saat istrinya kembali berlari dan memasuki jalanan, sebenarnya tidak ada mobil atau kendaraan lain yang berlalu lalang sih. hanya saja ia khawatir jika tiba tiba ada kendaraan yang melintas dan menabrak rose.

karena lelah, akhirnya rose berhenti tepat di pinggir trotoar, nafasnya terengah, perutnya sedikit kram karena ia lari tadi.

"sayang" panggil jungkook lagi yang berlari mendekat.

rose yang mendengar suara jungkook dan derap langkah lelaki itu yang mulai mendekat kembali berlari.

"sepertinya dia tidak mengejarku" gumam rose yang merasa tidak mendengar lagi derap langkah pemuda itu.

-JK-  [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang