leo dan jo saling tatap mendengar percakapan antara jungkook dan lukas di dalam. sedangkan rose yang sangat terkejut tanpa sadar melangkah mundur, menjauh dari sana. wanita itu bahkan kini memeluk perutnya sendiri.
"noona" panggil leo dan mencoba mendekat pada rose, ia takut rose marah dan pergi dari sini.
"jangan ada yang mendekat" sentak rose mencoba menghindar dari kedua pengawalnya.
"noona, sebentar-- sepertinya anda salah paham. yang dimaksud tuan jeon itu----"
"STOP!" teriak rose tanpa sadar, "aku bilang, jangan ada yang mendekat!" lanjutnya.
sedangkan di dalam ruangan, jungkook dan lukas yang mendengar keributan dari luar ruangan langsung bergegas keluar. jungkook sedikit terkejut saat melihat sang istri sudah ada di depan ruangannya dan menatapnya dengan mata yang berkaca kaca.
"sayang, kau baru datang? ayo masuk" ajak jungkook sembari mencoba meraih tangan istrinya.
tapi rose dengan cepat menyentak tangan jungkook dan menatapnya tajam, "jangan menyentuhku brengsek! aku membencimu! dasar pembunuh!" amuknya.
jungkook yang mendapatkan respon seperti itu dari rose cukup terkejut, ini istrinya kenapa? kenapa tiba tiba mengamuk dan tidak mau ia sentuh. "hey sayang, ada apa hm? kenapa tiba tiba---"
"stop! aku sudah tau semuanya jungkook, kau tidak perlu berpura pura lagi" potong wanita itu dengan memegangi perutnya, "aku tau apa yang kau rencanakan"
pemuda itu mengernitkan dahinya bingung, "r-rencana? rencana apa sayangku?" tanyanya dengan perasaan campur aduk, tiba tiba ia merasa takut.
"jangan sok baik seperti itu brengsek! aku tau kau berniat menggugurkan kandunganku, iya kan!" bentak rose.
seketika lelaki berparas tampan itu terdiam membisu, lidahnya kelu, jantungnya berdetak lebih kencang. "s-sayang, kau salah paham. ayo ku jelaskan dulu ya? kita masuk ke ruanganku dulu, kita----" jungkook mencoba menenangkan rose dan mengajaknya untuk masuk ke ruang kerjanya dan hendak menjelaskan semuanya.
tapi rose menolaknya, ia melepas cincin yang melingkar di jari manis tangan kanannya lalu melemparnya pada jungkook,
tring! [anggep aja bunyi cincin jatuh hehehhe]
"mulai hari ini, kita pisah. aku minta cerai! aku tidak mau hidup dengan lelaki pembunuh yang tega ingin mengugurkan kandungan istrinya sendiri" sentaknya lalu berbalik hendak pergi dari sana.
tapi dengan cepat jungkook menahan wanita hamil itu, "dengarkan aku dulu sayang. kau salah paham, kau pasti salah dengar, tidak seperti itu maksudku" ucapnya mencoba menjelaskan pada rose apa yang sebenarnnya terjadi.
rose terkekeh pelan, "apa? salah paham? salah dengar iya?" tanyanya.
jungkook menganggukan kepalanya sebagai jawaban, dan rose kembali menyentak tangan lelaki itu yang sekarang menggenggam pergelangan tangannya.
"aku tidak tuli jeon jungkook, dan aku tidak mungkin salah dengar" tekannya, "jelas jelas aku menengar semuanya, semua ucapan yang keluar dari mulut manismu itu. semua rencana yang kau buat untuk menggugurkan kandunganku" imbuhnya dan kembali berbalik, berjalan menjauh dari jungkook.
lelaki jeon itu terdiam menatap rose yang berjalan menjauh darinya. sedangkan para pengawal hanya diam menatap jungkook bingung, kenapa tuannya itu hanya diam saja dan tak berusaha untuk menahan istrinya.
"maju selangkah lagi, aku akan benar benar menembakmu rose" ancam jungkook dengan mengacungkan senjata apinya pada sang wanita.
lucas, leon dan yang lainnya melihat itu cukup terkejut, bagaimana bisa jungkook melakukan hal ini. ini cukup berbahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-JK- [M]
Fanfiction21+ hanya seorang bidadari yang bisa mendapatkan hati seorang jeon jungkook. seorang mafia kejam yang tidak memiliki hati nurani. jangan pernah membuat masalah dengannya jika kalian tidak ingin di habisi olehnya. "ayo jungkook, kau harus berkenalan...