9

1.5K 194 15
                                    

merasakan pergerakan kecil pada pelukannya. sontak jungkook menundukan kepalanya, menatap gadis cantik berambut pirang yang kini berusaha membuka matanya.

sudut bibir pemuda jeon itu sedikit terangkat melihat rose yang mulai mengerjabkan matanya.

"selamat malam nuna" bisiknya.

terlihat gadis cantik itu sedikit terkesiap dan langsung memundurkan tubuhnya, melepaskan dirinya dari pelukan jungkook.

"k-kau--- dimana kita?" tanya rose panik sembari mengerdarkan pandangannya ke arah sekitar. sampai ada akhirnya ia menyadari jika saat ini mereka sedang berada di dalam mobil. "kita mau kemana jungkook?" imbuhnya bertanya lagi dengan wajah panik menatap jungkook.

jungkook tersenyum lalu meraih wajah rose dan mengusap pelan pipi gadis cantik itu, "tenanglah nuna, kita akan aman" jawabnya penuh ketenangan.

"apa maksudnya dengan aman jungkook? dan tadi--- tadi---"

"ssst" jungkook meletakkan jari telunjuknya di tengah bibir rosie. "dengarkan aku nuna, tenanglah. semua  akan baik baik saja. selama kau menurut padaku, kau akan baik baik saja. dan selama kau bersamaku, kau akan selalu aman--- sayang"

seketika rose tersadar. dalam pikirannya, ia mulai menyambungkan semua kejaddian hari ini. dan setelah ia mengerti semuanya, ia langsung menoleh menatap jungkook yang sedari tadi menatapnya dan tersenyum penuh arti.

"jangan bilang--- jangan bilang kalau teror tadi berasal dari musuhmu"  tebak rose dengan mata melotot.

dan jungkook, lelaki itu hanya menanggapinya dengan tersenyum.












"jadi dia pergi bersama gadisnya itu?"

"iya tuan adolf, seperti yang tadi anda lihat. tuan muda jeon pergi ke tempat persembunyiannya bersama gadis yang tadi berrsamanya"

lelaki bernama adolf itu tersenyum penuh arti lalu berdiri dari tempat duduknya dengan membawa sebuah foto di tangannya.

"cantik juga, dia ternyata memiliki selera yang bagus. ku pikir, dia benar benar memiliki hubungan dengan pelacur itu" ujarnya.

"perlu anda ketahui tuan, nona jessica selama ini hanya di jadikan pelarian oleh tuan muda jeon" jelas salah seorang pesuruh adolf, "beliau mendekati nona jessica hanya untuk menghalangi hubungan nona tiffany dan tuan muda yu" imbuhnya.

adolf menyunggingka senyumnya, "ternyata ayah dan anak itu tak ada bedanya. mereka berdua sama sama licik" gumamnya.

"lalu bagaimana rencana anda selanjutnya tuan? sekarang kita kehilangan jejak tuan muda jeon"

"sebentar, aku sedikit tertarik dengan gadis ini" ucap adolf dengan menatap foto gadis di tangannya. "sepertinya sayang sekali jika gadis secantik ini harus jatuh ke pelukan seorang iblis" imbuhnya.

para pesuruh adolf disana hanya diam dan saling tatap satu sama lain. sepertinya tuannya ini akan merubah rencana sebelumnya.

"apa kau tau data lengkap gadis ini, selain nama lengkap dan hubungannya dengan keluarga jeon?" tanyanya.

"sejauh ini, hanya itu yang saya dapatkan tuan. saya sudah mencoba mencari datanya lewat nama lengkapnya. tai kami tidak menemukan apapun" jawabnya.

"rumahnya?"

"rumahnya tidak jauh dari bar dimana tuan muda ronald terbunuh tuan"












rose benar benar tidak bisa berpikir jernih. berulangkali ia menatap jungkook lalu menggelengkan kepalanya. ia benar benar tidak menyangka jika hidupnya bisa serumit ini. menjadi kekasih pura pura sahabat lamanya, lalu bertemu dengan seorang mafia yang memiliki banyak musuh dan sekarang harus bersembunyi karena menddapat ancaman dari seorang pembunuh bayaran. astaga! andai waktu bisa di putar kembali, ia pasti akan memilih menuruti kedua orang tuanya dan ikut ke perjamuan makan siang saat itu. ia pasti tidak akan berada di dalam posisi ini.

-JK-  [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang