19

1.5K 170 25
                                    

▪︎sebelumnya aku mau minta maaf sama temen temen semua karena beberapa hari, ataubahkan minggu, atau bahkan beberapa bulan terakhir ini aku jarang update. Sebenernya aku pingin banget sering update kayak dulu. Tapi karena anakku memasuki semester akhir sekolah dan mau masuk ke sekolah dasar, aku akhir akhir ini disibukan dengan kegiatan les dan parenting anak. Aku udah usaha buat bisa update setiap hari kayak dlu, tapi ternyata tubuhku tidak mendukung. Tapi tenang, kesibukanku mulai berkurang memasuki masa masa liburan ini. Jadi aku usahain buat selalu update yaaa.

▪︎ maaf juga buat yang namanya jessica, karena di setiap ff aku kayaknya dia jadi peran antagonis terus. Boleh deh temen temen kasih saran nama lain buat peran antagonisnya hehehe.

▪︎ yang terakhir, semangat selalu buat kalian semuanya, makasih udah setia baca cerita aku, jangan lupa jaga kesehatan dan selalu bahagia. Lafyu ❤️













setelah mengambil beberapa makanan ringan yang ia pesan di bawah. rose langsung bergegas kembali ke kamar miliknya. dengan sangat pelan, ia membuka pintu kamar dan masuk kedalam sana. ia berjalan mengendap ngendap sembari menatap sekeliling, ia takut jungkook mengerjainya seperrti tadi. dia tau otak mesum lelaki itu, jungkook pasti dengan sengaja akan keluar dari kamar mandi tanpa mengenakan sehelai benangpun. maka dari itu, ia memilih menghindar dan memesan makanan di bawah.

tidak melihat tanda tanda kehadiran jungkook di ruang tamu, ia langsung berjalan menuju dapur. kamar yang di huni rose dan jungkook saat ini cukup luas. ada ruang tamu dan dapur yang terpisah dengan kamar tidur mereka.

saat rose berjalan menuju dapur, tak sengaja ia mendengar suara jungkook yang sedang mengobrol dengan seseorrang via telfon. dan karena dirinya penasaran, dia berhenti sejenak dan menguping pembicaraan pemuda jeon itu.

"kau benar, pernikahan ini terjadi secara mendadak dan atas dasar pemaksaan dari ayahku. aku bahkan sempat di ancam tidak akan mendapatkan sepeserpun harta keluarga besar jeon jika tidak mau menikah dengan rose"

rose menajamkan pendengarannya saat jungkook menyebut namanya.

"ya, harta memang segalanya bagiku. makanya aku akan melakukan apapun untuk mendapatkannya"

gadis cantik itu terlihat memegangi dadanya begitu mendengar ucapan jungkook barusan, ia merasakan nyeri pada hatinya, seperti rasa kecewa karena mendengar jungkook mengatakan jika harta adalah segalanya baginya, jadi benar---pemuda itu menikah dengannya karena harta saja bukan karena hal yang lain. ya meskipun dari awal, memang dia sudah tau jika pernikahaan ini karena bisnis semata. tapi entah kenapa, rose sedikit tidak terima dengan apa yang di ucapkan jungkook barusan.

tak ingin mendengarkan yang lebih jauh lagi, rose memilih pergi ke dapur dengan menahan sesak di dadanya.

"aku tidak perduli dengannya, aku tidak benar benar menaruh hati padanya, aku hanya memanfaatkannya. aku juga sudah mendapatkan yang aku mau. maka dari itu sekarang aku hanya ingin fokus dan memusatkan semua perhatianku pada---"

"awh!"

jungkook langsung menghentikan ucapannya pada sambungan telfon itu dan melempar ponselnya ke sembarang  arah beggitu mendengar rose berteriak.

"ada--- astaga! jarimu kenapa sayang" pekik jungkook saat melihat jari telunjuk rose mengeluarkan darah.

rose sendiri hanya bisa meringis kesakitan kala jarinya di basuh dengan air keran oleh sang suami.

"masih sakit?" tanya jungkook lembut.

dan rose menganggukan kepalanya sebagai jawaban. ia kemudian menuntun sang istri agar duduk di kursi, dengan cekatan ia mencari kotak p3k disana dan membersihkan luka sang gadis.

-JK-  [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang