33

1K 167 30
                                    

seokjin menggelengkan kepalanya mendengar cerita dari jimin tentang rencana jungkook. ia tidak menyangka jika sahabat yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri itu bisa berpikiran sejahat itu.

"kau sama sekali tidak tau apa alasan jungkook melakukan hal itu?" tanya lelaki berparas tampan itu.

jimin menggelengkan kepalanya, aku benar benar tidak tau hyung. jungkook sendiri ku tanyai seperti itu hanya diam seribu bahasa"

"huh!" lelaki itu menghela nafas kasar, "aku benar benar tidak tau jalan pikiran anak itu" ungkapnya, "dia benar benar susah di tebak"

"ya, kau benar hyung, aku bahkan tidak bisa menebak apa yang akan dia lakukan setelah ini. dia--- ah-- dia benar benar sangat misterius. dia bisa saja melakukan hal kejam seperti yang ia lakukan pada adiknya adolf beberapa bulan yang lalu" balas jimin.

"apa kau sudah menengok rose? bagaimana keadaan kandungannya?"

jimin menggendikan bahunya, "terakhir yang ku dengar kandungannya sedikit lemah, sampai akhirnya aku mendapat kabar mengejutkan itu keluar dari mulut jungkook. bisa saja itu juga ulahnya" jawabnya.

"apa sudah di lakukan investigasi soal masalah ini? maksudku-- sebelum semuanya terlambat dan jungkook menyesal. lebih baik jika dia menyelidiki dulu masalah ini. kenapa dia menjadi bodoh seperti ini sekarang"

"hahahah kau benar hyung, dia sekarang menjadi bodoh dan pencemburu buta. sampai sampai dia tidak sempat berpikir dulu sebelum melakukan tindakan"

"berarti masalah ini benar benar tidak di selidiki terlebih dahulu? dia langsung menelan mentah mentah berita itu dan percaya begitu saja?" kejut seokjin.

dan jimin menganggukan kepalanya,

"ya, setelah dia mendapat info itu. dia langsung mengeksekusinya"









"jung, apa aku boleh bertemu dengan jennie eonni sore ini?" tanya rose sekaligus meminta izin pada jungkook jika ia berencana ingin bertemu dengam jennie kekasih sahabatnya sore ini.

jungkook yang awalnya sedang sibuk membaca beberapa berkas di tangannya langsung menoleh dan menggelengkan kepalanya, "tidak, kau saja masih lemas seperti ini. kenapa ingin keluar? bagaimana jika terjadi apa apa di jalan nanti" tolak nya dengan menatap sang istri.

mendapat jawaban yang kurang mengenakan dari jungkook, tanpa sadar rose mengerucutkan bibirnya lucu, padahal dia ingin sekali bertemu dengan jennie. hampir satu bulan dia di kurung di dalam mansion oleh jungkook dan sama sekali tidak di perbolehkan keluar, bisa keluarpun jika memang itu benar benar penting, dan itupun dia harus menggunakan penjagaan yang ketat.

sejujurnya dengan sikap jungkook seperti ini membuatnya senang sekaligus sedih. senangnya, secara tidak langsung jungkook menunjukan rasa sayangnya padanya meski tidak di ungkapkan dengan kata kata, dan sedihnya-- ia jadi tidak bisa bertemu para sahabatnya.

bukan tanpa alasan jungkook melakukan hal ini. karena sebelumnya--- beberapa hari yang lalu. rose kembali mendapatkan teror. kali ini mendapatkan sebuah paket yang berisi tupai mati dengan sebuah peluru yang tertancap di perut sang hewan. awalnya paket itu yang menemukan adalah rose sendiri, bahkan wanita itu berusaha menyembunyikan paket itu agar jungkook tidak terlalu kepikiran. tapi ternyata jungkook sudah datang terlebih dahullu dan membuang paket itu. dan setelah kejadian itu, penjagaan mansion jungkook semakin di perketat.

"sudah, jangan seperti itu. nanti sore kita jalan jalan keluar, tapi aku menyelesaikan ini dulu" ucap jungkook mencoba merayu sang istri.

rose yang  mendengar itu langsung menoleh, "yang benar? tapi nanti aku minta makan nasi goreng yang ada di dekat kantormu ya?" pintanya.

-JK-  [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang