32

1.1K 176 30
                                    

"bagaimana kelanjutannya? apa semua suddah berjalan sesuai rencana?" tanya jungkook pada leon dan lucas.

lucas menganggukan kepalanya lalu memberikan ponselnya yang menampilkan beberapa foto gadis yang terluka parah di sebuah ruangan.

"sudah tuan, tuan adolf sudah datang ke mansion dan menghabisi noona jessica. seperti yang anda lihat, noona jessica terluka parah, dan jika di lihat dari keadaannya. sepertinya noona jessica meninggal dunia" jawab lucas.

jungkook menyunggingkan senyumnya, "kalau begitu--- kita bisa melanjutkan rencana selanjutnya. apa ayahku tadi menanyakan sesuatu pada kalian?"

lucas dan leon menggeleng pelan, "tuan jeon tidak menanyakan apapun tuan. beliau hanya berpesan untuk menjaga noona roseanne dengan baik" jawabnya.

pemuda tampan itu mengangguk lalu menoleh, menatap sang istri yang sedang bercengkrama dengan kedua orangtuanya.

jika di lihat, sepertinya kabar kehamilan rose sangat berarti bagi kedua orangtuanya. mereka terlihat sangat bahagia, mereka bahkan secara khusus mengirimkan berbagai macam sayur dan buah dengan kualitas terbaik untuk rose.

bahkan sang ayah sudah menyiapkan perusahaan dan rumah yang akan ia berikan kepada cucu kesayangannya itu.

di tengah dirinya mengamati kebersamaan rose dan kedua orangtuanya. tiba tiba jungkook teringat sesuatu yang membuat senyumnya seketika luntur.

"apa kalian sudah mendapatkan apa yang ku pesan kemarin?" tanya jungkook tanpa mengalihkan pandangannya.

leon dan lucas seketika saling tatap, "tuan--- apa anda yakin akan melakukannya?" tanya leon memastikan.

jungkook terdiam

"jika tuan besar jeon tau, beliau akan sangat marah pada anda tuan" sahut lucas.

lelaki bertatto itu menundukkan kepalanya lalu memijit pelan pangkal hidungnya.

"saya rasa ada alternatif yang lain tuan, karena ini sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal" lirih leon.

"aku hanya ingin yang terbaik" cicit jungkook yang masih bisa di dengar kedua ajudannya.

"s-saya sangat mengerti perasaan anda tuan. tapi apa yang akan anda lakukan kali ini sangat berbahaya, tidak menutup kemungkinan-- semua usaha anda selama ini akan sia sia"

jungkook mengigit bibir bawahnya lalu menyugar rambutnya ke belakang.

"aku sudah memikirkan semuanya matang matang, dan aku  harus melakukan itu. jika kalian sudah mendapatkan barang yang ku mau, segera berikan padaku" jawabnya lalu masuk ke dalam kamar dan ikut mengobrol dengan rose dan kedua orangtuanya.






senyuman rose tidak luntur sedari tadi. ia sangat bahagia melihat kedua mertuanya yang begitu bahagia saat mengetahui jika dirinya hamil. bahkan kedua mertuanya itu sedari tadi melayaninya dan menawarkan berbagai makanan padanya.

"ayah, rosie sudah makan banyak tadi. tolong jangan paksa dia untuk makan lagi, kasihan perutnya. nanti sakit" ucap jungkook yang kini masuk ke dalam kamar dan mendudukan dirinya di samping rose.

"jung, ibu sudah mengirimkan beberapa susu hamil berbagai rasa. nanti kau minta bibi untuk membuatkannya ya. kalau rosie tidak suka dengan susu rasa vanilla, nanti bisa coba varian yang lain" jawab ibu jeon dengan tersenyum.

"ibu, kurasa ini terlalu banyak. ibu dan ayah tidak perlu mengirimiku makanan sebanyak ini" jawab rose dengan mengeratkan genggamannya pada tangan ibu jeon.

ayah jungkook menggelengkan kepalanya, "tidak ada yang berlebihan rose, itu semua adalah hal yang wajar. kau harus banyak makan makanan yang sehat dan segar. besok pagi ayah kirimkan daging yang terbaik untukmu"

-JK-  [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang