3. Danau

25 3 0
                                    


Di hari minggu tepatnya jam 10 Lendra mengirim chat kepada Dewi

(Lendra)
Ntar siang jalan yu?

(Dewi)
Jalan kemana?

(Lendra)
Nanti juga tau jadi, mau
Atau nggak nih??

(Dewi)
Ayoo mau kok ntar jam
12 siang aja ya?

(Lendra)
Iyya boleh

Entah mau kemana Lendra mengajak Dewi jalan, Lendra sendiri pun bingung. Karna ia mengajak jalan Dewi hanya ingin lebih kenal dan akrab aja sih.

Saat hendak memikirkan mau ajak kemana nanti ia langsung tau, ia akan mengajak Dewi ke danau yang biasanya ia datangi karena ia lebih suka danau daripada laut.

Jam menunjukan pukul 12.33 ia segera mengambil kunci mobil di atas nakas karena ia sudah bersiap siap.

Lendra pun mengendarai mobilnya itu dan dia akan menjemput Dewi terlebih dahulu.

Setelah sampai di depan gerbang rumah Dewi ia pun keluar dari mobilnya itu dan masuk kedalam gerbang. Setelah sampai di depan pintu ia mengetuk pintunya terlebih dahulu dan mengucapkan salam

Toktoktok...

"Assalamu'alaikum"Salam Lendra.

" Waalaikum salam, cari siapa ya?" Ucap bi Titi-ART Dewi.

"Hmm Dewi nya ada?"

"Ada, non Dewi lagi di kamar, mau saya panggilkan?" Tawar Bi Titi kepada Lendra.

"Hm boleh, bilang Lendra udah ada" Ucap Lendra itu kepada Bi Titi.

"Baik tuan, tunggu sebentar ya"

Setelah perginya Bu Titi ia menunggu sejenak di kursi yang ada di depan rumahnya itu. Dan tidak membutuhkan waktu lama Dewi pun kaluar rumah untuk menemui Lendra .

Mata Lendra terbelalak ketika melihat baju Dewi mirip dengan baju yang ia kenakan sekarang.

Dewi yang melihat itu langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Seakan akan ia menjerit di dalam hatinya.

"Apa Len? Gak suka ya aku pake bajunya sama kayak kamu?" Ucap Dewi dengan kesal walaupun dirinya sedang malu

"Ng-nggak kok nggak m-malah seneng, ternyata kita punya baju couple hhee"Ucap Lendra sembari menggaruk tekuknya itu yang tidak gatal.

"Yaudah kita berangkat sekarang ya? Ehh iya udah izin dulu sama ortu kamu hm?" Tanya Lendra kepada Dewi.

"Udah kok!" Ucapnya dengan semangat.

Lendra terkekeh kecil ketika melihat kelakuan calon tunangannya itu.

Dewi masuk ke dalam mobil Lendra yang sudah Lendra buka kan untuk dirinya.

Di dalam perjalanan hening lah yang mereka ciptakan. Yang satu menunggu yang ngajak ngobrol yang satunya pun sama.

Lendra tak enak hati karna sedari tadi heninglah yang mereka ciptakan, dan Lendra pun memulai bicara walau hanya sekedar basa basi.

"Kamu udah makan?" Tanya Lendra dengan rasa malunya menanyakan hal seperti ini.

"Udah" Balas Dewi singkat.

"Ooo oke kalau gitu, jadi nanti gausah beli makanan aja" Ujar Lendra dengan tatapan penuh candanya itu.

"Ishh dasar cowok pelit!" Ucap Dewi kesar sembari melipatkan tangannya di bawah dada.

"Kenapa berhenti?" Tanya Dewi

"Udah sampai, ayo turun" Ajak Lendra

"Oh oke!"

Mereka pun turun dari mobil secara bersamaan. Lalu Lendra menggenggam tangan Dewi, Dewi yang melihat ini jantung nya seakan mau loncat dari ketinggitan 8 meter.

"Dew"

"Hm?"

"Kamu udah tau tempat ini belum?" Tanya Lendra.

"Belum, emang kenapa?" Jawab Dewi.

"Nggak cuman nanya kok"

Setelah itu Lendra dan Dewi berjalan menuju kursi yang ada di pinggiran danau. Mereka ngobrol ngobrol, saling memberi cerita, mendengarkan cerita, dan membalasa cerita, dan ya.. Saling melemparkan tawa mereka.

Lendra melihat jam tangannya yang ada di pergelangan tangannya dan waktu sudah menunjukkan pukul 15.37 lalu Lendra pun mengajak Dewi untuk segera pulang dan dia ingin bertemu terlebih dahulu kepada ayah Dewi.

Mereka berdua masuk kedalam mobil dan di dalam mobil mereka lanjut bercerita dan alhasil mereka pun sekarang lebih akrab tidak asing lagi.

*****

"Assalamu'alaikum" Ucap Lendra dan Dewi secara bersamaan.

"Len, tunggu disini sebentar ya mau panggil papah dulu?" Ucap Dewi

"Oh ya saya tunggu disini dulu"

Dewi pun berjalan menuju ruang kerja papah nya berharap papah nya ada di ruang kerjanya, dan ya paph nya ada di ruang kerja.

"Pah itu Lendra mau ketemu sama papah katanya"

"Oh ya? Bentar ya" Ucap Dika dengan ramah.

Setelah menunggu selama 30 menit kurang lahh Dika pun berjalan menuju kepada Lendra, setelah Dika duduk Lendra mencium punggung tangan Dika.

"Ehh Len ada apa?"

"Hm anu pah nanti tanggal 7 saya akan melamar Dewi" Ucap Lendra dengan penuh keyakinan.

"Ohh iya iya saya akan menyambut kehadiran kamu nanti"

Udah dulu yaaa moga suka.
Ohh ya, rame gak?

Up kalo mood!!

Teacher BTQ My Husband | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang