26. IGD

5 2 0
                                    

Sebegitu indahnya ciptaan Tuhan”
.
.
.

6 bulan kemudian...

Kini usia kandungan Dewi sudah memasuki bulan ke sembilan, yang artinya tinggal menghitung hari untuk persalinan. Selama Dewi hamil, Lendra benar-benar merawat Istrinya itu dengan baik nyatanya tidak segampang itu dalam merawat Bumil seperti Dewi. Dimulai dari sikap Dewi yang cemburuan tinggi, ovt terus, dan lainnya. Dewi juga jika sedang ngidam suka yang aneh-aneh, pengen seblak campur eskrim, bakso ikan campur coklat, jus kangkung, dan masih banyak lagi. Aneh kan?

Tapi dengan penuh lapang dada, Lendra menghadapi tingkah Istrinya itu dengan tulus hati dan sabar.

"Len, mau durian" Ucap Dewi menautkan kedua jari telunjuk tangannya di depan dada nya.

Mata Lendra langsung membulat kala mendengar permintaan dari Istrinya itu. "Gak, Bumil gaboleh makan durian!" Tolak Lendra khawatir jika Istrinya makan durian ketika sedang hamil, kata temannya sih durian bisa membuat keguguran.

Dewi pun langsung tersentak kaget dengan apa yang diucapkannya yang ingin durian, padahal ia tahu bahwa Ibu hamil tidak boleh memakan durian. "E-ehh sorry aku lupa, kalo aku hamil" Cemas Dewi membuat Lendra tertawa terbahak-bahak, mau tidak tertawa gimana masa perut Istrinya sudah besar tapi lupa kalo dia udah hamil, tingkah itu membuat Lendra semakin gemas pada Istrinya apalagi badan Dewi sekarang lebih terisi atau gendut.

Saking gemasnya Lendra memainkan pipi Istrinya itu membuat sang empu mengerucutkan bibirnya. "Ishh sakit tauu!" Kesal Dewi, bukannya Lendra menghentikan tingkahnya itu, tapi Lendra malah terus menerus memainkan pipi chubby Istrinya.

"Utututuuu makin gendut aja sihh" Gemas Lendra masih memainkan pipi Dewi, sedangkan Dewi hanya pasrah saja dengan ucapan dan tingkah Suaminya itu.

Kemudian Lendra beralih daei pipi Dewi ke perut buncit Dewi, mengusap perut Dewi dengan penuh ketulusan. Lalu beberapa detik kemudian perut Dewi bergerak membuat Lendra berbinar dan menempelkan telinganya ke perut Dewi. Tentu saja Dewi mengukir senyum nya. "Kalian kapan mau keluarnya? Cepet-cepet keluar ya, biar rame" Ucap Lendra pada perut Dewi. "Bentar lagi kok Baba, nanti subuh kita keluar" Ucap Dewi dengan asal dan memiripkan suaranya dengan suara anak kecil.

Sedangkan Lendra hanya terkekeh melihat tingkah Istrinya itu.

*****

Pukul 19.00

Sepasang pasutri sudah melaksanakan sholat Isya berjamaah yang di imami oleh Lendra. Kini mereka berdua sedang duduk diatas ranjang, Dewi sedang memainkan handphone nya sedangkan Lendra sedang melihat foto USG tiga junior nya.

 Kini mereka berdua sedang duduk diatas ranjang, Dewi sedang memainkan handphone nya sedangkan Lendra sedang melihat foto USG tiga junior nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Teacher BTQ My Husband | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang