28. Gugur dua / prt 1

6 2 0
                                    

"Setiap mahluk hidup pasti akan merasakan dengan yang namanya kematian"
.
.

Kini hari kedua Dewi beserta tiga anaknya berada di rumah sakit yang ditemani oleh Lendra dan kedua orang tua Lendra dan Dewi, teman-teman Dewi pun masih setia menunggu Dewi hingga pulang ke rumah.

"Sayang, aku mau lihat Abhi dan Aswa. Mereka baik gak ya disana?" Ucap Dewi pada Lendra.

"Pasti baik dong, yaudah kita kesana ya" Ucap Lendra lalu menggenggam tangan Dewi dan pergi menuju ruang rawat Abhi dan Aswa. Rena, Dika, Zara, Rendi, dan Lutfia belum mengetahui nama anak mereka begitupun dengan yang lainnya.

Setelah sampai mereka hanya melihat Abhi dan Aswa diluar didepan kaca karna tidak ada yang boleh masuk kedalam ruangan itu kecuali dokter dan perawat. Lalu satu perawat masuk kedalam ruangan untuk memeriksa keadaan Abhi dan Aswa, namun setelah memeriksa tampak perawat itu berlari keluar dan masuk kembali bwesama seorang dokter.

Kini perasaan Lendra dan Dewi tak enak seperti ada sesuatu namun tak ia ketahui. Dokter itu menghela nafas dan mencabut alat-alat yang menempel di tubuh bayi mungil yang bernama Abhi dan juga Aswa. Sontak Lendra dan Dewi pun berlari masuk kedalam ruangan itu, namun dibiarkan mereka masuk kedalam oleh dokter.

"DOK! KENAPA ALAT-ALAT NYA DILEPAS?!!" Tanya Lendra nafasnya menggebu-gebu mengepalkan tangannya siap untuk meninju jika ingin meninju.

"Maaf Pak, kedua nyawa Anak Bapak sudah diambil oleh Tuhan" Jelas Dokter itu. Lantas Dewi dan juga Lendra langsung menangis tubuhny seakan-akan membeku tenggorokan yang tercekat sehingga tak bisa mengeluarkan kata-kata.

"Nggak! Gak mungkin dok!! Gak mungkin!!" Relai Dewi lalu menangis histeris sambil  masuk kedalam dekapan Suaminya, pundaknya bergetar hebat.

"Innalillahi WA innalillahi roji'un.." Ucap Rena, Zara, Kanaya, Raya, Melisa, Rendi, Dika, Rahsya, Damian, dan Algra bersamaan, entah sejak kapan mereka sampai di ruangan ini. Mereka semua itu turut merasakan kesedihan yang Lendra dan Dewi

*****

إنا لله وإنا إليه راجعون

Abhiseva Garjita Nugroho

Bin

Lendra Aditya Nugroho

Lahir : 01-Mei-2024
Wafat : 02-Mei-2024


_________________________________________

إنا لله وإنا إليه راجعون

Aswanta Nawasena Nugroho

Bin

Lendra Aditya Nugroho

Lahir : 01-Mei-2024
Wafat : 02-Mei-2024

_________________________________________

Lendra dan Dewi menatap sendu kearah batu nisan yang bertuliskan nama kedua anak laki-laki mereka, yakni Abhi dan Aswa. Mereka sudah mengikhlaskan apa yang sudah menjadi kehendaknya.

Setelah beberapa menit menatap batu nisan itu sambil berbicara di dalam hati, mereka semua pun akan pulang ke rumah Lendra terlebih dahulu. Dan secara tiba-tiba langit menjadi kelabu dan mulai meneteskan rinai hujanna dengan sangat lebat.

Membuat mereka pun terburu-buru untuk masuk kedalam mobil karna tak mau menjadi basah kuyup. Lendra mengendarai mobilnya seorang diri sedangkan Dewi, Rena, Dika, dan Rendi menaiki mobil milik Rendi. Zara tidak datang ke pemakaman bayi Abhi dan Aswa karna harus menjaga Anasera dirumah karna sudah di perbolehkan untuk pulang, Dewi pun sama.

Teacher BTQ My Husband | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang