10. Anak Kecil yang harus di jaga.

11 2 0
                                    


"Iya iya, gak usah gitu juga kalii" Ucap Vionna pada Ayra, April, dan Anara.

"Daripada debat capres and cawapres mending saya langsung kenalan aja sama istrinya Adit ini" Ucap April.

Dewi yang melihat pemandangan itu hanya geleng-geleng kepala. Dan daripada pusing mending ia memperkenalkan dirinya lansung pada mereka. Yang katanya ingin berkenalan.

"Sstt, kenalin nama saya Dewi Adzkiyya, panggil aja Dewi, you know?" Ucap Dewi tanpa ini itu dulu.

"Owhh nama kamu Dewi ya? Kenalin nama saya April Skyraini Putri, panggil aja April, istrinya Alex" Ucap April sambil merebut paksa supaya bisa menjabat tangan Dewi.

"Nama saya Anara Senja, istrinya Kinan, panggil aja Ana atau Nara" Ucap Anara ramah.

"And kalo nama saya Ayra Tityara, panggil aja Ayra, saya pacarnya Algra" Ucap Ayra tak kalah ramah dan Anara.

"Iya iya" Jawab Dewi.

Lalu disana mereka ngobrol-ngobrol bercanda riang tapi itu bagi perempuannya. Kalo laki-laki, mereka malah debatt dengan hal sepele.

"Hati-hati yee ini bukan salah gue bjirr!!" Ucap Kinan nge-gas.

Soalnya tadi gelas pecah karna disimpannya terlalu dipinggir, pelakunya juga gak tau siapa. Ya, jadinya jatuh. Setelah di bersihkan oleh seksama lelaki karna perempuan sedang asik, bahkan tidak tahu apa-apa.

"Wehh biasa aja kalii ngomong nya!!!" Ucap Bintang tak mau kalah.

"Bisa diem gak lu!!?" Dan Lendra pun buka suara. Karena pusingg mungkin sedari tadi denger suara yang sangat amat ribut.

Mereka terbungkam kala mendengar suara Lendra. Lendra susah payah meneguk salivanya ketika melihat teman-temannya yang seketika diam.

"Wehh jangan dianggap serius lahh bro" Ucap Lendra terkekeh pelan, sambil menggaruk tekuknya yang tidak gatal.

Lalu mereka pun kembali bercanda riang, walau sesekali ributt.

*****
Tepatnya jam 15.00 semua teman-teman Lendra sudah pulang.

Setelah kepulangan teman-teman Lendra keadaan rumah seketika hening. Tidak ada yang ngajak ribut. Tapi, lagi dan lagi Lendra memecahkan keheningan itu.

"Dedeww!!!!!" Teriak Lendra, mencari keadaan istrinya.

"Dedew!! Kamu dimana sihhh" Ucap Lendra lagi dan lagi karena belum ada jawaban.

"Apa?" Tanya Dewi yang seketika ada dipinggir Lendra sambil membawa sapu.

Lendra menoleh terkejut "ishh kok langsung ada dipinggir sihh, lagi ngapain, hm?" Tanya Lendra.

"Abis nyapu teras luad" Ucap Dewi.

Lendra hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab ucapan Dewi.

Dewi pun ikut duduk disofa dekat Lendra, lalu tanpa berpikir panjang ia langsung bersandar pada pundak Lendra.

"Kamu cape, hm?" Tanya Lendra.

"Nggak, cuma pengen nyandar aja gitu" Jawab Dewi. Lendra pun mengangguk.

"Lelen, aku udah keluar kerja"

"Kok cepet banget?"

"Ishh kan itu kemauan kamu!!"

"Iya iyaa, makasihh"

"Eumm nanti senin kamu udah masuk kerja?"

"Udah dong, soalnya aku nggak ambil cuti"

"Dari jam berapa? Sampe jam berapa?"

"Dari jam 7 pagi sampe jam 4 sore kok, nggak lama. Emang mau apa, hm?"

"Nggak nanya aja"

*****

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 18.15 dan adzan maghrib pun baru saja selesai berkumandang.

"Ambil wudhu gihh, kita sholat berjama'ah lagi, kalau besok gabisa soalnya" Ucap Lendra.

"Kenapa gabisa?"

"Mau ke mesjid"

"Owhh iya iya, kirain mau kemana"

"Hahaa, cepet ahh ambil wudhu gih, aku udah siap masa kamu belum, hm?"

Tanpa menjawab apapun Dewi langsung lari terbirit-birit menuju kamar mandi yang ada dikamar saja kalo yang dekat dapur kejauhan, mungkin.

Sambil menunggu Dewi, Lendra menyempatkan dulu untuk berdzikir.

Ketika Lendra menoleh kebelakang ia langsung diterkejutkan oleh kehadiran Dewi, yang tiba-tiba ada dibelakang Lendra sambil senyam-senyum menatap Lendra.

"Astagfirullah, kamu kayaknya seneng dehh buat aku kaget, hm?" Ucap Lendra.

"Kamunya yang kagettan"

"Yaudah iya iya ngalah dehh sama Istriku yang cantik ini"

"Sorry, gak mempan yee!" Ucap Dewi  yang hampir saja jantung nya pindah ke lulut, tapi dengan susah payah ia memasang ekspresi so-cool nya.

"Lupakan, ayo kita langsung sholat aja ya, takutnya habis waktunya"

Dewi pun menganggukkan kepalanya.
Dan mereka pun melaksanakan sholat berjama'ah.

Setelah 15 menit, mereka selesai melaksanakan sholat.

"Assalamu'alaikum warahmatullah..."
"Assalamu'alaikum warahmatullah..."

Seperti biasa, Lendra membalikkan badannya dan mengulurkan tangannya.
Lalu Dewi pun mencium punggung tangan Lendra.

"Lelen, aku langsung ke dapur ya?"

"Boleh, tapi ada syaratnya" Ucap Lendra sambil mengangkat-angkat sebelah alis nya.

"Syarat? Emang apa syaratnya?"

"Eumm aku temenin" Ucap Lendra terkekeh.

"Ishh emangnya aku anak kecil hah??" Kesa Dewi, lalu ia melipatkan tangannya dibawah dada.

"Yeahh, dimataku kamu anak kecil yang harus ku jaga setiap hari, setiap saat" Ucap Lendra.

"Gak usah diperpanjang, aku mau langsung ke dapur ya"

Setelah mengucapkan tersebut ia langsung lari terbirit-birit. Dan Lendra terkekeh malihat tingkah laku Istrinya itu.

*****

Di dapur...

Terlihat disana seorang perempuan yang sedang asik memotong-motong wortel. Yeahh itu adalah Dewi. Lendra kemana? Entahlah, saya tidak mengurusinya.

Ketika ia sedang memotong wortel yang terakhir, tiba-tiba pisau itu mengenai jari-jemarinya sehingga Dewi meringis kesakitan.

"Awss stt..."

Dewi tidak bisa bergerak sehingga darah terus mengalir. Lalu seketika Lendra menampakkan dirinya di depan pintu dan ia langsung berlari ke arah Dewi.

"Heyy kamu kenapa!??" Cemas Lendra.

"Bentar ya, aku ambil dulu kotak p3k dulu" Lalu Lendra pun berlari ke arah dimana ada kotak p3k.

Setelah membawa kotak p3k Lendra langsung mencuci tangan Dewi terlebih dahulu, lalu mulai mengobati jari-jemari Dewi yang terluka dengan sangat telaten.

"Awss pelan-pelan dong ihh, awss" Ringis Dewi sambil menahan rasa sakit.

"Diem" Ucap Lendra.

Udah dulu ya!! Bubayy mwahh💋💋!!
Vote!! Maksa...!!!

Soal ucapan "Lo, Gue, Lu" Itu hanya kepada teman-temannya ya guyss kalo sama keluarganya enggak, termasuk suaminyaa aaaaa.

Kita happy happy dulu sebelum ada konflik ya!!

Teacher BTQ My Husband | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang